127
2. Tahap Reaksi Transesterifikasi
Tahap reaksi transesterifikasi merupakan tahap reaksi pembentukan biodisel ester metil dan gliserin. Reaksi dilakukan dalam dua tahap dengan
bantuan katalis KOH. Pada tahap 1, reaksi dilaksanakan pada temperatur sekitar 60–70
o
C selama 1-2 jam hingga diperoleh konversi sekitar 96 dari bahan baku dan 68,56 dari bahan yang masuk secara keseluruhan. Selanjutnya reaksi
tahap 2 dilaksanakan dengan kondisi temperatur rendah yaitu sekitar 30-32
o
C untuk mencapai konversi hingga 98 dari bahan baku dan 76,57 dari hasil
bahan yang masuk. Reaksi dilakukan melalui dua tahap untuk memperoleh konversi yang
lebih tinggi dan sekaligus untuk mempermudah proses pemisahan yang dilakukan. Gliserin dalam campuran hasil reaksi akan menghambat reaksi bergeser ke arah
produk, sehingga dilakukan pemisahan gliserin terlebih dahulu sebelum reaksi tahap kedua dilakukan.
Untuk memisahkan antara ester metil, gliserin, sisa metanol, dan sisa trigliserida yang belum terkonversi maka dilakukan pemisahan menggunakan
settling tank. Pada tangki akan didapatkan campuran gliserin-metanol pada bagian bawah dan campuran ester metil-trigliserida pada bagian atas. Fasa campuran
ester metil-gliserin-metanol selanjutnya akan dialirkan menuju tahap pemisahan sedangkan fasa campuran ester metil trigliserida dimasukkan menuju reaktor
tahap 2. Pada reaktor ini akan ditambahkan metanol untuk mencapai perbandingan molar antara metanol dengan minyak nabati sebesar 6:1.
Produk hasil reaksi tahap 2 selanjutnya dialirkan menuju tangki pemisahan ke dua. Untuk memisahkan metanol dengan ester metil maka ditambahkan air
sebagai pelarut Metanol akan terlarut dalam air sedangkan ester metil tidak. Sehingga akan didapatkan fasa campuran metanol-air pada bagian bawah dan
ester metil pada bagian atas tangki. Selanjutnya ester metil biodisel ditampung dalam tangki penyangga biodisel, sedangkan metanol-air dialirkan menuju kolom
penukar ion.
3. Tahap PemisahanSeparasi
Fasa bawah dari tangki pengendapan 1 mengandung ester metil, metanol, dan gliserin. Campuran tersebut dialirkan menuju tangki penetralan, dengan
128 penambahan asam posfat H
3
PO
4
sehingga terbentuk garam kalium posfat K
3
PO
4
. Ester metil, metanol, dan gliserin dimasukkan ke tangki pengendapan, sehingga didapatkan ester metil pada bagian atas dan metanol-gliserin pada bagian
bawah tangki. Ester metil ditampung pada kolom penyangga biodisel, sedangkan metanol-gliserin dimasukkan ke unit evaporator untuk mendapatkan kembali
metanol yang masih terbawa. Metanol yang teruapkan digunakan kembali untuk ekstraksi dan reaksi tranesterifikasi, sedangkan gliserin ditampung pada tangki
penyimpanan.
4. Tahap PemurnianPurifikasi