BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Perancangan Secara Ergonomi
1
Penerapan ergonomi pada umumnya merupakan aktivitas rancang bangun desain ataupun rancang ulang redesain. Aktivitas rancang ini dapat berupa
perangkat keras seperti perkakas kerja, bangku kerja, dan lain-lain, rancangan lingkungan kerja, desain pekerjaan, dan desain perangkat lunak pekerjaan yang
berkaitan erat dengan komputer. Penerapan faktor ergonomi lainnya yang tidak kalah penting adalah untuk desain dan evaluasi produk. Produk tersebut harus
dapat dengan mudah diterapkan dimengerti dan digunakan pada sejumlah populasi masyarakat tertentu tanpa mengakibatkan bahayarisiko dalam
penggunaannya Nurmianto, 2004. Desain kerja adalah ilmu pengetahuan yang baru berhubungan dengan
menyesuaikan pekerjaan, tempat kerja, dan lingkungan kerja terhadap manusia. Ilmu ini dikenal di Amerika dengan sebutan human factor, sedangkan dikenal
secara internasional dengan sebutan ergonomi. Kata ergonomi berasal dari kata Yunani yang artinya kerja erg dan ilmu nomos. Ergonomi merupakan suatu
cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi mengenai sifat manusia, kemampuan manusia dan keterbatasannya untuk merancang suatu sistem
kerja yang baik agar tujuan dapat dicapai dengan efektif, aman, sehat, nyaman, dan efisien Niebel, 2000.
1
Gempur Santoso, Ergonomi Manusia, Peralatan, dan Lingkungan Jakarta: Prestasi Pustaka, 2004, h.13-14.
Universitas Sumatera Utara
Salah satu karakteristik manusia adalah mereka selalu merancang alat atau benda lainnya untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pada masa industrial sekarang,
kegiatan perancangan dibedakan dengan kegiatan pembuatan produk. Kegiatan pembuatan produk tidak dapat dilakukan sebelum proses perancangan
diselesaikan. Kegiatan perancangan dimulai dari akhir dimana rancangan telah selesai dikerjakan dan kegiatan pembuatan produk dapat dimulai. Seiring dengan
perubahan kebutuhan manusia dan berlandaskan pada alat yang telah tersedia dulunya, perbaikan rancangan dilakukan bahkan juga diciptakan rancangan baru
Cross, 2000.
Menurut Dieter dan Linda 2009, redesain merupakan suatu gagasan yang dilakukan untuk memperbaiki desain yang sudah ada sebelumnya. Tugasnya
mungkin hanya sebatas meredesain komponen produk untuk mengurangi biaya atau untuk menyempurnakan hasil desain sebelumnya. Seringkali redesain ini
dilakukan tanpa adanya perubahan pada prinsip kerja atau konsep desain aslinya. Redesain peralatan kerja secara ergonomi adalah upaya pemecahan
masalah desain peralatan kerja dengan mengimplementasikan aspek-aspek ergonomi. Redesain peralatan kerja secara ergonomis mutlak dilakukan,
mengingat pemanfaatan suatu alat kerja pada hakekatnya bertujuan untuk membantu kemampuan, keterbatasan dan kebolehan manusia, sehingga dapat
tercapai kinerja yang lebih optimal dalam artian tidak hanya berorientasi pada peningkatan produktivitas semata, tetapi tercipta peralatan kerja yang manusiawi
karena tidak menimbulkan keluhan kerja. Oleh karena itu, kekeliruan desain
Universitas Sumatera Utara
peralatan kerja yang terlanjur digunakan masyarakat perlu didesain ulang atau redesain secara ergonomi Arimbawa, 2010.
3.2 Prinsip Perancangan Tempat Kerja