Analisis PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB VI PEMBAHASAN HASIL

6.1 Analisis

Standard Nordic Questionnaire dan Postur Duduk Siswa Kuisioner SNQ merupakan tools yang digunakan untuk mengidentifikasi keluhan yang dirasakan siswa pada 28 bagian tubuh yang ditanyakan dalam kuisioner. Skala pada kuisioner ada 4 yaitu “tidak sakit”, “agak sakit”, “sakit”, dan “sangat sakit”. Kuisioner dibagikan kepada seluruh siswa di SDN 060796 dari kelas I sampai kelas VI. Gambar 6.1 menunjukkan bahwa persentase tertinggi untuk kategori “agak sakit” adalah keluhan pada bagian tubuh 13 lengan bawah kanan dan 19 paha kanan. Persentase tertinggi untuk kategori “sakit” adalah keluhan pada bagian tubuh 0 leher bagian atas, 19 paha kanan, 22 betis kiri, dan 23 betis kanan. Persentase tertinggi untuk kategori “sangat sakit” adalah keluhan pada bagian tubuh 1 leher bagian bawah, 3 bahu kanan, dan 5 punggung. Anggota tubuh yang paling sering mengalami keluhan yang dirasakan siswa ada 8 bagian tubuh yaitu leher bagian atas, leher bagian bawah, bahu kanan, punggung, lengan bawah kanan, paha kanan, betis kiri, dan betis kanan. Keluhan rasa sakit ini merupakan keluhan yang dirasakan ketika sedang belajar menggunakan meja dan kursi kelas. Tinggi kursi yang lebih tinggi menyebabkan kaki siswa menggantung di udara dan memberikan tekanan pada paha siswa sehingga keluhan sakit pada paha kiri 12,88 dan paha kanan 14,72. Tempat duduk yang terlalu dalam menyebabkan siswa duduk dengan posisi betis tertekan oleh kursi yang dapat Universitas Sumatera Utara dilihat dari keluhan sakit pada betis kiri 14,72 dan betis kanan 14,72. Ukuran meja kelas yang tidak sesuai dengan dimensi tubuh siswa juga merupakan penyebab rasa sakit yang sering dialami siswa. Tinggi meja yang terlalu tinggi menyebabkan siswa menulis dengan bahu dan lengan atas terangkat. Siswa sering mengalami keluhan sangat sakit di bagian bahu kanan 7,36 dan lengan atas kanan 3,07. Kebanyakan siswa di SDN 060796 menulis menggunakan tangan kanan sehingga keluhan sakit pada lengan bawah kanan sering dialami siswa 28,22. Selain itu, tinggi meja yang terlalu tinggi menyebabkan kepala siswa sering diangkat dan hal itu menyebabkan keluhan sakit di leher bagian atas 22,70 dan keluhan sangat sakit di leher bagian bawah 7,98. Tinggi meja yang terlalu tinggi juga berdampak pada keluhan sangat sakit di punggung 7,98 karena terlalu tinggi sehingga siswa tidak dapat menulis sambil bersandar pada kursi. Meja yang terlalu rendah juga dapat menyebabkan posisi siswa membungkuk yang juga faktor penyebab rasa sakit di punggung. Jika dibedakan jenis keluhan berdasarkan penggunaan meja dan kursi tipe 1 dan 2 maka diperoleh bahwa siswa kelas II, IV, dan VI yang belajar menggunakan meja tipe 2 dan kursi tipe 2 mengalami keluhan yang lebih besar dibandingkan siswa yang menggunakan meja tipe 1. Secara keseluruhan meja dan kursi yang digunakan siswa SDN 060796 mengakibatkan siswa mengalami keluhan musculoskeletal disorder. Setelah diketahui hasil keluhan muskuloskeletal siswa melalui cara subjektif yaitu menggunakan kuisioner, maka dilakukan penilaian postur duduk siswa. Siswa yang dinilai sikap duduknya dipilih 1 orang untuk setiap tingkatan Universitas Sumatera Utara kelas dengan jumlah siswa yang dinilai terdapat 6 orang. Posisi duduk yang diambil untuk dinilai menggunakan metode RULA adalah posisi duduk yang paling sering dilakukan oleh siswa dan paling ekstrim untuk skor RULA. Metode RULA adalah metode yang paling sesuai untuk melakukan penilaian postur pada aktivitas yang menggunakan posisi duduk tanpa perlu berpindah tempat. Rapid Upper Limb Assessment adalah penilaian yang difokuskan pada bagian atas tubuh sehingga sesuai untuk kegiatan aktivitas belajar di sekolah yang menggunakan meja dan kursi untuk menulis, membaca, menggambar, dan lainnya. Rekapitulasi skor RULA yang digabungkan dengan hasil dari kuisioner SNQ dapat dilihat pada Tabel 6.1 Tabel 6.1 Hasil Skor RULA dan Kuisioner SNQ Skor RULA Level Tindakan SNQ 7 Investigate and implement change Diperlukan tindakan sekarang juga Sangat Sakit: − leher bagian bawah 7,98 − bahu kanan 7,36 − punggung 7,98 7 Investigate and implement change Diperlukan tindakan sekarang juga 6 Further investigation, change soon Diperlukan tindakan segera Sakit: − leher bagian atas 22,70 − paha kanan 14,72 − betis kiri 14,72 − betis kanan 14,72 7 Investigate and implement change Diperlukan tindakan sekarang juga 7 Investigate and implement change Diperlukan tindakan sekarang juga Agak Sakit: − lengan bawah kanan 28,22 − paha kanan 28,22 7 Investigate and implement change Diperlukan tindakan sekarang juga Penilaian RULA dengan nilai 6-7 memiliki level risiko tinggi yaitu risko akibat postur duduk siswa dengan punggung membungkuk. Grandjean 2009 Universitas Sumatera Utara mengemukakan bahwa postur duduk dengan posisi punggung tegak menyebabkan tekanan diantara lumbar 3 dan lumbar 4 sebesar 140 sedangkan tekanan sebesar 190 terjadi ketika postur duduk membungkuk ke depan. Semakin besar sudut yang dibentuk ketika duduk akan menyebabkan tekanan pada lumbar semakin kecil. Penekanan pada lumbar dapat mengakibatkan risiko cedera tulang belakang. Postur bahu siswa yang terangkat ke atas akibat tinggi meja yang tidak sesuai menyebabkan skor RULA yang diperoleh besar. Hal ini disebabkan kontraksi dari otot trapezius ketika posisi bahu terangkat sebesar 20 sedangkan ketika posisi bahu normal hanya 1 otot yang berkontraksi. Semakin besar kontraksi yang dilakukan otot, maka semakin banyak pembakaran energi yang terjadi sehingga siswa akan cepat merasakan sakit pada bagian bahu. Posisi leher disarankan oleh Chaffin agar tidak melebihi sudut 30 ° dalam waktu yang lama karena dapat menyebakan siswa cepat mengalami kelelahan. Meja dengan permukaan datar dibandingkan dengan meja berpermukaaan miring memiliki kelebihan masing- masing. Meja yang datar lebih sesuai digunakan untuk menulis sedangkan meja miring lebih sesuai untuk membaca. Meja miring menyebabkan postur leher berkontraksi lebih besar dibandingkan dengan meja datar.

6.2 Analisis Ukuran Meja dan Kursi Usulan