Gambar 3.6 Ketidaksesuaian Antara Ukuran Perabot Dengan Ukuran Tubuh Siswa Sekolah di Kota dan Desa
3.7 Perancangan Meja dan Kursi Siswa Berdasarkan Antropometri
13
Penggunaan antropometri untuk mendesain dapat meningkatkan tingkat kenyamanan, kesehatan, dan keamanan pengguna produk. Begitu pula
penggunaan data antropometri dalam perancangan meja dan kursi sekolah telah banyak diterapkan oleh negara berkembang. Fungsi fasilitas duduk adalah untuk
membantu tubuh membentuk postur yang stabil dan nyaman dalam jangka waktu tertentu. Pengukuran antropometri yang dibutuhkan untuk merancang perabot
Data antropometri merupakan kumpulan dimensi tubuh manusia dan berguna untuk menentukan ukuran produk, forensik, antropologi dan desain
tempat kerja secara ergonomis. Ilmu ergonomi dan antropometri banyak digunakan untuk mengembangkan perabot seperti meja dan kursi kantor agar
dapat digunakan oleh lebih banyak orang.
13
Qutubuddin et.al., “Anthropometric Consideration for Designing Students Desks in Engineering Colleges” 2013 inpressco.comwp-contentuploads201309Paper51179-
1185.pdf [29102013]
people
Universitas Sumatera Utara
sekolah sehingga memiliki postur yang baik antara lain tinggi popliteal, tinggi lutut, panjang popliteal dan tinggi siku.
Siswa sekolah memiliki risiko yang tinggi akibat kesalahan desain perabot karena lamanya waktu yang dihabiskan di sekolah dalam posisi duduk. Menurut
Grimes dan Legg 2004, kombinasi dari postur yang salah dan tempat duduk yang tidak sesuai serta aktivitas yang tidak bergerak dalam waktu lama dapat
mengakibatkan sakit pada punggung bagian bawah. Oleh karena itu, ahli ergonomi merasa bahwa masalah perancangan perabot untuk siswa harus
dilakukan. Data antropometri siswa dikumpulkan dan dibandingkan dengan ukuran perabot aktual untuk mencari ketidaksesuaian antara dimensi tubuh
dengan dimensi perabot. Selain itu, survei kuisioner juga dilakukan untuk mengetahui keinginan siswa mengenai bentuk perabot sekolah dan disesuaikan
dengan dimensi antropometri. Bentuk perabot sekolah yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 3.7.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan antara dimensi meja yang digunakan oleh mahasiswa fakultas teknik dengan dimensi antropometri. Usulan
yang diajukan untuk meja dan bangku yaitu dengan menggunakan prinsip adjustable yang mana dapat digunakan untuk orang bertubuh tinggi maupun
rendah. Kaki kursi dan meja seharusnya dapat digerakkan ke atas dan ke bawah dari persentil 50th menjadi 5th dan 95th yang dikaitkan dengan skrup. Sandaran
punggung diperlukan untuk menyanggah lumbar atas dan bawah. Desain meja harus mempertimbangkan aspek jangkauan tangan minimum, tinggi siku duduk
dan panjang lengan. Meja juga perlu dilengkapi dengan tempat buku.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.7 Meja dan Kursi Aktual a tanpa sandaran b dengan sandaran
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian terapan yang dilakukan untuk mencari pemecahan masalah secara ilmiah tentang keluhan muskuloskeletal siswa
akibat postur kerja yang tidak baik pada saat menggunakan meja dan kursi di kelas yang tidak ergonomis. Dengan dilakukannya penelitian ini, aplikasi meja
dan kursi kelas usulan diharapkan dapat diterapkan untuk meminimalkan keluhan muskuloskeletal pada siswa tersebut. Berdasarkan metode penelitian, jenis
penelitian adalah penelitian deskriptif dengan metode survei yaitu studi untuk memperoleh fakta dari gejala masalah yang ada dan mengevaluasi hasil yang
dapat digunakan untuk menangani masalah tersebut.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 060796 yang beralamat di Jalan Medan Area Selatan Kecamatan Medan Area Kota Medan. Penelitian ini
dimulai pada bulan November 2013 dan dilakukan hingga bulan April 2014.
4.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah keseluruhan siswa kelas I sampai kelas VI yang berumur 4 sampai 12 tahun di Sekolah Dasar Negeri 060796, Medan. Hal ini
dilakukan karena jumlah keseluruhan siswa di setiap kelas dapat diamati dan
Universitas Sumatera Utara