Sikap Kerja Duduk Postur Kerja

meminimalisasi timbulnya cedera dalam bekerja. Kenyamanan tercipta apabila pekerja telah melakukan postur kerja yang baik dan aman. Postur kerja yang baik sangat ditentukan oleh pergerakan organ tubuh saat bekerja. Untuk itu, perlu adanya suatu penilaian terhadap suatu postur kerja pekerja untuk mengetahui sejauh mana postur ataupun sikap kerja pekerja mampu mempengaruhi produktivitas dan kesehatan fisik pekerja Tarwaka dkk. 2004. Akan tetapi, postur duduk yang benar masih menjadi perdebatan yang terus-menerus dilakukan oleh ahli ergonomi yang profesional. Beberapa orang mengatakan bahwa pada saat duduk penempatan siku dan lutut harus membentuk sudut 90 . Sebagian lagi mengatakan bahwa penempatan siku dan lutut yang bervariasi lebih baik selama penggunanya tidak membungkuk. Akan tetapi, semua ahli ergonomi sepakat bahwa postur tubuh yang baik selama duduk dan yang nyaman jika tidak ada tekanan pada bokong, lengan dan otot pengguna serta kaki pengguna berada di lantai. Lebih baik lagi jika duduk dengan cara yang bervariasi dibandingkan dengan postur yang tetap Openshaw, et al. 2006.

3.4.1 Sikap Kerja Duduk

Sikap kerja adalah proses kerja yang sesuai dengan anatomi tubuh dan ukuran peralatan yang digunakan pada saat bekerja. Sikap tubuh merupakan faktor resiko ditempat kerja. Sikap tubuh dalam bekerja berhubungan dengan tempat duduk dan meja kerja. Posisi duduk pada otot rangka dan tulang belakang terutama pada pinggang harus dapat ditahan dengan sandaran kursi agar terhindar dari rasa nyeri dan cepat lelah. Pada posisi duduk tekanan tulang belakang akan Universitas Sumatera Utara meningkat dibanding berdiri atau berbaring, bila posisi duduk tidak benar. Diasumsikan menurut Nurmianto 2004 tekanan posisi tidak duduk 100, maka tekanan pada lumbar 3 dan lumbar 4 akan meningkat menjadi 140 bila sikap duduk tegang dan kaku, dan tekanan akan meningkat menjadi 190 apabila saat duduk dilakukan membungkuk ke depan. Oleh karena itu perlu sikap duduk yang benar dan dapat relaksasi tidak statis. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai lumbar pada tulang belakang dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Klasifikasi dan Kodifikasi padaTulang Belakang Sumber : Ergonomi Manusia, Peralatan dan Lingkungan Santoso, 2004 Sikap kerja duduk berhubungan dengan kursi. Kegunaan kursi adalah untuk menstabilkan postur tubuh berupa: 1. Nyaman selama periode waktu 2. Memuaskan secara fisiologis 3. Tepat digunakan untuk tugas atau kegiatan yang bersangkutan. Universitas Sumatera Utara Kenyamanan atau lebih tepatnya tingkat ketidaknyamanan akan tergantung pada interaksi antara karakteristik kursi, karakteristik pengguna dan karakteristik tugas seperti Tabel 3.1. Tabel 3.1 Faktor Kenyamanan Kursi Karakteristik Kursi Karakteristik Pengguna Karakteristik Tugas Dimensi kursi Dimensi tubuh Durasi Sudut kursi Penyakit tubuh Kebutuhan penglihatan Profil kursi Sirkulasi Kebutuhan pisik Material Persepsi Kebutuhan Mental Sumber : Handbook Bodyspace Antropometry, Ergonomics and the Design of Work Pheasant, 2003 Kursi yang cocok untuk pengguna dipengaruhi oleh faktor antropometri. Kesesuaian antara dimensi kursi dan pengguna diperlukan untuk kenyamanan dan dalam jangka panjang secara fisiologis akan memuaskan. Di satu sisi, hal ini sulit untuk dilihat bagaimana peristiwa ketidaknyamanan ini terjadi, akan tetapi secara fisiologis istilah ini dianggap sebagai tanda-tanda peringatan akan terjadinya kerusakan jaringan akibat ketidaksesuaian postur tubuh saat duduk. Ketika duduk di kursi yang relatif tinggi, maka lutut dan sudut antara paha dan batang tubuh akan membentuk sudut masing-masing 90 . Oleh karena itu, dalam merancang kursi tujuannya adalah untuk mendukung tulang belakang berada pada posisi netral tanpa perlu usaha otot. Jika sikap kerja duduk yang dilakukan menggunakan meja, berikut rekomendasi tinggi meja kerja dengan beberapa kategori kerja sebagai berikut: 1. Untuk tugas yang memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, tinggi meja kerja yaitu 50-100 mm dibawah tinggi siku Universitas Sumatera Utara 2. Untuk tugas seperti menulis, tinggi meja kerja yaitu 50-100 mm diatas tinggi siku. 3. Untuk tugas berat seperti melibatkan tekanan pekerja, tinggi meja kerja yaitu 100-250 mm dibawah tinggi siku. 4. Untuk tugas panel control, tinggi meja kerja yaitu berada diantara tinggi siku dan tinggi bahu.

3.5 Antropometri