Pengertian Hasil Belajar Pendekatan dalam Pembelajaran

Suprijono 2009:4, prinsip-prinsip belajar meliputi: 1 prinsip belajar adalah perubahan perilaku; 2 belajar merupakan proses, belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai; dan 3 belajar merupakan bentuk pengalaman, pengalaman pada dasarnya adalah hasil interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.

2.4 Pengertian Hasil Belajar

“Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar” Rifa‟I, 2009:85. Gagne dalam Suprijono 2009:5-6 hasil belajar berupa: 1 Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. 2 Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Kamampuan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas. 3 Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. 4 Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. 5 Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku. Berdasarkan pendapat diatas pengertian hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar berupa pola- pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan.

2.5 Manfaat Hasil Belajar

Manfaat hasil belajar menurut Suharsimi 2009b : 6-8 adalah sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Siswa dapat mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru melalui diadakannya penilaian. Hasil yang diperoleh siswa dari pekerjaan menilai ini ada dua kemungkinan: a. Memuaskan Hasil yang memuaskan bagi siswa dan hal itu menyenangkan, tentu kepuasan itu ingin diperolehnya lagi pada kesempatan lain waktu, akibatnya siswa akan mempunyai motivasi yang cukup besar untuk belajar lebih giat, agar lain kali mendapat hasil yang lebih memuaskan. b. Tidak Memuaskan Siswa akan berusaha lebih giat ketika memperoleh hasil yang kurang memuaskan sehingga lain kali tidak terulang lagi.

2. Bagi Guru

a. Hasil penilaian yang diperoleh guru dapat digunakan untuk mengetahui siswa-siswa mana yang sudah berhak melanjutkan pelajarannya karena sudah berhasil menguasai bahan, maupun mengetahui siswa-siswa yang belum berhasil menguasai bahan. Guru dapat lebih memusatkan perhatiannya kepada siswa- siswanya yang belum berhasil. b. Guru akan mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah tepet bagi siswa sehingga untuk memberikan pengajaran diwaktu yang akan dating tidak perlu diadakan perubahan. c. Guru akan mengetahui apakah metode yang digunakan sudah tepat atau belum, jika sebagian besar siswa memperoleh angka yang jelek pada penilaian yang diadakan mungkin hal ini disebabkan oleh pendekatan atau metode yang kurang tepat.

3. Bagi Sekolah

a. Hasil belajar merupakan cermin kualitas suatu sekolah. Penilaian guru dapat digunakan unttuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa-siswanya dan untuk mengetahui pula apakah kondisi belajar yang diciptakan oleh sekolah sudah sesuai dengan harapan atau belum. b. Informasi dari guru tentang tepat tidaknya kurikulum untuk sekolah itu dapat merupakan bahan pertimbangan bagi perencanaan sekolah untuk masa-masa yang akan datang. c. Informasi hasil penilaian yang diperoleh dari tahun ke tahun, dapat digunakan sebagai pedoman bagi sekolah, yang dilakukan oleh sekolah sudah memenuhi standar atau belum. Pemenuhan standar akan terlihat dari bagusnya angka-angka yang diperoleh siswa.

2.6 Pendekatan dalam Pembelajaran

Penerapan suatu metode pembelajaran dalam proses belajar mengajar memerlukan pendekatan tertentu. Pendekatan pembelajaran tidak terlepas dari pengertian pendekatan itu sendiri. Pendekatan yang menjadi pokok bahasan adalah pendekatan dalam pembelajaran. Sudrajat 2008 mengenai pendekatan dalam pembelajaran mengemukakan: Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Pendekatan dalam belajar mengajar pada dasarnya adalah melakukan proses belajar mengajar yang menekankan pentingnya belajar melalui proses mengalami untuk memperoleh pemahaman. Pendekatan ini mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan berhasil-tidaknya belajar yang diinginkan. Peningkatan mutu belajar mengajar sebenarnya tidak terlepas dari pendekatan dalam belajar-mengajar karena berhasil tidaknya hasil belajar- mengajar dapat dilihat dari mutu lulusan, dari produknya, atau proses belajar- mengajar yang dapat dikatakan berhasil, menghasilkan banyak lulusan dan bermutu tinggi, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta yang memadai, ditambah lagi jika prosesnya menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat kerja yang besar, dan percaya pada diri sendiri. Peningkatan kualitas belajar mengajar dengan menciptakan pendekatan pembelajaran yang tepat adalah salah satu jalan yang perlu dilakukan untuk memperoleh hasil seperti yang diharapkan diatas. Beberapa pendekatan pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan, salah satunya seperti yang dikemukakan oleh Sugandi 2008: 119- 136, beberapa pendekatan utama dalam pembelajaran antara lain adalah sebagai berikut: 1. Pendekatan CBSA Cara Belajar Siswa Aktif, yaitu konsep pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif baik fisik, psikis, maupun emosinya dalam proses pembelajaran. 2. Pendekatan Keterampilan Proses, menekankan pada bagaimana siswa belajar, bagaimana mengelola perolehannya, sehingga dipahami dan dapat dipakai sebagai bekal untuk memenuhi kebutuhan dalam kehidupannya di masyarakat. Dalam kurikulum, maka cara yang digunakan adalah sekedar menyampaikan. 3. Belajar Tuntas Mastery Learning, yaitu proses belajar mengajar yang bertujuan agar bahan ajar dikuasai dengan tuntas dikuasai sepenuhnya oleh siswa. Pendekatan ini merupakan strategi pengajaran yang diindividualisasikan dengan menggunakan pendekatan kelompok group based approach. 4. Pembelajaran Kuantum Quantum Teaching, adalah adanya upaya guru untuk mengorkestrasikan pengubahan, penyelarasan, pemberdayaan komunitas belajar mengajar berbagai interaksi dalam proses pembelajaran menjadi cahaya yang melejitkan prestasi siswa, dengan menyingkirkan hambatan belajar melalui penggunaan cara dan alat yang tepat, sehingga siswa dapat belajar secara mudah dan alami. 5. Pembelajaran Berbasis Portofolio, merupakan kumpulan hasil karya siswa atau catatan mengenai siswa yang didokumentasikan secara baik dan teratur, karena menyadari proses belajar sangat penting untuk keberhasilan hidup, portofolio dapat digunakan oleh siswa untuk melihat kemajuan mereka sendiri terutama dalam hal perkembangan, sikap keterampilan dan ekspresinya terhadap sesuatu. 6. Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching And Learning, tujuan dari pendekatan ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui peningkatan pemahaman makna materi pelajaran yang dipelajari dengan mengaitkan antara materi yang dipelajari dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari sebagai individual, anggota keluarga, anggota masyarakat dan anggota bangsa. Pemilihan pendekatan pembelajaran harus relevan dengan tujuan dan harus tampak baik dalam perencanaan pembelajaran maupun situasi pembelajaran di kelas, laboratorium maupun di lapangan. Apapun model pendekatan yang digunakan dalam suatu proses pembelajaran, pada akhirnya siswa harus mampu memperoleh pengertian tentang konsep keilmuan yang dipelajari. Penerapan pendekatan pembelajaran dalam proses belajar mengajar harus memungkinkan para siswa memahami arti pelajaran yang mereka pelajari karena pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL mengajak para siswa membuat hubungan-hubungan yang mengungkapkan makna, CTL memiliki potensi untuk membuat para siswa berminat belajar. Pendekatan kontekstual tidak sulit diterapkan pada kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan kelas yang bagaimanapun keadaannya. Pendekatan ini sangat cocok diterapkan untuk mengatasi masalah pembelajaran terutama dalam membangun minat belajar dan pemahaman siswa seperti yang terjadi pada pembelajaran Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi di kelas X AP SMK PGRI 1 Mejobo Kudus.

2.7 Pendekatan Contextual Teaching and Learning

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep bunyi

2 12 149

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ZAT DAN WUJUDNYA TERINTEGRASI NILAI KEAGAMAAN (Eksperimen di MTs Al-Khairiyah,Citeureup-Bogor)

1 33 61

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Peningkatan Hasil Belajar PKn dalam Materi Peranan Globalisasi Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) di kelas IV MI. Masyirotul Islamiyah Tambora Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 4 180

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI.

0 0 1