Pendekatan Contextual Teaching and Learning

dalam membangun minat belajar dan pemahaman siswa seperti yang terjadi pada pembelajaran Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi di kelas X AP SMK PGRI 1 Mejobo Kudus.

2.7 Pendekatan Contextual Teaching and Learning

2.6.1 Pengertian Contextual Teaching and Learning

“Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning CTL merupakan suatu konsepsi yang membantu guru mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga Negara dan tenaga kerja” Trianto, 2010:104. Berdasarkan Suprijono 2009:85-88, menyatakan bahwa penerapan pendekatan Contextual Teaching And Learning CTL memiliki tujuh komponen utama, yaitu 1 konstruktivisme constructivism, 2 menemukan inquiry, 3 bertanya questioning, 4 masyarakat-belajar learning community, 5 pemodelan modeling, 6 refleksi reflection, dan 7 penilaian autentik authentic assesment. Adapun tujuh komponen tersebut sebagai berikut: 1 Konstruktivisme constructivism Belajar berdasarkan konstruktivisme adalah “mengkonstruksi” pengetahuan. Pengetahuan dibangun melalui proses asimilasi dan akomodasi pengintegrasian pengetahuan baru terhadap struktur kognitif yang sudah ada dan penyesuaian struktur kognitif dengan informasi baru maupun dialektika berpikir thesa-antithesa-sinthesa. Belajar berbasis konstruktivisme menekankan pemahaman pada pola dari pengetahuan. Belajar dalam konstruktivisme menekankan pada pertanyaan “mengapa”. 2 Menemukan inquiry Menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis kontekstual karena pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta- fakta tetapi hasil dari menemukan sendiri. Kegiatan menemukan merupakan sebuah siklus yang terdiri dari observasi, bertanya, mengajukan dugaan, pengumpulan data, penyimpulan. 3 Bertanya questioning Pembelajaran kontekstualdibangun melalui dialog interaktif melalui tanya jawab oleh keseluruhan unsur yang terlibat dalam komunitas belajar. Kegiatan bertanya penting untuk menggali informasi mengkonfirmasi apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahui. Bertanya adalah proses dinamis, aktif, dan produktif. Bertanya adalah pondasi dari interaksi belajar mengajar. 4 Masyarakat Belajar learning community Pembelajaran kontekstual menekankan arti penting pembelajaran sebagaiproses sosial, melalui interaksi dalam komunitas belajar proses dan hasil belajar menjadi lebih bermakna. Hasil belajar diperoleh dari hasil kolaborasi dan berkooperasi, dalam praktiknya “masyarakat belajar” terwujud dalam pembentukan kelompok kecil, pembentukan kelompok besar, mendatangkan ahli ke kelas bekerja sama dengan kelas paralel, bekerja kelompok dengan kelas di atasnya, bekerja sama dengan masyarakat. 5 Pemodelan modeling Pembelajaran kontekstual menekankan arti penting pendemonstrasian terhadap hal yang dipelajari siwa. Pemodelan memusatkan pada arti penting pengetahuan procedural, melalui pemodelan siswa dapat meniru terhadap hal yang dimodelkan. 6 Refleksi reflection Refleksi adalah bagian penting dalam pembelajaran kontekstual. Refleksi merupakan upaya untuk melihat kembali, mengorganisir kembali, menganalisis kembali, dan mengevaluasi hal-hal yang telah dipelajari. 7 Penilaian Autentik authentic assessment Penilaian autentik adalah upaya pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Data dikumpulkan dari kegiatan nyata yang dikerjakan siswa pada saat melakukan pembelajaran. Beberapa pendapat di atas menyatakan bahwa pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL merupakan konsep pembelajaran yang membantu guru untuk menciptakan proses pembelajaran yang bermakna. Komponen-komponen pembelajaran yang ditawarkan dalam pendekatan Contextual Teaching and Learning sangat membantu guru mengaktifkan siswa dalam belajar. Keaktifan siswa dalam setiap pembelajaran diharapkan mampu untuk memaknai apa manfaat belajar bagi mereka, sehingga siswa menemukan minat mereka dalam pembelajaran.

2.6.2 Penerapan Contextual Teaching and Learning CTL di Kelas

Menurut Sardiman 2007:222 menyatakan: ”Tugas guru dalam kelas kontekstual adalah membantu siswa untuk mencapai tujuannya. Maksudnya, guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas agar kelas menjadi kondusif untuk belajar siswa. Jadi pengetahuan atau keterampilan itu ditemukan sendiri oleh siswa bukan terpusat hanya pada guru”. Pembelajaran kontekstual menuntut siswa untuk lebih kreatif sehingga mampu menggali informasi yang terkait dengan pembelajaran secara mandiri. Karakteristik dalam pembelajaran yang menggunakan CTL dapat mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman, artinya pengetahuan yang diperoleh dalam proses pembelajaran harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa sehingga tampak adanya perubahan perilaku siswa.

2.6.3 Peran Guru dan Siswa dalam Contextual Teaching and Learning CTL

Setiap guru dalam proses pembelajaran kontekstual perlu memahami tipe belajar dalam dunia siswa, guru perlu menyesuaikan gaya mengajar terhadap gaya belajar siswa. Sanjaya 2006 : 263 terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi setiap guru dan siswa dalam menggunakan pendekatan CTL, antara lain : 1 Siswa dalam pembelajaran kontekstual dipandang sebagai individu yang sedang berkembang. Kemampuan belajar seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan keleluasan pengalaman yang dimilikinya. Anak bukanlah orang dewasa dalam bentuk kecil, melainkan organisme yang sedang berada dalam tahap-tahap perkembangan. Kemampuan belajar akan sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pengalaman mereka. Dengan demikian peran guru bukanlah sebagai instruktur atau „‟penguasa‟‟ yang memaksakan kehendak, melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan tahap perkembangannya. 2 Setiap anak memiliki kecenderungan untuk belajar hal-hal yang baru dan memecahkan setiap persoalan yang menantang. Dengan demikian guru berperan dalam memilih bahan-bahan belajar yang dianggap penting untuk dipelajari oleh siswa. 3 Belajar bagi siswa adalah proses mencari keterkaitan atau keterhubungan antara hal-hal yang baru dengan hal-hal yang sudah diketahui. Dengan demikian peran guru adalah membantu agar setiap siswa mempu menemukan keterkaitan antara pengalaman baru dengan pengalaman sebelumnya. 4 Belajar bagi anak adalah proses penyempurnaan skema yang telah ada asimilasi atau proses pembentukan skema baru akomodasi, dengan demikian tugas guru adalah memfasilitasi mempermudah agar anak mampu melakukan proses asimilasi dan proses akomodasi.

2.6.4 Langkah-langkah Penggunaan Contextual Teaching and Learning CTL

Penerapan CTL dalam kelas cukup mudah, sebagaimana dijabarkan oleh Trianto 2010:111 yang secara garis besar langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1 Kembangkan pemikiran bahwa anak belajar lebih bermakna dengan bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya. 2 Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiry untuk semua topik. 3 Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya. 4 Ciptakan masyarakat belajar belajar dalam kelompok-kelompok 5 Hadirkan model dalam contoh pembelajaran. 6 Lakukan refleksi di akhir pertemuan. 7 Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.

2.6.5 Strategi Pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL

Strategi pembelajaran merupakan kegiatan yang dipilih dan dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Strategi berupa urut-urutan kegiatan yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan tertentu. Berdasarkan Center for Occupational Research and Development CORD yang dikutip Suprijono 2009:84 menyampaikan lima strategi bagi pendidik dalam rangka penerapan pembelajaran kontekstual, yang disingkat dengan REACT, yaitu: 1 Relating, belajar dikaitkan dengan konteks pengalaman kehidupan nyata. Konteks merupakan kerangka kerja yang dirancang guru untuk membantu peserta didik agar yang dipelajari bermakna. 2 Experiencing, belajar adalah kegiatan “mengalami”, siswa berproses secara aktif dengan hal yang dipelajari dan berupaya melakukan eksplorasi terhadap hal yang dikaji, berusaha menemukan dan menciptakan hal baru dari apa yang dipelajarinya. 3 Applying, belajar menekan kepada proses mendemonstrasikan pengetahuan yang dimiliki dalam konteks dan pemanfaatannya. 4 Cooperating, belajar merupakan proses kolaboratif dan kooperatif melalui belajar berkelompok, komunikasi interpersonal atau hubungan intersubjektif. 5 Transferring, belajar menekankan pada terwujudnya kemampuan memanfaatkan pengetahuan dalam situasi atau konteks baru.

2.8 Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep bunyi

2 12 149

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ZAT DAN WUJUDNYA TERINTEGRASI NILAI KEAGAMAAN (Eksperimen di MTs Al-Khairiyah,Citeureup-Bogor)

1 33 61

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Peningkatan Hasil Belajar PKn dalam Materi Peranan Globalisasi Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) di kelas IV MI. Masyirotul Islamiyah Tambora Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 4 180

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI.

0 0 1