3.6 Metode Analisis Data
Pada penelitian ini digunakan metode deskriptif dengan membandingkan hasil belajar siswa sebelum tindakan dengan hasil belajar siswa sesudah
tindakan. Data dapat dihitung sebagai berikut:
1. Merekapitulasi nilai ulangan harian sebelum dilakukan tindakan dan nilai
tes diakhir siklus I dan siklus II. 2.
Menghitung nilai rerata atau persentase hasil belajar siswa sebelum tindakan dengan hasil belajar sesudah tindakan pada siklus I dan siklus II
untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar. Nilai rata-rata siswa dicari dengan rumus:
N X
X
Sudjana, 2009 : 109 Keterangan :
X
: Nilai rerata N : Banyaknya siswa
: Jumlah nilai seluruh siswa
3. Data tentang hasil belajar kognitif siswa dihitung dengan menggunakan
rumus sabagai berikut: S = R
dengan pengertian: S = skor yang diperoleh
R = right jawaban yang benar Suharsimi, 2009b: 168 4.
Data Observasi a.
Data hasil observasi keaktifan siswa Data observasi digunakan untuk menilai kemampuan aktivitas belajar
siswa. Untuk menghitung hasil observasi keaktifan siswa menggunakan rumus sebagai berikut:
Dalam menentukan interval persentase untuk menentukan kategori data dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Nilai tertinggi = xskor tertinggi
b. Nilai terendah = xskor terendah
c. Rentangan = xskor tertinggi – xskor terendah
d. Jarak interval antara kategori mulai dari sangat kurang SK sampai
dengan sangat baik SB menggunakan rumus:
Berdasarkan perhitungan di atas, tabel dan kriteria persentase adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5 Kriteria Deskriptif Persentase
No. Interval
Kriteria Frekuensi Persentase
1 x
– xskor tertinggi Sangat Baik
- -
2 x
– x Baik
- -
3 x
– x Cukup
- -
4 x
– x Kurang
- -
5 xskor terendah
– x Sangat Kurang -
-
Keterangan : xskor terendah = Interval terendah
xskor tertinggi = Interval tertinggi Frekuensi
= Jumlah responden
Persentase = Jumlah responden yang dipersentasekan sesuai
kategorinya. Jumlah “x” disesuaikan dengan jumlah butir pernyataan tiap variabel
atau indikator. b.
Data hasil observasi kinerja guru Data hasil observasi kinerja guru ini diambil dengan menggunakan
lembar observasi kegiatan guru untuk memperoleh data tentang kegiatan guru pada saat menerapkan pendekatan pembelajaran Contextual
Teaching and Learning CTL dalam kegiatan pembelajaran. 3.7
Indikator Keberhasilan
Indikator dalam penelitian ini adalah ”apabila secara keseluruhan siswa
dalam satu kelas mencapai ketuntasan belajar siswa sebesar 75 dan keterlibatan
siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar sebesar 75” Mulyasa, 2005:101. Kenyataan yang ada, Kriteria Ketuntasan Minimal yang
diterapkan di SMK PGRI 1 Mejobo Kudus untuk Mata Pelajaran Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi adalah 75.
47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMK PGRI 1 Mejobo Kudus yang beralamat di Jalan. Jend. Sudirman Golantepus Mejobo Kudus. SMK
PGRI 1 Mejobo Kudus terletak di pinggir perkotaan. SMK PGRI 1 Mejobo Kudus memiliki 5 program keahlian yaitu Akuntansi, Pemasaran,
Administrasi Perkantoran AP, Rekayasa Perangkat Lunak RPL dan Teknik Komputer Jaringan TKJ. Jumlah kelas yang terdapat di SMK
PGRI 1 Mejobo Kudus untuk program keahlian administrasi perkantoran untuk kelas X terdapat 2 kelas dengan jumlah 85 siswa.
Penentuan objek penelitian ini diawali dengan melihat kondisi awal subjek penelitian melalui observasi dan wawancara dengan guru pada
jurusan administrasi perkantoran. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan salah satu guru di Jurusan Administrasi Perkantoran dari beberapa
mata pelajaran yang diajarkan, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa yang masih rendah yaitu pada mata pelajaran mengaplikasikan keterampilan dasar
komunikasi dilihat dari hasil ulangan siswa yang nilainya masih belum