6
BAB II LANDASAN TEORI
2.2 Pengertian Belajar
“Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang
peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi manusia. Oleh karena itu, dengan menguasai
prinsip-prinsip dasar tentang belajar, seseorang mampu memahami bahwa aktivitas belajar itu memegang peranan penting dalam proses psikologis” Rifa‟I
dan Chatarina, 2009:82. Suparno 2000:2 menyatakan:
Belajar merupakan suatu aktivitas yang menimbulkan perubahan yang relatif permanen sebagai akibat dari upaya-upaya yang dilakukannya.
Perubahan-perubahan tersebut tidak disebabkan faktor kelelahan fatigue, kematangan, ataupun karena mengkonsumsi obat tertentu. Belajar juga
dihasilkan melalui kegiatan-kegiatan meniru hal-hal yang diamati di lingkungan; misalnya seseorang yang belajar bagaimana cara makan
dengan menggunakan pisau dan garpu, maka cara yang paling efektif untuk melakukannya adalah melalui peniruan perilaku orang-orang yang
sedang makan menggunakan sendok dan garpu, meniru adalah pekerjaan yang sangat efektif di dalam proses belajar.
Prawiradilaga 2008: 132, “belajar merupakan proses berpikir, terjadi secara internal dalam diri seseorang untuk memahami atau mendalami suatu
kemampuan atau kompetensi atau keahlian tertentu baik yang kasat mata maupun yang abstrak”.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk mendapatkan
suatu hasil belajar berupa kemampuan yang akan terwujud dalam perubahan tingkah laku individu tersebut secara permanen, dan kemampuan tersebut bisa
diperoleh salah satunya dengan meniru.
2.3 Prinsip - Prinsip Belajar
Belajar juga memiliki beberapa prinsip. Prinsip-prinsip belajar menurut Rifa‟i 2009: 96 yaitu:
1. Informasi verbal
Informasi ini dapat diperoleh melalui tiga cara yaitu: a dikomunikasikan kepada siswa, b dipelajari oleh siswa sebelum
memulai belajar baru, dan c dilacak dari memori, karena informasi itu telah dipelajari dan disimpan di dalam memori selama berbulan-
bulan atau bertahun-tahun yang lalu.
2. Kemahiran intelektual
Siswa harus memiliki berbagai cara dalam mengerjakan sesuatu, terutama yang berkaitan dengan simbol-simbol bahasa dan lainnya,
untuk mempelajari hal-hal baru. Kemahiran intelektual ini bisa digunakan pada saat-saat nanti saat siswa mengalami hal itu. Siswa
akan ingat tentang apa yang mereka lakukan terdahulu ketika ditanya akan tahu karena pernah melakukannya.
3. Strategi
Setiap aktivitas belajar memerlukan pengaktifan strategi belajar dan mengingat. Siswa harus mampu menggunakan strategi untuk
menghadirkan stimulasi yang kompleks. Seorang guru akan menggunakan beberapa strategi agar apa yang mereka sampaikan
pada siswa dapat dipahami.
Suprijono 2009:4, prinsip-prinsip belajar meliputi: 1
prinsip belajar adalah perubahan perilaku; 2
belajar merupakan proses, belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai; dan
3 belajar merupakan bentuk pengalaman, pengalaman pada dasarnya
adalah hasil interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.
2.4 Pengertian Hasil Belajar