Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMK PGRI 1 Mejobo Kudus yang beralamat di Jalan. Jend. Sudirman Golantepus Mejobo Kudus. SMK PGRI 1 Mejobo Kudus terletak di pinggir perkotaan. SMK PGRI 1 Mejobo Kudus memiliki 5 program keahlian yaitu Akuntansi, Pemasaran, Administrasi Perkantoran AP, Rekayasa Perangkat Lunak RPL dan Teknik Komputer Jaringan TKJ. Jumlah kelas yang terdapat di SMK PGRI 1 Mejobo Kudus untuk program keahlian administrasi perkantoran untuk kelas X terdapat 2 kelas dengan jumlah 85 siswa. Penentuan objek penelitian ini diawali dengan melihat kondisi awal subjek penelitian melalui observasi dan wawancara dengan guru pada jurusan administrasi perkantoran. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan salah satu guru di Jurusan Administrasi Perkantoran dari beberapa mata pelajaran yang diajarkan, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa yang masih rendah yaitu pada mata pelajaran mengaplikasikan keterampilan dasar komunikasi dilihat dari hasil ulangan siswa yang nilainya masih belum mencapai KKM. KKM untuk mata pelajaran mengaplikasikan keterampilan dasar komunikasi di SMK PGRI 1 Mejobo Kudus adalah 75. Penelitian ini menggunakan dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Pada setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Siklus I pertemuan pertama dilaksanakan Rabu, 19 September 2012 dan pertemuan kedua dilaksanakan kamis, 20 September 2012. Siklus II pertemuan pertama dilaksanakan Rabu 26 September 2012 dan pertemuan kedua dilaksanakan Kamis, 27 September 2012. Pada kedua siklus guru melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar berdasarkan pada perencanaan yang telah dibuat.

4.1.2 Hasil Penelitian Siklus I

4.1.2.1 Perencanaan

Tahap perencanaan ini dilakukan persiapan yang berhubungan dengan pelaksanaan pembelajaran mengaplikasikan keterampilan dasar komunikasi menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning, yang berupa rencana kegiatan menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah. Langkah ini merupakan upaya memperbaiki kelemahan dalam kegiatan pembelajaran Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi yang telah berlangsung selama ini. Perencanaan tersebut meliputi: 1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disajikan. 2. Menyusun alur model pembelajaran Contextual Teaching and Learning mengenai kompetensi dasar Mengidentifikasi Proses Komunikasi. 3. Menyusun instrumen yang akan digunakan, antara lain: lembar observasi aktivitas siswa dan kinerja guru serta menyusun soal untuk mengukur tingkat pemahaman siswa tentang mata pelajaran Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi. 4. Menyediakan alatmedia dan sumber belajar.

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan

4.1.2.2.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I, pertemuan I

Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan antara lain secara klasikal guru menyampaikan tentang cara kerja metode kontekstual yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran. Langkah pertama diawali dengan apersepsi untuk mengingat kembali materi lalu yang masih ada kaitannya dengan materi yang akan dipelajari. Selanjutnya memberikan pengetahuan yang bermakna dan relevan dengan memberi penjelasan tentang garis besar materi komunikasi serta memperlihatkan contoh proses berkomunikasi dengan cara memberikan pemodelan proses berkomunikasi. Pembelajaran dilakukan dengan menetapkan metode CTL dan guru membagi siswa menjadi 7 kelompok, masing-masing kelompok terbagi menjadi 6 orang. Pembentukan anggota kelompok ditentukan oleh guru berdasarkan nomor urut absen siswa, sebagian siswa menjadi marah-marah karena tidak suka dengan teman kelompoknya dan meminta kepada guru untuk memilih kelompoknya sendiri. Guru berusaha memberikan pengertian kepada siswa dengan memberikan penjelasan bahwa semua adalah teman dan tidak boleh saling membeda-bedakan. Untunglah siswa dapat segera mengerti dan menjalankan perintah yang diberikan guru. Guru memberikan tugas masing-masing kelompok untuk mendiskusikan pengertian komunikasi dan unsur dari komunikasi menurut pendapat mereka masing-masing kepada setiap kelompok untuk diselesaikan sesuai dengan pengalaman sehari-hari siswa dengan bimbingan guru. Selanjutnya hasil diskusi dipresentasikan, sedangkan kelompok yang lain memperhatikan dan diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat atau pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang sedang dipresentasikan. Selesai berdiskusi hasil tugas dari salah satu kelompok dibahas bersama-sama. Dalam pembahasan bersama ada kelompok lain yang ramai sendiri karena merasa pekerjaannya sudah benar, guru memberikan penjelasan untuk menghargai orang walaupun dirinya merasa sudah benar, kemudian dilanjutkan proses pembelajaran, guru meluruskan konsep yang masih keliru dan menguatkan materi-materi yang penting. Siswa mendengar, mencatat informasi dari guru, mencocokkan informasi guru dengan buku. Selanjutnya guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi. Selesai memberi tindakan guru menutup pelajaran.

4.1.2.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I, pertemuan II

Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan antara lain secara klasikal guru menyampaikan tentang cara kerja metode konstekstual yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran kemudian diawali dengan apersepsi untuk mengingat kembali materi lalu yang masih ada kaitannya dengan materi yang akan dipelajari dan menjelaskan materi tentang mengidentifikasi proses komunikasi. Guru memberikan tugas masing-masing kelompok untuk mendiskusikan tentang proses dan lambang dari komunikasi kepada setiap kelompok untuk diselesaikan sesuai dengan pengalaman sehari-hari siswa dengan bimbingan guru, kemudian hasil diskusi dipresentasikan, sedangkan kelompok yang lain memperhatikan dan diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat atau pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang sedang dipresentasikan. Selesai berdiskusi hasil tugas dari salah satu kelompok dibahas bersama-sama. Dalam pembahasan bersama ada kelompok lain yang ramai sendiri karena merasa pekerjaannya sudah benar, guru memberikan penjelasan untuk menghargai orang walaupun dirinya merasa sudah benar, kemudian dilanjutkan proses pembelajaran, guru memberikan soal evaluasi kepada siswa, setelah siswa selesai mengerjakan soal, guru meluruskan konsep yang masih keliru dan menguatkan materi- materi yang penting. Siswa mendengar, mencatat informasi dari guru, mencocokkan informasi guru dengan buku. Selanjutnya guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi.

4.1.2.3 Pengamatan

Hasil pengamatan siklus I dicatat dalam lembar observasi yang telah dipersiapkan. Pengamatan siklus I diperoleh hasil sebagai berikut : 1 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Hasil observasi siswa dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning pada siklus I dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 4.1 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Rata-rata Kategori Keseluruhan Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase 43 – 50 Sangat Baik 0.0 35 – 42 Baik 5 10.7 27 – 34 Cukup 34 79.8 19 – 26 Kurang 4 9.5 10 sd 18 Sangat Kurang 0.0 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan hasil observasi aktivitas siswa, terlihat bahwa 4 siswa 10,7 dinyatakan dalam kategori baik, 34 siswa 79,8 dinyatakan dalam kategori cukup, dan 4 siswa 9,5 dinyatakan dalam kategori kurang. Secara umum aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dinyatakan dalam kategori cukup. Adapun deskripsi per indikator untuk lembar pengamatan aktivitas siswa pada observer 1 adalah sebagai berikut: a. Perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan Indikator perhatian siswa terhadap materi terdiri dari 5 kriteria, dengan interval skor tertinggi 5 dan interval skor terendah 1. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa sebagian besar perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan terbilang baik. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.2 Perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 4 9.5 4 Baik 7 16.7 3 Cukup 16 38.1 2 Kurang 12 28.6 1 Sangat Kurang 3 7.1 Tabel 4.2 menunjukkan tentang perhatian siswa terhadap materi yaitu terdapat 4 siswa 9,5 tingkat perhatian siswa sangat baik, 7 siswa 16,7 tingkat tingkat perhatian siswa baik, 16 siswa 38,1 termasuk kategori cukup, 12 siswa 28,6 termasuk dalam kategori kurang, dan sisanya 3 siswa 7,1 termasuk kategori sangat kurang. b. Siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang disampaikan. Menemukan dan menerapkan ide mengenai materi pelajaran merupakan salah satu factor penting dalam proses pembelajaran CTL. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang disampaikan masih dalam kategori kurang. Hasil penelitian dapat dilihat pada table berikut ini: Tabel 4.3 Siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang disampaikan interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 0.0 4 Baik 9 21.4 3 Cukup 10 23.8 2 Kurang 17 40.5 1 Sangat Kurang 6 14.3 Tabel 4.3 menunjukkan tentang keaktifan siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang disampaikan yaitu terdapat 0 siswa 0 dalam kategori sangat baik, 9 siswa 21,4 dalam kategori baik, 10 siswa 23,8 termasuk kategori cukup, 17 siswa 40,5 termasuk dalam kategori kurang, dan sisanya 6 siswa 14,3 termasuk kategori sangat kurang. c. Keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.4 Keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 0.0 4 Baik 6 14.3 3 Cukup 23 54.8 2 Kurang 10 23.8 1 Sangat Kurang 3 7.1 tabel diatas menunjukkan tentang keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok yaitu terdapat 0 siswa 0 dalam kategori sangat baik, 6 siswa 14,3 dalam kategori baik, 23 siswa 54,8 termasuk kategori cukup, 10 siswa 23,8 termasuk dalam kategori kurang, dan sisanya 3 siswa 7,1 termasuk kategori sangat kurang. d. Keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi Berdasarkan data yang diperoleh diketahui Keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.5 Keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 9 21.4 4 Baik 10 23.8 3 Cukup 12 28.6 2 Kurang 9 21.4 1 Sangat Kurang 2 4.8 Tabel diatas menunjukkan tentang keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi yaitu terdapat 9 siswa 21,4 dalam kategori sangat baik, 10 siswa 23,8 dalam kategori baik, 12 siswa 28,6 termasuk kategori cukup, 9 siswa 21,4 termasuk dalam kategori kurang, dan sisanya 2 siswa 4,8 termasuk kategori sangat kurang. e. Siswa saling bekerjasama dalam menjalankan diskusi kelompok Keberhasilan suatu diskusi dalam kelompok ditentukan dengan adanya kerjasama antar anggota kelompok. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui kerjasama siswa dalam menjalankan diskusi kelompok masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.6 Siswa saling bekerjasama dalam menjalankan diskusi kelompok interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 3 7.1 4 Baik 11 26.2 3 Cukup 21 50.0 2 Kurang 7 16.7 1 Sangat Kurang 0.0 Tabel diatas menunjukkan tentang keaktifan siswa saat bekerjasama dalam menjalankan diskusi kelompok yaitu terdapat 3 siswa 7,1 dalam kategori sangat baik, 11 siswa 26,2 dalam kategori baik, 21 siswa 50,0 termasuk kategori cukup, 7 siswa 16,7 termasuk dalam kategori kurang. f. Siswa mau mendengarkan pendapat orang lain teman Berdasarkan data yang diperoleh diketahui siswa yang mau mendengarkan pendapat orangt lain saat berdiskusi masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.7 Siswa mau mendengarkan pendapat orang lain teman interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 5 11.9 4 Baik 12 28.6 3 Cukup 24 57.1 2 Kurang 1 2.4 1 Sangat Kurang 0.0 Tabel diatas menunjukkan tentang siswa mau mendengarkan pendapat orang lain teman diskusi dalam kelompok yaitu terdapat 5 siswa 11,9 dalam kategori sangat baik, 12 siswa 28,6 dalam kategori baik, 24 siswa 57,1 termasuk kategori cukup, dan 0 siswa 0 termasuk dalam kategori kurang. g. Aktif dalam menjawab pertanyaan teman Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan sisawa dalam menjawab pertanyaan dari teman masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.8 Aktif dalam menjawab pertanyaan teman interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 4 9.5 4 Baik 8 19.0 3 Cukup 13 31.0 2 Kurang 10 23.8 1 Sangat Kurang 7 16.7 Tabel diatas menunjukkan keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dari teman yaitu terdapat 4 siswa 9,5 dalam kategori sangat baik, 8 siswa 19,0 dalam kategori baik, 13 siswa 31,0 termasuk kategori cukup, 10 siswa 23,8 termasuk dalam kategori kurang dan dalam kategori sangat kurang terdapat 7 siswa 16,7. h. Siswa melakukan presentasi di depan kelas Keaktifan siswa saat melakukan presentasi di depan kelas masih dalam kategori baik. hal ini diketahui dari hasil pengamatan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.9 Siswa melakukan presentasi di depan kelas interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 4 9.5 4 Baik 8 19.0 3 Cukup 19 45.2 2 Kurang 8 19.0 1 Sangat Kurang 3 7.1 Berdasarkan tabel diatas dapat bahwa keaktifan siswa dalam melakukan presentasi di depan kelas menunjukkan 4 siswa 9,5 dalam kategori sangat baik, 8 siswa 19,0 dalam kategori baik, 19 siswa 45,2 termasuk kategori cukup, 8 siswa 19,0 dalam kategori kurang, dan dalam kategori sangat kurang terdapat 3 siswa 7,1. i. Menyelesaikan tugas individu tepat waktu Berdasarkan data hasil pengamatan yang diperoleh diketahui keaktifan siswa dalam menyelesaikan tugas individu tepat waktu masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.10 Menyelesaikan tugas individu tepat waktu interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 1 2.4 4 Baik 5 11.9 3 Cukup 25 59.5 2 Kurang 11 26.2 1 Sangat Kurang 0.0 Data yang diperoleh dari hasil pengamatan kegiatan siswa dalam menyelesaikan tugas individu dengan tepat waktu menunjukkan 1 siswa 2,4 dalam kategori sangat baik, 5 siswa 11,9 dalam kategori baik, 25 siswa 59,5 termasuk kategori cukup dan dalam kategori kurang terdapat 11 siswa 26,2. j. Siswa membuat rangkuman hasil diskusi kelompok Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan siswa dalam membuat rangkuman dari hasil diskusi kelompok dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.11 Siswa membuat rangkuman hasil diskusi kelompok interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 6 14.3 4 Baik 14 33.3 3 Cukup 10 23.8 2 Kurang 7 16.7 1 Sangat Kurang 5 11.9 Tabel di atas menukjukkan bahwa dalam kategori sangat baik terdapat 6 siswa 14,3, kategori baik menunjukkan 14 siswa 33,3, kategori cukup sebanyak 10 siswa 23,8, kategori kurang sebanyak 7 siswa 16,7, sedangkan dalam kategori sangat kurang terdapat 5 siswa 11,9. Adapun deskripsi per indikator untuk lembar pengamatan aktivitas siswa pada observer 2 adalah sebagai berikut: a. Perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan Indikator perhatian siswa terhadap materi terdiri 5 kriteria, dengan interval skor tertinggi 5 dan interval skor terendah 1. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa sebagian besar perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan terbilang baik. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.12 Perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 2 4.8 4 Baik 6 14.3 3 Cukup 17 40.5 2 Kurang 12 28.6 1 Sangat Kurang 5 11.9 Tabel 4.12 menunjukkan tentang perhatian siswa terhadap materi yaitu terdapat 2 siswa 4,8 tingkat perhatian siswa sangat baik, 6 siswa 14,3 tingkat perhatian siswa baik, 17 siswa 40,5 termasuk kategori cukup, 12 siswa 28,6 termasuk dalam kategori kurang, dan sisanya 5 siswa 11,9 termasuk kategori sangat kurang. b. Siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang disampaikan. Menemukan dan menerapkan ide mengenai materi pelajaran merupakan salah satu faktor penting dalam proses pembelajaran CTL. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang disampaikan masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada table berikut ini: Tabel 4.13 Siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang disampaikan interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 0.0 4 Baik 12 28.6 3 Cukup 10 23.8 2 Kurang 15 35.7 1 Sangat Kurang 5 11.9 Tabel diatas menunjukkan tentang keaktifan siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang disampaikan yaitu terdapat 0 siswa 0 dalam kategori sangat baik, 12 siswa 28,6 dalam kategori baik, 10 siswa 23,8 termasuk kategori cukup, 15 siswa 35,7 termasuk dalam kategori kurang, dan sisanya 5 siswa 11,9 termasuk kategori sangat kurang. c. Keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.14 Keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 0.0 4 Baik 10 23.8 3 Cukup 20 47.6 2 Kurang 9 21.4 1 Sangat Kurang 3 7.1 Tabel diatas menunjukkan tentang keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok yaitu terdapat 0 siswa 0 dalam kategori sangat baik, 10 siswa 23,8 dalam kategori baik, 20 siswa 47,6 termasuk kategori cukup, 9 siswa 21,4 termasuk dalam kategori kurang, dan sisanya 3 siswa 7,1 termasuk kategori sangat kurang. d. Keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi Berdasarkan data yang diperoleh diketahui Keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.15 Keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 7 16.7 4 Baik 12 28.6 3 Cukup 15 35.7 2 Kurang 8 19.0 1 Sangat Kurang 0.0 Tabel diatas menunjukkan tentang keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi yaitu terdapat 7 siswa 16,7 dalam kategori sangat baik, 12 siswa 28,6 dalam kategori baik, 15 siswa 35,7 termasuk kategori cukup, 8 siswa 19,0 termasuk dalam kategori kurang. e. Siswa saling bekerjasama dalam menjalankan diskusi kelompok Keberhasilan suatu diskusi dalam kelompok ditentukan dengan adanya kerjasama antar anggota kelompok. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui kerjasama siswa dalam menjalankan diskusi kelompok termasuk dalam kategori baik. Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.16 Siswa saling bekerjasama dalam menjalankan diskusi kelompok interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 3 7.1 4 Baik 15 35.7 3 Cukup 19 45.2 2 Kurang 5 11.9 1 Sangat Kurang 0.0 Tabel diatas menunjukkan tentang keaktifan siswa saat bekerjasama dalam menjalankan diskusi kelompok yaitu terdapat 3 siswa 7,1 dalam kategori sangat baik, 15 siswa 35,7 dalam kategori baik, 19 siswa 45,2 termasuk kategori cukup, 5 siswa 11,9 termasuk dalam kategori kurang. f. Siswa mau mendengarkan pendapat orang lain teman Berdasarkan data yang diperoleh diketahui siswa yang mau mendengarkan pendapat orang lain saat berdiskusi masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.17 Siswa mau mendengarkan pendapat orang lain teman interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 1 2.4 4 Baik 12 28.6 3 Cukup 24 57.1 2 Kurang 5 11.9 1 Sangat Kurang 0.0 Tabel diatas menunjukkan tentang siswa mau mendengarkan pendapat orang lain teman diskusi dalam kelompok yaitu terdapat 1 siswa 2,4 dalam kategori sangat baik, 12 siswa 28,6 dalam kategori baik, 24 siswa 57,1 termasuk kategori cukup, dan 5 siswa 11,9 termasuk dalam kategori kurang. g. Aktif dalam menjawab pertanyaan teman Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dari teman masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.18 Aktif dalam menjawab pertanyaan teman interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 0.0 4 Baik 14 33.3 3 Cukup 14 33.3 2 Kurang 10 23.8 1 Sangat Kurang 4 9.5 Tabel diatas menunjukkan keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dari teman yaitu terdapat 0 siswa 0 dalam kategori sangat baik, 14 siswa 33,3 dalam kategori baik, 14 siswa 33,3 termasuk kategori cukup, 10 siswa 23,8 termasuk dalam kategori kurang dan dalam kategori sangat kurang terdapat 4 siswa 9,5. h. Siswa melakukan presentasi di depan kelas Keaktifan siswa saat melakukan presentasi di depan kelas masih dalam kategori baik. hal ini diketahui dari hasil pengamatan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.19 Siswa melakukan presentasi di depan kelas interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 6 14.3 4 Baik 9 21.4 3 Cukup 17 40.5 2 Kurang 7 16.7 1 Sangat Kurang 3 7.1 Berdasarkan tabel diatas dapat bahwa keaktifan siswa dalam melakukan presentasi di depan kelas menunjukkan 6 siswa 14,3 dalam kategori sangat baik, 9 siswa 21,4 dalam kategori baik, 17 siswa 40,5 termasuk kategori cukup, dalam kategori kurang terdapat 7 siswa 16,7 dan pada kategori sangat kurang terdapat 3 siswa 7,1. i. Menyelesaikan tugas individu tepat waktu Berdasarkan data hasil pengamatan yang diperoleh diketahui keaktifan siswa dalam menyelesaikan tugas individu tepat waktu masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.20 Menyelesaikan tugas individu tepat waktu interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 1 2.4 4 Baik 11 26.2 3 Cukup 25 59.5 2 Kurang 5 11.9 1 Sangat Kurang 0.0 Data yang diperoleh dari hasil pengamatan kegiatan siswa dalam menyelesaikan tugas individu dengan tepat waktu menunjukkan 1 siswa 2,4 dalam kategori sangat baik,11 siswa 26,2 dalam kategori baik, 25 siswa 59,5 termasuk kategori cukup dan dalam kategori kurang terdapat 5 siswa 11,9. j. Siswa membuat rangkuman hasil diskusi kelompok Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan siswa dalam membuat rangkuman dari hasil diskusi kelompok dalam kategori baik. Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.21 Siswa membuat rangkuman hasil diskusi kelompok interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 6 14.3 4 Baik 16 38.1 3 Cukup 10 23.8 2 Kurang 7 16.7 1 Sangat Kurang 3 7.1 Tabel di atas menukjukkan bahwa dalam kategori sangat baik terdapat 6 siswa 14,3, kategori baik menunjukkan 16 siswa 38,1, kategori cukup sebanyak 10 siswa 23,8, kategori kurang sebanyak 7 siswa 16,7, sedangkan dalam kategori sangat kurang terdapat 3 siswa 7,1. Berdasarkan hasil pengamatan dari observer 1 dan observer 2 dapat diketahui bahwa pada observer 1 masih ada indikator yang masih termasuk dalam kategori kurang yaitu pada indikator siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang disampaikan. Kesimpulan yang dapat diambil dari keterangan diatas adalah proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL pada siklus 1 belum terlaksana dengan maksimal. 2 Data hasil tes Data hasil ulangan harian sebelum penelitian, hasil tes evaluasi siklus I mengalamai peningkatan seperti pada tabel 4.22 dibawah ini : Tabel 4.22 Data Hasil Belajar Sebelum dan Sesudah Siklus I No Hasil tes Data awal Siklus I 1. Nilai tertinggi 90 93 2. Nilai terendah 50 53 3. Rata-rata nilai tes 69,33 77,71 4. Ketuntasan belajar siswa 59,52 66,67 Berdasarkan hasil tes evaluasi pada siklus I, secara klasikal ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan dimana jumlah siswa sebanyak 42 yang tidak tuntas belajarnya adalah 14 siswa karena tidak mencapai batas tuntas yang telah ditentukan yaitu memperoleh nilai 75. Sehingga jika dipersentasekan ketuntasan belajar secara klasikal meningkat 7,14 dari 59,52 menjadi 66,67. Nilai rata- rata sebelum dan sesudah siklus I meningkat dari 69,33 menjadi 77,71. Berdasarkan data diatas terlihat ada kenaikan pada siklus I namun belum mencapai indikator yang telah ditentukan sehingga perlu dilanjutkan ke siklus II. 3 Hasil observasi Guru Pengamatan aktivitas guru siklus diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.23 Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I Observer 1 N o Aspek yang diamati S K K C B SB 1. Keterampilan guru dalam membuka pelajaran √ 2. Guru menyampaikan tujuan dan indikator pembelajaran √ 3. Kemampuan guru dalam menyampaikan materi pelajaran √ 4. Keterampilan guru dalam menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning √ 5. Kemampuan guru dalam mengelola waktu √ 6. Kemampuan guru dalam mengelola kondisi kelas √ 7. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya √ 8. Kemampuan guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas √ 9. Kemampuan guru dalam menjawab pertanyaan siswa √ 1 0. Kemampuan guru dalam menutup pelajaran √ Berdasarkan tabel diatas bahwa kinerja guru dilihat dari: 1 keterampilan guru dalam membuka pelajaran dalam kategori baik, 2 guru menyampaikan tujuan dan indikator pembelajaran dalam kategori cukup, 3 Kemampuan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dalam kategori baik, 4 Keterampilan guru dalam menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dalam kategori cukup, 5 Kemampuan guru dalam mengelola waktu dalam kategori cukup, 6 Kemampuan guru dalam mengelola kondisi kelas dalam kategori cukup, 7 Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya dalam kategori cukup, 8 Kemampuan guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas dalam kategori baik, 9 Kemampuan guru dalam menjawab pertanyaan siswa dalam kategori cukup, dan 10 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran dalam kategori baik. Tabel 4.24 Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I Observer 2 No Aspek yang diamati SK K C B SB 1. Keterampilan guru dalam membuka pelajaran √ 2. Guru menyampaikan tujuan dan indikator pembelajaran √ 3. Kemampuan guru dalam menyampaikan materi pelajaran √ 4. Keterampilan guru dalam menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning √ 5. Kemampuan guru dalam mengelola waktu √ 6. Kemampuan guru dalam mengelola kondisi kelas √ 7. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya √ 8. Kemampuan guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas √ 9. Kemampuan guru dalam menjawab pertanyaan siswa √ 10. Kemampuan guru dalam menutup pelajaran √ Berdasarkan tabel diatas bahwa kinerja guru dilihat dari: 1 keterampilan guru dalam membuka pelajaran dalam kategori cukup, 2 guru menyampaikan tujuan dan indikator pembelajaran dalam kategori baik, 3 Kemampuan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dalam kategori cukup, 4 Keterampilan guru dalam menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dalam kategori cukup, 5 Kemampuan guru dalam mengelola waktu dalam kategori baik, 6 Kemampuan guru dalam mengelola kondisi kelas dalam kategori kurang, 7 Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya dalam kategori cukup, 8 Kemampuan guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas dalam kategori cukup, 9 Kemampuan guru dalam menjawab pertanyaan siswa dalam kategori baik, dan 10 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran dalam kategori cukup. Berdasarkan hasil pengamatan dari observer 1 dan observer 2, dapat diketahui bahwa pada observer 2 indikator kemampuan guru dalam mengelola kondisi kelas masih dalam kategori kurang sehingga dalam siklus selanjutnya harus lebih ditingkatkan.

4.1.2.4 Refleksi

Siklus pertama merupakan siklus awal, suasana dalam proses pembelajaran belum ada perkembangan yang cukup berarti. Artinya siswa masih banyak yang ramai dan kurang memperhatikan penjelasan dari guru. Dibawah ini dipaparkan kelebihan dan kelemahan kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning pada siklus I sebagai berikut ini : 1 Kelebihan a. Siswa mendengarkan dengan seksama dan mencatat informasi dari guru ketika guru menjelaskan tentang materi yang diajarkan secara klasikal b. Siswa mampu mencocokkan informasi dari guru dengan kehidupan nyata c. Siswa sudah mampu berdiskusi dengan baik dan mengerjakan tugas sesuai dengan petunjuk guru 2 Kelemahan a. Ketika guru menjelaskan materi pelajaran, masih ada beberapa siswa yang ramai dan tidak memperhatikan penjelasan dari guru. b. Keberanian siswa dalam mengeluarkan pendapat belum tampak secara menyeluruh, hanya siswa yang pandai bertanya kepada guru sedangkan yang lain diam. c. Dalam mengomentari tanggapan atas penjelasan dari guru, masih didominasi oleh siswa yang pandai. Siswa yang kurang pandai tidak pernah menjawab pertanyaan dari guru. d. Guru kurang memberikan motivasi kepada siswa.

4.1.3 Hasil Penelitian Siklus II

4.1.3.1 Perencanaan

Siklus II merupakan perbaikan dari hasil penelitian siklus I. perencanaan pada siklus II ini dibuat berdasarkan refleksi pada siklus I. Pada perencanaan siklus II ini akan direncanakan langkah-langkah untuk memperbaiki kekurangan yang terdapat pada siklus I. Adapun untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di siklus II ini peneliti dan guru telah berdiskusi untuk mengembangkan pembelajaran sebagai berikut: Perencanaan pada siklus II akan dilakukan terhadap peningkatan nilai hasil evaluasi belajar siswa. Pada perencanaan di siklus II ini akan direncanakan langkah-langkah untuk memperbaiki kekurangan yang terdapat pada siklus I. Perencanaan yang dilakukan antara lain: 1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disajikan. 2. Menyusun alur pembelajaran Contextual Teaching and Learning mengenai materi proses komunikasi dan lambang-lambang dari komunikasi melalui dialog yang dibuat dalam sebuah kelompok agar tingkat pemahaman siswa lebih baik setelah mempraktikan secara langsung materi yang diajarkan. 3. Menyusun instrumen yang akan digunakan, antara lain: lembar observasi aktivitas siswa dan kinerja guru serta menyusun soal untuk mengukur tingkat pemahaman siswa tentang materi yang dipelajari. 4. Menyediakan alatmedia dan sumber belajar

4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan pembelajaran siklus II dilaksanakan sesuai dengan skenario yang ada pada rencana pembelajaran yang telah dibuat. Kegiatan diawali dengan apersepsi untuk mengingat kembali materi yang lalu yang masih ada kaitannya dengan materi yang akan dipelajari. Guru menyuruh siswa untuk bergabung dalam kelompok belajar yang telah terbentuk pada pertemuan sebelumnya. Masing-masing kelompok diberi tugas membuat sebuah dialog tentang materi proses komunikasi, kemudian guru memberikan kesempatan bertanya untuk siswa menanyakan tentang materi-materi yang berkaitan dengan tugas kelompok yang diberikan. Siswa mendengarkan, mencatat informasi dari guru, selanjutnya siswa mulai mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru dan setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Selesai memberikan tindakan, diadakan tes evaluasi siklus II, selanjutnya guru menutup pembelajaran dengan memberikan motivasi kepada siswa. Guru menghentikan tindakan karena siklus II dipandang sudah cukup baik dan semua indikator pembelajaran sudah dapat dikuasai oleh siswa. Hal ini terlihat pada hasil yang diperoleh siswa dalam mengerjakan tes evaluasi yang menunjukkan adanya peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I. Oleh karena itu maka tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini cukup sampai siklus II.

4.1.3.3 Pengamatan

Hasil pengamatan siklus II dicatat dalam lembar observasi yang telah dipersiapkan. Pengamatan siklus II diperoleh hasil sebagai berikut : 1 Lembar observasi Aktivitas Siswa Dalam siklus II terdapat perubahan-perubahan yaitu siswa sudah banyak yang paham dengan materi yang diberikan karena mereka sudah mendapat dasarnya pada pertemuan sebelumnya. Siswa sudah banyak yang mampu merangkai konsep tentang komunikasi. Siswa sudah merasa berani untuk bertanya jika merasa kurang mengerti. Dalam siklus II ini diskusi yang dilakukan siswa dan tingkat kerjasama siswa sudah baik, hal ini tampak pada kesungguhan semua siswa dalam mendiskusikan tugas yang diberikan oleh guru pada kelompoknya masing-masing. Intensitas komunikasi siswa antar anggota sudah baik. Siswa sangat peduli dan memperhatikan dalam mengikuti pembelajaran dengan metode kontekstual. Hasil observasi aktivitas siswa dengan metode kontekstual pada siklus II dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 4.25 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Berdasarkan tabel 4.25 menunjukan hasil observasi siswa pada siklus II, terlihat bahwa sebanyak 1 siswa 1,2 termasuk dalam kategori sangat baik, 32 siswa 75,0 termasuk dalam kategori baik, dan 10 siswa 23,8 termasuk dalam kategori cukup. Adapun deskripsi per indikator pada siklus 2 untuk lembar pengamatan aktivitas siswa pada observer 1 adalah sebagai berikut: a. Perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan Rata-rata Kategori Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase 43 – 50 Sangat Baik 1 1.2 35 – 42 Baik 32 75.0 27 – 34 Cukup 10 23.8 19 – 26 Kurang 0.0 10 sd 18 Sangat Kurang 0.0 Indikator perhatian siswa terhadap materi terdiri 5 kriteria, dengan interval skor tertinggi 5 dan interval skor terendah 1. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa sebagian besar perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan terbilang baik. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.26 Perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 4 9.5 4 Baik 18 42.9 3 Cukup 16 38.1 2 Kurang 4 9.5 1 Sangat Kurang 0.0 Tabel di atas menunjukkan tentang perhatian siswa terhadap materi yaitu terdapat 4 siswa 9,5 tingkat perhatian siswa sangat baik, 18 siswa 42,9 tingkat tingkat perhatian siswa baik, 16 siswa 38,1 termasuk kategori cukup, dan 4 siswa 9,5 termasuk dalam kategori kurang. b. Siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang disampaikan. Menemukan dan menerapkan ide mengenai materi pelajaran merupakan salah satu factor penting dalam proses pembelajaran CTL. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang disampaikan masih dalam kategori kurang. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.27 Siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang disampaikan interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 6 14.3 4 Baik 18 42.9 3 Cukup 15 35.7 2 Kurang 3 7.1 1 Sangat Kurang 0.0 Tabel di atas menunjukkan tentang keaktifan siswa dalam menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang disampaikan yaitu terdapat 6 siswa 14,3 dalam kategori sangat baik, 18 siswa 42,9 dalam kategori baik, 15 siswa 35,7 termasuk kategori cukup, dasn 3 siswa 7,1 termasuk dalam kategori kurang. c. Keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.28 Keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 10 23.8 4 Baik 24 57.1 3 Cukup 8 19.0 2 Kurang 0.0 1 Sangat Kurang 0.0 Tabel diatas menunjukkan tentang keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok yaitu terdapat 10 siswa 23,8 dalam kategori sangat baik, 24 siswa 57,1 dalam kategori baik, dan 8 siswa 19,0 termasuk kategori cukup. d. Keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi Berdasarkan data yang diperoleh diketahui Keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.29 Keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 5 11.9 4 Baik 21 50.0 3 Cukup 10 23.8 2 Kurang 6 14.3 1 Sangat Kurang 0.0 Tabel diatas menunjukkan tentang keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi yaitu terdapat 5 siswa 11,9 dalam kategori sangat baik, 21 siswa 50,0 dalam kategori baik, 10 siswa 23,8 termasuk kategori cukup, dan 6 siswa 14,3 termasuk dalam kategori kurang e. Siswa saling bekerjasama dalam menjalankan diskusi kelompok Keberhasilan suatu diskusi dalam kelompok ditentukan dengan adanya kerjasama antar anggota kelompok. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui kerjasama siswa dalam menjalankan diskusi kelompok masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.30 Siswa saling bekerjasama dalam menjalankan diskusi kelompok interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 12 28.6 4 Baik 19 45.2 3 Cukup 8 19.0 2 Kurang 3 7.1 1 Sangat Kurang 0.0 Tabel diatas menunjukkan tentang keaktifan siswa saat bekerjasama dalam menjalankan diskusi kelompok yaitu terdapat 12 siswa 28,6 dalam kategori sangat baik, 19 siswa 45,2 dalam kategori baik, 8 siswa 19,0 termasuk kategori cukup, dan 3 siswa 7,1 termasuk dalam kategori kurang. f. Siswa mau mendengarkan pendapat orang lain teman Berdasarkan data yang diperoleh diketahui siswa yang mau mendengarkan pendapat orang lain saat berdiskusi masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.31 Siswa mau mendengarkan pendapat orang lain teman interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 3 7.1 4 Baik 22 52.4 3 Cukup 12 28.6 2 Kurang 5 11.9 1 Sangat Kurang 0.0 Tabel diatas menunjukkan tentang siswa mau mendengarkan pendapat orang lain teman diskusi dalam kelompok yaitu terdapat 3 siswa 7,1 dalam kategori sangat baik, 22 siswa 52,4 dalam kategori baik, 12 siswa 28,6 termasuk kategori cukup, dan 5 siswa 11,9 termasuk dalam kategori kurang. g. Aktif dalam menjawab pertanyaan teman Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan sisawa dalam menjawab pertanyaan dari teman masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.32 Aktif dalam menjawab pertanyaan teman interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 5 11.9 4 Baik 18 42.9 3 Cukup 12 28.6 2 Kurang 7 16.7 1 Sangat Kurang 0.0 Tabel diatas menunjukkan keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dari teman yaitu terdapat 5 siswa 11,9 dalam kategori sangat baik, 18 siswa 42,9 dalam kategori baik, 12 siswa 28,6 termasuk kategori cukup, 7 siswa 16,7 termasuk dalam kategori kurang. h. Siswa melakukan presentasi di depan kelas Keaktifan siswa saat melakukan presentasi di depan kelas masih dalam kategori baik. hal ini diketahui dari hasil pengamatan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.33 Siswa melakukan presentasi di depan kelas interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 4 9.5 4 Baik 19 45.2 3 Cukup 11 26.2 2 Kurang 8 19.0 1 Sangat Kurang 0.0 Berdasarkan tabel diatas dapat bahwa keaktifan siswa dalam melakukan presentasi di depan kelas menunjukkan 4 siswa 9,5 dalam kategori sangat baik, 19 siswa 45,2 dalam kategori baik, 11 siswa 26,2 termasuk kategori cukup dan dalam kategori kurang terdapat 8 siswa 19,0. i. Menyelesaikan tugas individu tepat waktu Berdasarkan data hasil pengamatan yang diperoleh diketahui keaktifan siswa dalam menyelesaikan tugas individu tepat waktu masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.34 Menyelesaikan tugas individu tepat waktu interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 6 14.3 4 Baik 23 54.8 3 Cukup 8 19.0 2 Kurang 5 11.9 1 Sangat Kurang 0.0 Data yang diperoleh dari hasil pengamatan kegiatan siswa dalam menyelesaikan tugas individu dengan tepat waktu menunjukkan 6 siswa 14,3 dalam kategori sangat baik, 23 siswa 54,8 dalam kategori baik, 8 siswa 19,0 termasuk kategori cukup dan dalam kategori kurang terdapat 5 siswa 11,9. j. Siswa membuat rangkuman hasil diskusi kelompok Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan siswa dalam membuat rangkuman dari hasil diskusi kelompok dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.35 Siswa membuat rangkuman hasil diskusi kelompok interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 6 14.3 4 Baik 16 38.1 3 Cukup 14 33.3 2 Kurang 6 14.3 1 Sangat Kurang 0.0 Tabel di atas menukjukkan bahwa dalam kategori sangat baik terdapat 6 siswa 14,3, kategori baik menunjukkan 16 siswa 38,1, kategori cukup sebanyak 14 siswa 33,3, kategori kurang sebanyak 6 siswa 14,3. Adapun deskripsi per indikator untuk lembar pengamatan aktivitas siswa pada observer 2 adalah sebagai berikut: a. Perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan Indikator perhatian siswa terhadap materi terdiri 5 kriteria, dengan interval skor tertinggi 5 dan interval skor terendah 1. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa sebagian besar perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan terbilang baik. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.36 Perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 6 14.3 4 Baik 19 45.2 3 Cukup 14 33.3 2 Kurang 3 7.1 1 Sangat Kurang 0.0 Tabel di atas menunjukkan tentang perhatian siswa terhadap materi yaitu terdapat 6 siswa 14,3 tingkat perhatian siswa sangat baik, 19 siswa 45,2 tingkat perhatian siswa baik, 14 siswa 33,3 termasuk kategori cukup, dan 3 siswa 7,1 termasuk dalam kategori kurang. b. Siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang disampaikan. Menemukan dan menerapkan ide mengenai materi pelajaran merupakan salah satu faktor penting dalam proses pembelajaran CTL. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang disampaikan masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.37 Siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang disampaikan interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 5 11.9 4 Baik 17 40.5 3 Cukup 15 35.7 2 Kurang 5 11.9 1 Sangat Kurang 0.0 Tabel diatas menunjukkan tentang keaktifan siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang disampaikan yaitu terdapat 5 siswa 11,9 dalam kategori sangat baik, 17 siswa 40,5 dalam kategori baik, 15 siswa 35,7 termasuk kategori cukup, dan 5 siswa 11,9 termasuk dalam kategori kurang. c. Keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.38 Keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 7 16.7 4 Baik 23 54.8 3 Cukup 10 23.8 2 Kurang 2 4.8 1 Sangat Kurang 0.0 Tabel diatas menunjukkan tentang keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok yaitu terdapat 7 siswa 16,7 dalam kategori sangat baik, 23 siswa 54,8 dalam kategori baik, 10 siswa 23,8 termasuk kategori cukup, dan 2 siswa 4,8 termasuk dalam kategori kurang. d. Keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi Berdasarkan data yang diperoleh diketahui Keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.39 Keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 7 16.7 4 Baik 16 38.1 3 Cukup 12 28.6 2 Kurang 7 16.7 1 Sangat Kurang 0.0 Tabel diatas menunjukkan tentang keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi yaitu terdapat 7 siswa 16,7 dalam kategori sangat baik, 16 siswa 38,1 dalam kategori baik, 12 siswa 28,6 termasuk kategori cukup, 7 siswa 16,7 termasuk dalam kategori kurang. e. Siswa saling bekerjasama dalam menjalankan diskusi kelompok Keberhasilan suatu diskusi dalam kelompok ditentukan dengan adanya kerjasama antar anggota kelompok. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui kerjasama siswa dalam menjalankan diskusi kelompok termasuk dalam kategori baik. Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.40 Siswa saling bekerjasama dalam menjalankan diskusi kelompok interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 5 11.9 4 Baik 23 54.8 3 Cukup 14 33.3 2 Kurang 0.0 1 Sangat Kurang 0.0 Tabel diatas menunjukkan tentang keaktifan siswa saat bekerjasama dalam menjalankan diskusi kelompok yaitu terdapat 5 siswa 11,9 dalam kategori sangat baik, 23 siswa 54,8 dalam kategori baik, dan 14 siswa 33,3 termasuk kategori cukup. f. Siswa mau mendengarkan pendapat orang lain teman Berdasarkan data yang diperoleh diketahui siswa yang mau mendengarkan pendapat orang lain saat berdiskusi masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.41 Siswa mau mendengarkan pendapat orang lain teman interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 4 9.5 4 Baik 19 45.2 3 Cukup 13 31.0 2 Kurang 6 14.3 1 Sangat Kurang 0.0 Tabel diatas menunjukkan tentang siswa mau mendengarkan pendapat orang lain teman diskusi dalam kelompok yaitu terdapat 4 siswa 9,5 dalam kategori sangat baik, 19 siswa 45,2 dalam kategori baik, 13 siswa 31,0 termasuk kategori cukup, dan 6 siswa 14,3 termasuk dalam kategori kurang. g. Aktif dalam menjawab pertanyaan teman Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan sisawa dalam menjawab pertanyaan dari teman masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.42 Aktif dalam menjawab pertanyaan teman interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 8 19.0 4 Baik 19 45.2 3 Cukup 11 26.2 2 Kurang 4 9.5 1 Sangat Kurang 0.0 Tabel diatas menunjukkan keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dari teman yaitu terdapat 8 siswa 19,0 dalam kategori sangat baik, 19 siswa 45,2 dalam kategori baik, 11 siswa 26,2 termasuk kategori cukup, dan 4 siswa 9,5 termasuk dalam kategori kurang. h. Siswa melakukan presentasi di depan kelas Keaktifan siswa saat melakukan presentasi di depan kelas masih dalam kategori baik. hal ini diketahui dari hasil pengamatan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.43 Siswa melakukan presentasi di depan kelas interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 8 19.0 4 Baik 21 50.0 3 Cukup 9 21.4 2 Kurang 4 9.5 1 Sangat Kurang 0.0 Berdasarkan tabel diatas dapat bahwa keaktifan siswa dalam melakukan presentasi di depan kelas menunjukkan 8 siswa 19,0 dalam kategori sangat baik, 21 siswa 50,0 dalam kategori baik, 9 siswa 21,4 termasuk kategori cukup, dan dalam kategori kurang terdapat 4 siswa 9,5. i. Menyelesaikan tugas individu tepat waktu Berdasarkan data hasil pengamatan yang diperoleh diketahui keaktifan siswa dalam menyelesaikan tugas individu tepat waktu masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.44 Menyelesaikan tugas individu tepat waktu interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 5 11.9 4 Baik 21 50.0 3 Cukup 11 26.2 2 Kurang 5 11.9 1 Sangat Kurang 0.0 Data yang diperoleh dari hasil pengamatan kegiatan siswa dalam menyelesaikan tugas individu dengan tepat waktu menunjukkan 5 siswa 11,9 dalam kategori sangat baik, 21 siswa 50,0 dalam kategori baik, 11 siswa 26,2 termasuk kategori cukup dan dalam kategori kurang terdapat 5 siswa 11,9. j. Siswa membuat rangkuman hasil diskusi kelompok Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan siswa dalam membuat rangkuman dari hasil diskusi kelompok dalam kategori baik. Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.45 Siswa membuat rangkuman hasil diskusi kelompok interval skor Kategori Frekuensi Persentase 5 Sangat Baik 10 23.8 4 Baik 16 38.1 3 Cukup 10 23.8 2 Kurang 6 14.3 1 Sangat Kurang 0.0 Tabel di atas menukjukkan bahwa dalam kategori sangat baik terdapat 10 siswa 23,8, kategori baik menunjukkan 16 siswa 38,1, kategori cukup sebanyak 10 siswa 23,8, kategori kurang sebanyak 6 siswa 14,3. Berdasarkan hasil pengamatann dari observer 1 dan observer 2 dapat diketahui bahwa secara keseluruhan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran masuk kedalam kategori baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode pendekatan CTL baik diterapkan dalam pembelajaran Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi. Tingkat pemahaman siswa terhadap materi pada saat pembelajaran sudah baik, terlihat keterampilan siswa dalam menjawab pertanyaan dan mengerjakan tugas dari guru mengalami peningkatan. Kemampuan siswa dalam mengevaluasi soal-soal yang diberikan oleh guru sudah cukup terlihat dari banyaknya siswa yang bertanya selama proses pembelajaran berlangsung sehingga siswa apabila merasa kesulitan maka mereka akan bertanya kepada guru. Kelancaran siswa mengerjakan tugas sudah cukup baik, hal ini ditandai dengan banyaknya siswa yang berinteraksi dalam berdiskusi dengan teman-temannya. Dalam kerjasama dengan kelompok intensitas komunikasi antar anggota kelompok sudah baik sehingga keruntutan siswa dalam mengikuti pembelajaran kontekstual sudah baik. 2 Data Hasil Tes Berdasarkan hasil tes evaluasi pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh adalah 88 dengan ketuntasan klasikal 85,71. Perbandingan nilai hasil belajar siswa siklus I dan Siklus II dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 4.46 Data Hasil Belajar Sebelum dan Sesudah Siklus II Berdasarkan tabel diatas dapat terlihat peningkatan pada setiap tahap, baik siklus I, maupun siklus II. Rata-rata nilai siswa sebelum diadakan tindakan sebesar 69,33 kemudian mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 77,71 dan 88,02 pada siklus II. Demikian pula dengan ketuntasan belajar siswa secara klasikal mengalami peningkatan dari 59,52 sebelum dilakukan tindakan menjadi 66,67 pada akhir siklus I dan 85,71 pada akhir siklus II. 3 Hasil observasi Guru Hasil pengamatan kinerja guru pada siklus II dicatat dalam lembar observasi yang telah dipersiapkan. Pengamatan kinerja guru siklus II hasilnya sebagai berikut: No Hasil tes Data awal Siklus I Siklus II 1. Nilai tertinggi 90 93 96 2. Nilai terendah 50 53 60 3. Rata-rata nilai tes 69,33 77,71 88,02 4. Ketuntasan belajar siswa 59,52 66,67 85,71 Tabel 4.47 Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II Observer 1 No Aspek yang diamati SK K C B SB 1. Keterampilan guru dalam membuka pelajaran √ 2. Guru menyampaikan tujuan dan indikator pembelajaran √ 3. Kemampuan guru dalam menyampaikan materi pelajaran √ 4. Keterampilan guru dalam menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning √ 5. Kemampuan guru dalam mengelola waktu √ 6. Kemampuan guru dalam mengelola kondisi kelas √ 7. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya √ 8. Kemampuan guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas √ 9. Kemampuan guru dalam menjawab pertanyaan siswa √ 10. Kemampuan guru dalam menutup pelajaran √ Berdasarkan tabel diatas bahwa kinerja guru dilihat dari: 1 keterampilan guru dalam membuka pelajaran dalam kategori sangat baik, 2 guru menyampaikan tujuan dan indikator pembelajaran dalam kategori baik, 3 kemampuan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dalam kategori sangat baik, 4 keterampilan guru dalam menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dalam kategori baik, 5 kemampuan guru dalam mengelola waktu dalam kategori cukup, 6 kemampuan guru dalam mengelola kondisi kelas dalam kategori cukup, 7 Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya dalam kategori cukup, 8 Kemampuan guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas dalam kategori baik, 9 Kemampuan guru dalam menjawab pertanyaan siswa dalam kategori baik, dan 10 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran dalam kategori baik. Tabel 4.48 Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II Observer 2 No Aspek yang diamati SK K C B SB 1. Keterampilan guru dalam membuka pelajaran √ 2. Guru menyampaikan tujuan dan indikator pembelajaran √ 3. Kemampuan guru dalam menyampaikan materi pelajaran √ 4. Keterampilan guru dalam menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning √ 5. Kemampuan guru dalam mengelola waktu √ 6. Kemampuan guru dalam mengelola kondisi kelas √ 7. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya √ 8. Kemampuan guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas √ 9. Kemampuan guru dalam menjawab pertanyaan siswa √ 10. Kemampuan guru dalam menutup pelajaran √ Berdasarkan tabel diatas bahwa kinerja guru dilihat dari: 1 keterampilan guru dalam membuka pelajaran dalam kategori baik, 2 guru menyampaikan tujuan dan indikator pembelajaran dalam kategori baik, 3 kemampuan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dalam kategori sangat baik, 4 keterampilan guru dalam menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dalam kategori baik, 5 kemampuan guru dalam mengelola waktu dalam kategori cukup, 6 kemampuan guru dalam mengelola kondisi kelas dalam kategori baik, 7 Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya dalam kategori baik, 8 Kemampuan guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas dalam kategori sangat baik, 9 Kemampuan guru dalam menjawab pertanyaan siswa dalam kategori sangat baik, dan 10 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran dalam kategori cukup. Berdasarkan hasil observasi kinerja guru pada siklus II terdapat perubahan-perubahan antara lain guru sudah mampu berperan aktif dalam pembelajaran kontekstual dengan cara selalu memberi bimbingan kepada kelompok belajar maupun peranannya sebagai narasumber dalam belajar. Guru juga menciptakan suasana yang dapat mengaktifkan siswa dalam belajar. Berdasarkan hasil tersebut kinerja guru dalam mengajar dengan menggunakan metode kontekstual sudah memenuhi kriteria.

4.1.3.4 Refleksi

Gambaran secara umum pelaksanaan siklus II ini sudah baik. Hasil refleksi pada siklus II sebagai berikut: 1 Suasana kelas saat proses penjelasan dari guru sudah lebih kondusif. 2 Siswa bertambah terampil dan lancar dalam menyampaikan informasi hasil belajar kepada kelompok maupun kepada guru. 3 Siswa dapat mengerjakan tugas dengan baik dan dapat berdiskusi dengan baik secara kelompok maupun secara klasikal. 4 Siswa sudah berani menanggapi penjelasan yang diberikan oleh guru. 5 Guru lebih memotivasi siswa terlihat dari peningkatan keaktifan siswa saat proses pembelajaran. Berdasarkan tindakan pada siklus II diperoleh analisis data-data yang nyata bahwa setelah pendekatan pembelajaran Contextual Teaching Learning diterapkan secara maksimal maka terlihat secara jelas ada peningkatan hasil belajar yang dicapai. Secara keseluruhan hasil pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut : 1 Nilai rerata siswa pada tes evaluasi siklus II sebesar 88,02 dengan ketuntasan klasikal 85,71 2 Dari segi kognitif, ada 6 siswa yang belum tuntas Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa maka dipaparkan hasil yang dicapai, pada umumnya aktivitas siswa sampai pada siklus kedua ini siswa sudah aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar yang disampaikan guru secara baik dan tertib. Peningkatan prestasi tampak dengan adanya perubahan-perubahan terutama tingkah laku seperti yang tadinya pemalu sekarang sudah mau mengemukakan pendapat, berani bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran yang belum jelas, menghargai sesama teman. Karena hasil penelitian pada siklus II sudah sesuai dengan harapan, maka tidak dilanjutkan untuk siklus berikutnya.

4.2 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep bunyi

2 12 149

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ZAT DAN WUJUDNYA TERINTEGRASI NILAI KEAGAMAAN (Eksperimen di MTs Al-Khairiyah,Citeureup-Bogor)

1 33 61

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Peningkatan Hasil Belajar PKn dalam Materi Peranan Globalisasi Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) di kelas IV MI. Masyirotul Islamiyah Tambora Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 4 180

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI.

0 0 1