II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Umum Jati
1. Nama Botani
Menurut Sumarna 2002, klasifikasi dan nama ilmiah dari jati adalah sebagai berikut :
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Sub kelas : Dicotiledonae
Ordo : Verbenales
Famili : Verbenaceae
Genus : Tectona
Spesies : Tectona grandis, Linn. f.
Di Indonesia dikenal dengan nama jati, deleg, dodolan, jate, jatos, kulidawa dan kiati, sedangkan di negara lain disebut giati Vietnam, teak
Burma, India, Thailand, Inggris, USA, Belanda, Jerman, kyun Burma, sagwan India, Mai sak Thailand, teck Perancis, atau teca Brazil
Martawijaya et al., 1995.
2. Tanda di Lapangan
Jati tumbuh baik pada tanah sarang, terutama pada tanah yang mengandung kapur. Jenis ini tumbuh di daerah dengan musim kering yang
nyata, tipe curah hujan C-F, jumlah hujan rata-rata 1200-2000 mmtahun, dan pada ketinggian 0-700 m dari permukaan laut. Pohon dapat mencapai
tinggi 45 m dengan panjang batang bebas cabang 15-20 m, diameter dapat mencapai 220 cm meski umumnya 50 cm, bentuk batang tidak teratur dan
beralur Martawijaya et al., 1995. Pertumbuhan jati yang terbaik ada di daerah-daerah ekuator, antara 20 derajat utara dan selatan, dimana
mempunyai curah hujan yang banyak atau mempunyai temperatur yang hangat dan konsisten sepanjang tahun Anonimous, 2004.
Ukuran bunga kecil, berdiameter 6-8 mm, berwarna keputih-putihan dan berkelamin ganda, terdiri dari benang sari dan putik yang terangkai
dalam tandan besar. Jumlah kuncup bunga 800-3800 per tandan dan mekar
4 dalam waktu 2-4 minggu. Warna daun bagian atas hijau kusam dan kalau
diraba kasar karena dilapisi oleh lapisan lemak berupa rambut-rambut atau bulu-bulu halus berwarna hitam mengkilap. Daunnya lebar, dengan
panjang 25-50 cm dan lebar 15-35 cm. Letak daun bersilangan, bentuknya elips atau bulat telur dan bagian bawah daun berwarna hijau pucat tertutup
bulu berkelenjar warna merah.
3. Sifat-sifat Kayu Jati
Jati merupakan kayu yang agak keras dan agak berat. Bagian teras berwarna kuning emas kecoklatan sampai coklat kemerahan, mudah
dibedakan dari gubal yang berwarna putih agak keabu-abuan. Kayu bercorak dekoratif yang indah karena mempunyai lingkaran tumbuh yang
jelas yang dapat dilihat baik pada bidang lintang, radial maupun tangensial, sedikit buram dan berminyak. Tekstur kayu agak kasar sampai
kasar dan tidak rata. Arah serat lurus, bergelombang sampai agak berpadu. Berat jenis kayu rata-rata 0,67 0,62-0,75 dengan kelas awet I-II, dan
kelas kuat II Mandang dan Pandit, 2002. Kayu jati mudah dikerjakan, baik dengan mesin maupun dengan alat
tangan. Jika alat-alat yang digunakan cukup tajam dapat dikerjakan sampai halus, tetapi bidang transversal harus dikerjakan dengan hati-hati karena
kayunya agak rapuh. Kayu jati dapat divernis dan dipelitur dengan baik Martawijaya et al., 1995.
4. Ciri Anatomi