10
c. Kayu Awal dan Kayu Akhir
Menurut Pandit dan Ramdan 2002, pembentukan kayu pada permulaan musim tumbuh berjalan cepat, kemudian melambat semakin
mendekati akhir musim pertumbuhan. Di daerah bermusim sedang, periode tumbuh ini dimulai pada musim semi spring dan diteruskan
sampai musim panas summer. Massa kayu dari lingkaran tumbuh yang dibentuk pada musim semi disebut kayu awal atau earlywood
springwood. Bagian kayu atau massa kayu yang dibentuk mendekati akhir musim tumbuh disebut kayu akhir atau latewood summerwood.
Hanya pada kayu yang berasal dari daerah-daerah yang mempunyai periode basah dan periode kering yang berbeda jelas, lingkaran tumbuh ini
akan menyolok. Lingkaran tumbuh yang jelas juga dapat terjadi pada pohon-pohon yang mempunyai sifat menggugurkan daun deciduous
forest , misalnya pada jati Tectona grandis.
Kayu awal springwood biasanya lebih porous karena sel-selnya berdinding tipis dan mempunyai lumen yang besar tetapi ukurannya lebih
pendek dan diameter sel-selnya juga lebih besar. Mempunyai berat jenis yang lebih rendah dan lebih banyak berfungsi sebagai konduksi atau
pengangkut bahan makanan. Sedangkan kayu akhir summerwood biasanya lebih rapat sehingga warnanya biasanya juga lebih gelap. Hal ini
disebabkan karena sel-sel di bagian ini mempunyai dinding yang tebal, lumen
sempit tetapi ukurannya lebih panjang. Karena sifat-sifat ini maka kayu akhir mempunyai fungsi konduksi tidak sebaik dari kayu awal, tetapi
sebaliknya fungsi sebagai penguat batang akan lebih baik Pandit dan Ramdan, 2002.
d. Warna Kayu
Warna kayu terutama disebabkan karena adanya zat ekstraktif pada kayu. Perbedaan warna kayu tidak terjadi pada macam atau jenis kayu
yang berbeda saja, tetapi juga dapat terjadi dalam jenis yang sama, bahkan dapat terjadi pada sebatang kayu. Warna asli kayu sangat bervariasi dari
hampir putih sampai berwarna hitam. Warna dari suatu jenis kayu dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:
11 1. Tempat di dalam batang
2. Umur dari pohon waktu ditebang 3. Kelembaban udara dan penyingkapan
Kayu yang berasal dari pohon yang lebih tua dapat mempunyai warna yang lebih tua lebih gelap bila dibandingkan dengan bagian kayu yang
berasal dari pohon yang lebih muda dari jenis yang sama Pandit dan Ramdan, 2002.
Menurut Mandang dan Pandit 2002, warna kayu dapat berubah oleh serangan jamur. Jenis-jenis kayu yang berwarna putih biasanya mudah
diserang jamur pewarna pada waktu kayu masih segar dan berubah menjadi biru atau hitam. Warna demikian bukan warna asli dari kayu dan
tidak dapat dipakai dalam penetapan warna kayu.
e. Kerapatan Kayu