7 dan sebagainya tanpa menggunakan alat bantu. Pengamatan dan pengukuran
terhadap sifat makroskopis meliputi kayu teras, kayu juvenil, kayu akhir, warna kayu, kerapatan kayu, dan tekstur kayu.
a. Kayu Teras dan Kayu gubal
1. Pengertian Kayu Teras dan Kayu Gubal
Bagian dalam kayu dari sebatang pohon yang terdiri dari xylem yang masih hidup sehingga menjamin proses fisiologis fungsi penyalur,
penyimpan cadangan makanan, dan kekuatan mekanis dapat berjalan secara aktif, disebut kayu gubal atau sapwood. Lama kelamaan
protoplasma sel-sel xylem yang masih hidup tadi mati sehingga proses fisiologis khususnya fungsi xylem sebagai penyalur dan penyimpan
cadangan makanan, tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Bagian ini disebut kayu teras atau heartwood Pandit dan Ramdan, 2002.
Haygreen dan Bowyer 1989 menyatakan bahwa pada pengamatan melintang batang, bagian tengah yang lebih gelap di dekat empulur disebut
sebagai kayu teras heartwood yang kemudian dikelilingi oleh bagian luar yang lebih terang yang disebut sebagai kayu gubal sapwood. Di dalam
kayu gubal inilah terdapat sel-sel hidup. Kayu teras secara fisiologis tidak berfungsi lagi tetapi berfungsi menunjang pohon secara mekanis.
Gambar 2. Penampang Kayu: k
ulit luar yang sudah mati A, kulit dalam yang masih tumbuh B, kayu gubal C, kayu teras D Sumber: Pansin dan
Zeeuw, 1980
2. Pembentukan Kayu Teras dan Kayu Gubal
Dari hasil penelitian, pembentukan kayu teras berhubungan dengan matinya kehilangan protoplasma dan nucleus sel parenkim yang
8 disebabkan oleh berubahnya aktivitas fisiologi dalam sel. Matinya sel
parenkim disebabkan karena terakulmulasinya zat-zat hasil metabolisme yang bersifat toksik. Pembentukan kayu teras juga dihubungkan dengan
proses teraspirasinya noktah, pembentukan tilosis dan adanya deposit ekstraktif, yang dalam hal ini merupakan proses metabolisme yang sangat
kompleks Tsoumis, 1991. Sejumlah pati dalam sel parenkim yang terdapat di bagian kayu gubal mengalami penurunan ketika gubal berubah
menjadi kayu teras. Hipotesa yang lebih dahulu mendukung pembentukan kayu teras
adalah adanya penumpukan udara di dalam suatu sistem sel yang tertutup sehingga menyebabkan perubahan dalam protoplasma sel-sel parenkim
yang mengakibatkan terbentuknya substansi-substansi yang tidak berguna yang kemudian akan menyebabkan kematian pada sel-sel parenkim.
Hipotesa yang kedua yaitu menurut Rudman merupakan hipotesa yang lebih baru tentang pembentukan kayu teras Pandit dan Ramdan, 2002:
a Persediaan air pada bagian dalam batang pohon berkurang untuk periode tertentu.
b Persediaan bahan makanan menumpuk melebihi jumlah yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis pohon.
3. Sifat-Sifat Kayu Teras