Jari-jari Dimensi Serat Sifat Mikroskopis

14

b. Jari-jari

Jari-jari kayu berfungsi sebagai gudang penyimpan makanan dan sebagai jalan angkutan bagi cairan pohon dalam arah horisontal dari dan ke lapisan phloem. Menurut Tsoumis 1991, pada kayu daun lebar jari-jari kayu yang terdiri dari sel-sel parenkim jari-jari yang memanjang ke arah radial yang sama tingginya atau oleh sel-sel yang seluruhnya berbentuk kubus atau sel-sel tegak disebut jari-jari homoselluler homogen. Sedangkan jika sel-sel parenkim terdiri dari sel-sel tegak atau jika trakeida jari-jari terdapat di dalamnya maka jari-jari ini disebut jari-jari heteroselluler heterogen.

c. Dimensi Serat

Serat serabut berfungsi sebagai pemberi tenaga mekanik pada batang, sehingga mempunyai dinding sel yang relatif tebal-tebal. Menurut Toumuis 1991, serat mempunyai lebar yang sempit menyerupai sel trakeida kayu akhir. Besarnya nilai panjang serat sangat bervariasi, ujung serabut kebanyakan berbentuk runcing kadang-kadang berbentuk garpu, dinding tipis dan tebal, dengan lumen yang sempit dan lebar. Gambar 4. Dimensi Serat: panjang serat a, diameter serat b, tebal dinding sel c, diameter lumen d Menurut Priasukmana 1972 dalam Annisa 2005 klasifikasi panjang serat, yaitu: 1. Serat pendek dengan panjang serat kurang dari 900 µm 2. Serat sedang panjangnya antara 900-1600 µm 3. Serat panjang dengan panjang lebih dari 1600 µm III. BAHAN DAN METODE

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari 2005 sampai Desember 2005 di Laboratorium Kayu Solid Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

B. Bahan dan Alat

1. Bahan- bahan Penelitian

Kayu yang dipakai sebagai bahan penelitian ini berasal dari KPH Bojonegoro yang terdiri dari dua jenis kayu jati, yaitu Jati Plus Perhutani JPP dan jati konvensional. Keduanya berumur 6 tahun yang masih tergolong dalam Kelas Umur I. Jati Plus Perhutani berasal dari 4 seedlot: 87, 125, 145, dan 154. Dari masing-masing seedlot diambil 3 batang pohon dimana dari setiap pohon diambil 4 lempengan pada bagian pangkal tetapi hanya 1 lempengan yang digunakan untuk penelitian ini.

2. Alat- alat

Alat yang dipakai dalam penelitian ini adalah chainsaw untuk memotong kayu menjadi potongan setebal 5 cm, cutter, mikroskop, kaca preparat, coverglass, gelas ukur, tabung reaksi, pensil, penangas air, gergaji, pisau mikrotom, kamera, oven, loupe pembesaran 10X, kertas label, kertas transparansi, kertas milimeterblok dan alat bantu lainnya.

C. Metode Penelitian

1. Pengamatan Sifat Makroskopis

a. Persentase Kayu Teras dan Kayu Gubal

Persentase kayu teras dan kayu gubal dihitung dengan menggunakan kertas milimeterblok dan kertas transparansi. Contoh uji berupa lempengan disk kayu setebal 5 cm diserut dan diamplas permukaannya sehingga jelas batas kayu gubal dan kayu teras. Kemudian gambaran penampang lintang dipolakan di atas kertas transparansi lalu dihitung luasnya pada kertas milimeterblok. Apabila kotak-kotak pada kertas