32 Gambar 15. Gambaran Umum Sel Jari-jari Kayu JPP dan Kayu Jati
Konvensional Umur 6 tahun Asal KPH Bojonegoro Perbesaran 200x
3. Dimensi Serat
Pengukuran dimensi serat pada penelitian ini meliputi panjang serat, diameter serat, diameter lumen, dan tebal dinding sel. Dari hasil penelitian
diperoleh bahwa kayu JPP memiliki panjang serat berkisar antara 1267,36- 1556,33 µm dengan rata-rata panjang serat sebesar 1403,83 µm. Sedangkan
kayu jati konvensional memiliki panjang serat berkisar antara 1448,89- 1580,00 µm dengan rata-rata panjang serat sebesar 1521,76 µm. Dengan
demikian, kayu jati konvensional memiliki serat paling panjang daripada kayu JPP, sedangkan serat paling pendek dimiliki oleh kayu JPP yang berasal dari
seedlot 154 yaitu sebesar 1341,68 µm Gambar 16. Hasil uji beda nyata
menunjukkan bahwa panjang serat kayu JPP berbeda dengan kayu jati konvensional pada selang kepercayaan 95. Berdasarkan hasil uji lanjut
Tukey dapat dilihat bahwa panjang serat kayu JPP yang berasal dari seedlot 154 berbeda dengan kayu jati konvensional.
33
1414,69 1472,20
1386,76 1341,68
1521,76
1250,00 1300,00
1350,00 1400,00
1450,00 1500,00
1550,00
145 87
125 154
CP
Seedlot P
a n
ja n
g S
e ra
t m
ik ro
n
Gambar 16. Perbandingan Panjang Serat pada Kayu JPP dan Kayu Jati Konvensional Umur 6 tahun Asal KPH Bojonegoro
Rata-rata diameter serat, diameter lumen, dan tebal dinding sel pada kayu JPP berturut-turut sebesar 23,13 µm, 16,61 µm, dan 3,26 µm, sedangkan pada
kayu jati konvensional sebesar 23.70 µm, 17,04 µm, dan 3,33 µm. Dengan demikian kayu jati konvensional memiliki diameter serat, diameter lumen,
dan tebal dinding sel lebih besar daripada kayu JPP.
Gambar 17. Dimensi Serat pada Kayu JPP dan Kayu Jati Konvensional Umur 6 tahun Asal KPH Bojonegoro
Menurut Haygreen dan Bowyer 1989, umur daur dan perlakuan- perlakuan yang mempercepat pertumbuhan seperti pemupukan dan irigasi
mempunyai pengaruh pada panjang serat dalam batang. Umur daur mempengaruhi panjang serat dengan dua sebab. Pertama, kayu juvenil dekat
34 pusat pohon tersusun atas serat-serat yang lebih pendek daripada kayu-kayu
yang dibentuk sesudahnya. Karenanya, kecuali suatu pohon ditanam hingga mencapai diameter yang relatif besar untuk meminimumkan proporsi kayu
juvenil, panjang serat rata-rata akan menjadi kecil. Kedua, inisial kambium bentuk kumparan terus bertambah panjangnya selama bertahun-tahun.
Akibatnya dengan bertambahnya umur, serat-serat yang lebih panjang dibentuk dari inisial-inisial ini.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan