2.1.9 Penerapan Strategi Belajar Concept Mapping dengan Media Powerpoint
Penerapan strategi belajar peta konsep concept mapping menurut Arends dalam Trianto, 2011: 160 dengan media powerpoint pada pembelajaran IPA sebagai
berikut: 1.
Siswa memperhatikan penjelasan materi dari guru dengan memperhatikan media powerpoint.
2. Siswa mendapat bahan bacaan pada masing-masing kelompok.
3. Siswa berdiskusi untuk menemukan konsep-konsep pada bahan bacaan.
4. Siswa mengurutkanmengelompokkan konsep-konsep yang telah ditemukan.
5. Siswa menyusun konsep-konsep tersebut dalam suatu bagan.
6. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Beberapa penelitian relevan yang menjadikan dasar peneliti dalam menerapkan strategi concept mapping dengan media powerpoint guna
meningkatkan kualitas pembelajaran IPA pada siswa kelas IVA SD Negeri Gisikdrono 03. Penelitian tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Rizki 2014 dengan penelitian yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar
IPA Melalui Strategi Belajar Peta Konsep Pada Siswa Keas IV SDN 3 Siwalempu.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tes hasil tindakan siklus I
diperoleh persentase kentuntasan klasikal dalam kategori kurang. Persentase daya serap klasikal dalam kategori cukup. Pada siklus II hasil tes tindakan
meningkat. Siklus II diperoleh persentase ketuntasan klasikal dengan kategori sangat baik, dan persentase daya serap klasikal dengan kategori sangat baik.
Berdasarkan hasil tes pada siklus II dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan strategi belajar peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar siswa
di kelas IV SDN 3 Siwalempu. 2.
Fia Afriani dkk 2013 dengan penelitian yang berjudul “PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN STRATEGI
BELAJAR PETA KONSEP CONCEPT MAPPING PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V DI SD NEGERI 14 CUPAK KABUPATEN
SOLOK”. Hasil siklus pertama secara empiris diperoleh skor rata-rata persentase aktivitas siswa dalam pendapat 52,38, 57,14 untuk
bereksperimen, membuat kesimpulan 57.14, dan persentase siswa yang menyelesaikan 61.90. Pada siklus kedua meningkat dalam persentase siswa
yang berpendapat pnedapat aktivitas 79,19, 85,71 bereksperimen, membuat kesimpulan 85,71, dan persentase siswa yang pass 90,47, dengan nilai rata-
rata 76,19. Penelitian ini menyimpulkan bahwa belajar konsep strategi peta Concept Mapping dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar kelas V
siswa berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa guru dapat menggunakan konsep strategi peta Concept Mapping untuk Kegiatan IPA
meningkatkan dan hasil belajar siswa. 3.
Parlin dkk 2013 dengan penelitian yang berjudul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR
SOSIOLOGI MELALUI
PENERAPAN STRATEGI
PENGORGANISASIAN PETA KONSEP CONCEPT MAPPING ”. Hasil
tindakan siklus I menunjukkan 67 atau 22 dari 33 peserta didik telah menunjukkan peningkatan hasil belajar dengan mencapai nilai KKM ≥ 70,
dan di siklus II meningkat signifikan menjadi 91 atau 30 dari 33 peserta didik telah mencapai nilai KKM ≥ 70. Hasil simpulan tersebut diperkuat dengan
hasil angket pendapat peserta didik tentang pembelajaran dengan peta konsep yang menunjukkan di siklus I terdapat 14 dari 33 peserta didik atau 42,5
peserta didik menyatakan bahwa pembelajaran dengan peta konsep cukup membantu dalam belajar Sosiologi dan 11 dari 33 peserta didik menyatakan
bahwa pembelajaran dengan peta konsep baik dalam membantu belajar Sosiologi. Sedangkan di siklus II terdapat 16 dari 33 peserta didik atau 48,5
peserta didik menyatakan bahwa pembelajaran dengan peta konsep baik dalam membantu belajar Sosiologi dan 5 dari 33 peserta didik atau 15,2
menyatakan bahwa pembelajaran dengan peta konsep sangat baik dalam belajar Sosiologi.
4. Juliarti dkk dengan penelitian yang berjudul “PENERAPAN METODE
PEMBELAJARAN PETA
KONSEP UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATA KULIAH STATISTIK”.
Berdasarkan hasil kegiatan penelitian diperoleh bahwa pembelajaran mata kuliah Statistik dengan menggunakan metode pembelajaran petakonsep dapat
meningkatkan hasil belajar mahasiswa dimana nilai rata-rata pada siklus 1 terdiri dari nilai rata-rata pretes 34,13 dan nilai rata-rata postes 63,08. Pada
siklus 2 memperoleh nilai rata-rata pretes 67,83 dan nilai rata-rata postes 80,69. Pembelajaran Statistik denganmenggunakan metode peta konsep dapat
meningkatkan motivasi belajar mahasiswa Program Studi Tata Boga dimana sebanyak 70,10 mahasiswa menyatakan bahwa pembelajaran dengan peta
konsep dalam mata kuliah Statistik dapat memotivasi mahasiswa untuk mempelajari Statistik.
5. Amalia dkk 2011 dengan penelitian yang berjudul “PENGGUNAAN PETA
KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS X.1 SMA
NEGERI 8
BANJARMASIN PADA
KONSEP HEWAN
INVERTEBRATA”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan peta konsep dalam pembelajaran konsep hewan Invertebrata dapat meningkatkan
pemahaman siswa kelas X.1 SMA Negeri 8 Banjarmasin yaitu sebesar 81,82 - 93,94, proses pembelajaran melalui LKS sebesar 90,91- 1085,18,
aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran yang konsisten mengalami peningkatan yaitu membuat peta konsep 32,4 dan berdiskusi antar
siswakelompokguru 33,27; respon siswa mengenai peta konsep menyatakan 84,85 menyenangkan dan 15,15 menyatakan tidak
menyenangkan. Pembelajaran menggunakan peta konsep disimpulkan dapat meningkatkan pemahaman siswa.
6. Ni Putu dkk 2014 dengan penelitian yang berjudul PENGARUH STRATEGI
PEMBELAJARAN PETA KONSEP BERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V DI DESA PANJI
TAHUN PELAJARAN 20132014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang belajar dengan strategi
pembelajaran Peta Konsep berbantuan media gambar dan siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran konvensional. Hal ini dilihat dari hasil rerata
kelompok eksperimen lebih tinggi disbanding rerata kelompok kontrol
eksperimen= 23,26 control = 18,24 dan hasil uji hipotesi dengan menggunakan uji-t dengan thitung lebih besar dari ttabel yaitu 1,95146
1,67109. Dengan demikian, kelompok siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Peta Konsep berbantuan media gambar
menunjukkan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran
konvensional. 7.
Pebri Jayanti dkk 2014 dengan penelitian yang berjudul “PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PETA KONSEP BERBANTUAN MEDIA
VISUAL NON PROYEKSI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD GUGUS V ABIANSEMAL”. Rata-rata hasil belajar IPA siswa kelas V
yang dibelajarkan melalui strategi pembelajaran peta konsep berbantuan media visual non proyeksi lebih besar dari siswa yang dibelajarkan melalui
pembelajaran konvensional 78 70,3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran peta konsep berbantuan media visual non
proyeksi berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD Gugus V Abiansemal Kabupaten Badung tahun pelajaran 20132014.
8. Ahmad Bilal Cheema 2013 Pengaruh Konsep Pemetaan Pada Prestasi
Akademik Mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laki-laki dan siswa perempuan diajarkan melalui pemetaan konsep dilakukan lebih baik
daripada siswa diajarkan melalui metode pengajaran tradisional. Namun siswa laki-laki diajarkan melalui pemetaan konsep dilakukan secara signifikan lebih
baik daripada siswa perempuan. Oleh karena itu disarankan agar pemetaan
konsep harus digunakan dalam kelas SD untuk mengajar ilmu pengetahuan umum. Peta konsep juga dapat dimasukkan dalam buku teks mata pelajaran
sains di tingkat sekolah. 9.
Yunus Karakuyu 2010Pengaruh pemetaan konsep terhadap sikap dan prestasi dalam mata kuliah fisika. Salah satu kelas yang dipilih secara acak
sebagai kelompok eksperimen 28, dibangun peta konsep listrik dan yang lain adalah kontrol 30 kelompok, tidak menerima presentasi tentang pemetaan
konsep. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sementara tidak ada perbedaan yang signifikan dalam sikap dan prestasi antara kelompok eksperimen dan
kontrol. Namun, para siswa kelompok eksperimen diamati memiliki kecenderungan sikap yang lebih positif daripada siswa kelompok kontrol. Hasil
juga menunjukkan bahwa menggambar peta konsep instruksi lebih efektif daripada instruksi tradisional dalam meningkatkan prestasi fisika siswa yang
berpartisipasi. 10.
Adeneye Olarewaju Adeleye Awofala 2011Pengaruh Konsep Pemetaan Strategi Prestasi Siswa di Sekolah Menengah Pertama Matematika. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pemetaan konsep adalah strategi yang efektif untuk mengajar dan belajar matematika. Strategi ini juga mampu meningkatkan
penguasaan siswa terhadap isi di tingkat yang lebih tinggi-urutan kognisi. Berdasarkan temuan, penelitian merekomendasikan bahwa pemetaan konsep
harus ditambahkan ke strategi mengajar guru matematika di tingkat sekolah menengah.
Berbagai penelitian tersebut digunakan oleh peneliti sebagai pendukung dalam pelaksanaan penelitian yang berjudul ”Peningkatan Kualitas Pembelajaran
IPA melalui Strategi Belajar Concept Mapiing dengan Media Powerpoint pada Siswa Kelas IVA SDN Gisikdrono 03 Kota Semarang”.
2.3 KERANGKA BERPIKIR