Hasil Belajar Kualitas Pembelajaran

utama dalam teorinya operant conditioning adalah pada respons atau perilaku dan konsekuensi yang menyertai. Oleh karena itu seseorang harus membuat respons sedemikian rupa untuk memperoleh penguatan atau hadiah yang menjadi stimulus yang memperkuat. Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa respon adalah tanggapan atau reaksi siswa dari stimulus yang diberikan guru dalam proses pembelajaran.

2.1.3.4 Hasil Belajar

Menurut Susanto 2015: 5 hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa sebagai hasil dari kegiatan belajar. Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu 1 faktor internal, yaitu faktor yang bersumber dari dalam diri siswa yang mempengaruhi kemampuan belajarnya yang meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan; 2 faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa yang mempengaruhi hasil belajarnya yang meliputi keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Berkaitan dengan pengertian hasil belajar tersebut, menurut Bloom dalam Sudjana, 2010: 22-29 mengelompokkan hasil belajar menjadi tiga macam, yaitu: a. Ranah Kognitif Ranah kognitif cognitive adalah ranah yang menekankan pada pengembangan kemampuan dan keterampilan intelektual, yang terdiri atas enam aspek, yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Menurut Sunarti 2014: 29 Indikator penilaian ranah kognitif berdasarkan 6 tingkatan Bloom yang dapat dijadikan landasan bagi pengembangan penilaian ragah kognitif yaitu: No. Jenis Hasil Belajar Indikator Penilaian Cara Penilaian 1. Pengatahuan Dapat menyebutkan atau menunjukkan lagi Pertanyaantugastes 2. Pemahaman Dapat menjelaskan atau mendefinisikan Pertanyaantugastes 3. Penerapan Dapat memberi contoh atau memecahkan Tugaspermasalahantes 4. Analisis Dapat menguraikan atau mengklasifikasikan Tugasanalisis masalah 5. Sintesis Dapat menyimpulkan kembali atau menggeneralisasi Tugaspermasalahan 6. Evaluasi Dapat menginterprestasi atau memberikan pertimbangan atau penilaian Tugaspermasalahan Tabel 2.1 Indikator Penilaian Ranah Kognitif b. Ranah Afektif Selain 6 ranah kognitif, Bloom juga menggradasikan ranah afektif menjadi lima tingkatan, yaitu penerimaan, artisipasi, penilaian dan penentuan sikap, organisasi dan pembentukan pola hidup. berikut adalah indikator-indikator penilaian ranah afektif berdasarkan 5 tingkatan Bloom yang dapat dijadikan landasan bagi pengembangan penilaian dalam ranah afektif. No. Jenis Hasil Belajar Indikator Penilaian Cara Penilaian 1. Penerimaan Bersikap menerima menyetujui atau sebaliknya Kuesionerwawancara 2. Partisipasi Bersedia terlibatpartisipasi memanfaatkan atau sebaliknya Observasijurnal 3. Penilaian sikap Memandang pentingbernilai indahharmonisbagus atau sebaliknya Kuesionerwawancara 4. Oranisasi Mengakuimempercayai meyakinkan atau sebaliknya Kuesionerwawancara 5. Pembentukan pola Melembagakanmembiasakan menjelmakan dalam pribadi dan perilaku sehari-hari Kuesionerwawancara Tabel 2.2 Indikator Penilaian Ranah Afektif Bentuk penilaian nontes dapat digunakan untuk mengukur domain afektif. ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi atau nilai. Karakteristik afektif yang terkait dengan mata pelajaran mencakup empat ranah, yaitu minat, sikap, nilai, dan konsep diri. c. Ranah Psikomotor Ranah psikomotor psychomotor adalah ranah yang berkaitan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotik yaitu gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, gerakan ekspresif dan interpretatif. Dalam ranah psikomotor ada tujuh jenis perilaku yaitu persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian, dan kreativitas. Indikator-indikator tujuh perilaku tersebut dalam penilaian sebagai berikut: No. Jenis Hasil Belajar Indikator Penilaian Cara Penilaian 1. Persepsi Dapat menyiapkan diri Tugasobservasitindakan 2. Kesiapan Dapat menirukan Tugasobservasitindakan 3. Gerakan terbimbing Dapat berpegang pada pola Tugasobservasi 4. Gerakan terbiasa Menjadi lincah daln lancar Tugastindakan 5. Gerakan kompleks Dapat mengatur kembali Tugastindakan 6. Penyesuaian Dapat menciptakan pola Tugasobservasi 7. Kreativitas Menjadi kreatif dan cekatan Tugasobservasi Tabel 2.3 Indikator Penilaian Ranah Psikomotor Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang lebih baik dari sebelumnya secara menyeluruh pada individu yang meliputi ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor, sebagai akibat dari kegiatan pembelajaran. Dengan hasil belajar yang baik maka berdampak tercapainya tujuan pembelajaran yang optimal. Dalam penelitian ini, peneliti membatasi ranah yang akan diamati yaitu ranah kognitif. Alasan peneliti membatasi ranah yang diamati yaitu supaya lebih terfokus pada hasil belajar dari soal evaluasi. Pada ranah afektif dan psikomotor termasuk dalam pengamatan aktivitas siswa. Pada instrumen penelitian, ranah afektif termasuk ke dalam indikator memperhatikan penjelasan guru. Sedangkan ranah psikomotor termasuk ke dalam indikator kesiapan siswa dalam belajar dan menyusun peta konsep. Indikator hasil belajar ranah kognitif yang ditetapkan dalam pembelajaran IPA melalui strategi belajar concept mapping dengan media powerpoint diantaranya: 1 menjelaskan pengertian energi panas; 2 membuktikan terjadinya energi panas melalui gesekan; 3 menyebutkan sumber-sumber energi panas; 4 menyebutkan sifat-sifat energi panas; 5 membuktikan adanya perpindahan panas; 6 menjelaskan berbgai benda yang termasuk isolator; 7 menyebutkan berbagai benda yang termasuk konduktor; 8 mengidentifikasi sumber energi bunyi yang ada di lingkungan; 9 menjelaskan sifat-sifat bunyi; 10 membuktikan terjadinya energi bunyi melalui getaran; 11 menjelaskan penyerapan bunyi; 12 membedakan gaung dan gema.

2.1.4 Hakikat IPA

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

1 8 237

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL SAVI DENGAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IVA SDN WONOSARI 03 SEMARANG

1 12 250

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN GISIKDRONO 03 KOTA SEMARANG

1 15 263

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

0 17 254

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS VB SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

1 20 211

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CONCEPT MAPPING DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 03

0 8 339

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CONCEPT MAPPING DENGAN AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS II SDN KARANGANYAR 01 KOTA SEMARANG

0 5 249

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING BERBASIS MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IVA SDN GISIKDRONO 03 KOTA SEMARANG

0 3 274

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI STRATEGI CONCEPT MAPPING BERBANTUAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 02 KOTA SEMARANG

0 12 225

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL NHT DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IVA SDN KALIBANTENG KIDUL 01 SEMARANG

0 8 289