Keterampilan Guru Kualitas Pembelajaran

Dari uraian tersebut dapat dijelaskan bahwa kualitas pembelajaran adalah tingkat keberhasilan dari proses interaksi belajar antara siswa dan guru ditandai dengan tercapainya tujuan pembelajaran yang berdampak pada hasil belajar siswa. Peneliti membatasi bidang kajian kualitas pembelajaran meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa, respon siswa, dan hasil belajar. Indikator tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

2.1.3.1 Keterampilan Guru

Hasil penelitian Turney dalam Majid 2014: 233 terdapat delapan keterampilan mengajar guru yang berperan penting dalam menentukan kualitas pembelajaran. Keterampilan tersebut adalah sebagai berikut: a. Keterampilan Bertanya Bertanya adalah salah satu teknik untuk menarik perhatian para pendengarnya, khususnya menyangkut hal-hal penting yang menuntut perhatian dan perlu dipertanyakan. Keterampilan bertanya menurut Marno dan Idris 2014: 113 adalah suatu pengajaran itu sendiri, sebab pada umumnya guru dalam pengajarannya selalu melibatkanmenggunakan tanya jawab. Keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang digunakan untuk mendapatkan jawabanbalikan dari orang lain. Dalam proses belajar mengajar, bertanya memegang peranan penting, sebab pertanyaan yang tersusun baik dengan teknik pelontaran yang tepat akan meningkatkan partisipasi murid dalam kegiatan belajar mengajar, membangkitkan minat dan rasa ingin tahu murid terhadap sesuatu masalah yang sedang dibicarakan, mengembangkan pola berpikir dan cara belajar aktif dari siswa, menuntun proses berpikir siswa, memusatkan perhatian siswa pada masalah yang sedang dibahas. Menurut Mulyasa 2013: 70 keterampilan bertanya yang perlu dikuasai guru meliputi keterampilan bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjutan. Keterampilan bertanya dasar mencakup pertanyaan yang jelas dan singkat, pemberian acuan, pemusatan perhatian, pemindahan giliran, penyebaran pertanyaan keseluruh kelas, ke peserta didik tertentu, dan kepeserta didik lain untuk menanggapi jawaban, pemberian waktu berpikir, pemberian tuntunan dapat dilakukan dengan mengungkapkan pertanyaan dengan cara lain, menanyakan dengan pertanyaan yang lebih sederhana, dan mengulangi penjelasansebelumnya. Sedangkan keterampilan bertanya lanjutan merupakan kelanjutan dari keterampilan bertanya dasar. Keterampilan bertanya lanjutan yang perlu dikuasai guru meliputi pengubahan tuntunan tingkat kognitif, pengaturan urutan pertanyaan, pertanyaan pelacak, dan peningkatan terjadinya interaksi. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan bertanya adalah kegiatan yang dilakukan guru dalam memberikan pertanyaan kepada siswa sebagai bentuk interaksi dalam pembelajaran dan mengharapkan adanya umpan balik. b. Keterampilan Memberi Penguatan Penguatan reinforcement adalah segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun non verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan memberikan informasi atau umpan balik feedback bagi si penerima atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau koreksi. Penguatan juga merupakan respons terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Menurut Marno dan Idris 2014: 130 tujuan penggunaan penguatan adalah meningkatkan perhatian siswa dalam proses belajar, membangkitkan, memelihara, dan meningkatkan motivasi belajar siswa, mengarahkan pengembangan berpikir siswa ke arah beripikir divergen, mengatur dan mengembangkan diri anak sendiri dalam proses belajar, mengendalikan serta memodifikasi tingkah laku siswa yang kurang positif serta mendorong munculnya tingkah laku yang produktif. Dari pengertian penguatan diatas dapat disimpulkan bahwa penguatan adalah respon yang diberikan untuk memberikan penghargaan dari aktivitas siswa, dari respon mereka terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung. c. Keterampilan Mengadakan Variasi Menurut Majid 2014: 239 Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar megajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan siswa sehinga dalam situasi belajar mengajar, siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, serta penuh partisipasi Mulyasa 2013: 78 menyebutkan variasi dalam pembelajaran bertujuan untuk: 1 Meningkatkan perhatian peserta didik terhadap materi standar yang relevan; 2 Memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat peserta didik terhadap berbagai hal baru dalam pembelajaran; 3 Memupuk perilaku positif peserta didik terhadap pembelajaran; 4 Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuannya. Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa keterampilan mengadakan variasi merupakan cara guru untuk menyajikan pembelajaran secara menarik untuk mengantisipasi kebosanan siswa dan membuat siswa lebih antusias dalam pembelajaran. d. Keterampilan Menjelaskan Keterampilan menjelaskan penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya. Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan. Pemberian penjelasan merupakan salah satu aspek yang amat penting dari kegiatan guru dalam interaksinya dengan siswa di dalam kelas. Dari pengertian diatas dapat didefinisikan bahwa Keterampilan menjelaskan adalah keterampilan guru dalam menuturkan materi secara lisan dengan tujuan memudahkan siswa memahami suatu materi pelajaran tertentu. e. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran Membuka pelajaran set induction adalah usaha yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prakondisi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan memberikan efek positif terhadap kegiatan belajar. Sedangkan menutup pelajaran closure adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar. Dari pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa keterampilan membuka dan menutup pelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guru dalam membuka dan mengakhiri kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan sesuai dengan alokasi waktu pembelajaran. f. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil Majid 2014: 246 menyebutkan bahwa diskusi kelompok kecil dapat meningkatkan kreativitas siswa, serta membina kemampuan berkomunikasi, termasuk di dalamnya keterampilan berbahasa. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil bertujuan agar siswa dapat saling memberi informasi atau pengalaman dalam menjelajahi gagasan baru atau masalah yang harus dipecahkan, dapat mengembangkan pengetahuan dan kemampuan untuk berpikir dan berkomunikasi, siswa terlibat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil adalah keterampilan guru melayani siswa dalam interaksi diskusi lingkup kelompok . g. Keterampilan Mengelola Kelas Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar-mengajar. Dalam melaksanakan keterampilan mengelola kelas, perlu diperhatikan komponen keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal berkaitan dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran, juga bersifat represif yang berkaitan dengan respons guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat megadakan tindakan remidial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal. Dari pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa keterampilan mengelola kelas adalah menciptaan kondisi pembelajaran yang kondusif agar terasa nyaman dan menyenangkan bagi siswa sehingga tercapai tujuan pembelajaran. h. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dengan siswa. Komponen keterampilan yang digunakan adalah keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi, keterampilan mengorganisasi, keterampilan membimbing dan memudahkan belajar dan keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Jadi dapat disimpulkan, bahwa keterampilan mengajar adalah kemampuan guru dalam melatih atau membimbing aktivitas dan pengalaman siswa serta membantunya berkembang dan menyesuaikan diri kepada lingkungan. Keterampilan mengajar guru merupakan keahlian seorang guru untuk membimbing anak didik belajar mengembangkan pengetahuan dengan cara-cara yang inovatif. Guru juga harus mempunyai 8 keterampilan mengajar sehingga dapat menguasai dan mengembangkan kegiatan pembelajarannya. Keterampilan ini membekali guru untuk memahami apa yang diperlukan dan dibutuhkan siswa sehingga tujuan pembelajaran yang ada dapat tercapai. Sebagai penunjang pembelajaran hendaknya guru juga harus memahami perannya dalam proses pembelajaran. Peran seorang guru dalam melaksanakan strategi pembelajaran IPA yang baik menurut Wisudawati 2014: 11-12 adalah sebagai sumber belajar, fasilitator, pengelola, demonstrator, pembimbing, motivator, evaluator, dan katalisator dalam pembelajaran, serta pengontrol konsep IPA yang dipahami siswa. Jika peran tersebut dilaksanakan dengan aik maka akan mengarah pada mengajar yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, serta gembira dan berbobot. Dengan demikian menjadi guru tidak hanya pintar dalam mengajar penyampaian materi tetapi juga dapat memecahkan masalah-masalah lain yang berkaitan dengan pembelajaran. Indikator keterampilan guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPA melalui strategi concept mapping dengan media powerpoint antara lain: 1 Memberikan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajarn; 2 Menjelaskan materi dengan menggunakan media; 3 Membagikan bahan bacaan pada masing-masing kelompok; 4 Membimbing siswa menemukan konsep utamaide pokok; 5 Membimbing siswa untuk mengurutkanmengelompokkan konsep lain; 6 Membimbing siswa menyusun konsep dalam bagan; 7 Meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi; 8 Menutup pelajaran.

2.1.3.2 Aktivitas Siswa

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

1 8 237

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL SAVI DENGAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IVA SDN WONOSARI 03 SEMARANG

1 12 250

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN GISIKDRONO 03 KOTA SEMARANG

1 15 263

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

0 17 254

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS VB SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

1 20 211

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CONCEPT MAPPING DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 03

0 8 339

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CONCEPT MAPPING DENGAN AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS II SDN KARANGANYAR 01 KOTA SEMARANG

0 5 249

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING BERBASIS MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IVA SDN GISIKDRONO 03 KOTA SEMARANG

0 3 274

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI STRATEGI CONCEPT MAPPING BERBANTUAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 02 KOTA SEMARANG

0 12 225

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL NHT DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IVA SDN KALIBANTENG KIDUL 01 SEMARANG

0 8 289