Penerimaan Dalam Negeri Penerimaan Negara dari Pajak

tidak teridentifikasi. Karena itu dalam proses identifikasi diperlukan suatu syarat perlu sekaligus cukup. Hal itu dituangkan dalam rank condition untuk identifikasi yang menyatakan bahwa dalam suatu persamaan teridentifikasi jika dan hanya jika dimungkinkan untuk membentuk minimal satu determinan bukan nol pada order G-1 dari parameter struktural peubah yang tidak termasuk dalam persamaan tersebut, atau dengan kata lain kondisi rank ditentukan oleh determinan turunan persamaan struktural yang nilainya tidak sama dengan nol Koutsoyiannis, 1977. Tabel 4. Identifikasi Model Persamaan Simultan Komposisi Belanja Pemerintah Persamaan K M G Keterangan 1. Konsumsi Rumahtangga 26 4 18 Overidentified 2. Konsumsi Pemerintah 26 5 18 Overidentified 3. Total Investasi 26 4 18 Overidentified 4. Investasi Pemerintah 26 4 18 Overidentified 5. Ekspor 26 7 18 Overidentified 6. Impor 26 4 18 Overidentified 7. Penerimaan Total 26 3 18 Overidentified 8. Belanja Pegawai 26 6 18 Overidentified 9. Belanja Barang 26 4 18 Overidentified 10. Belanja Modal 26 4 18 Overidentified 11. Pembayaran Bunga Utang 26 5 18 Overidentified 12. Subsidi Non BBM 26 4 18 Overidentified 13. Subsidi BBM 26 4 18 Overidentified 14. Belanja DAK 26 4 18 Overidentified 15. Belanja DAU 26 5 18 Overidentified 16. Belanja DBH 26 5 18 Overidentified 17. Tingkat Pengangguran 26 4 18 Overidentified 18. Tingkat Kemiskinan 26 4 18 Overidentified

3.4. Evaluasi Model

Terdapat tiga kriteria yang digunakan untuk melakukan evalusi model ekonometrika, yaitu pengujian berdasarkan kriteria ekonomi, kriteria statistik dan kriteria ekonomi Intriligator, Bodkin dan Hsiao, 1996. Evaluasi model berdasarkan kriteria ekonomi dapat dilakukan dengan melihat tanda pada koefisien masing-masing peubah bebas. Dengan demikian sebelum dilakukan estimasi model, perlu disusun hipotesis agar dapat dibandingkan dengan hasil estimasi, sehingga dapat diketahui apakah hasil estimasi tersebut telah sesuai secara ekonomi. Lebih lanjut Koutsoyiannis 1977 menyatakan untuk evaluasi model berdasarkan kriteria statistika dapat dilakukan dengan cara melihat besarnya nilai koefisien determinasi R 2 , uji t dan uji F. Pada kriteria ekonometrika dilakukan dengan uji pelanggaran OLS antara lain uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas dan uji multikolinieritas.

3.5. Kesesuaian Model

Kesesuaian model Goodness of Fit dihitung dengan nilai koefisien determinasi R 2 . Koefisien determinasi R 2 bertujuan untuk mengukur keragaman peubah tidak bebas yang dapat dijelaskan oleh peubah tidak bebas. Semakin tinggi nilai R 2 maka semakin baik model karena semakin besar keragaman peubah tidak bebas yang dapat dijelaskan oleh peubah bebas. Koefisien determinasi dapat dirumuskan sebagai berikut Koutsoyiannis, 1977 : JKT JKG JKT JKR R 1 2 dimana : JKR = Jumlah Kuadrat Regresi JKT = Jumlah Kuadrat Total JKG = Jumlah Kuadrat Galat