Komposisi Belanja Pemerintah China
US1.25 per hari masih terdapat 29 persen penduduk Indonesia hidup di bawah standar tersebut. Negara yang ditampilkan dalam Gambar 18 hanya negara yang
memiliki tingkat kemiskinan diatas 10 persen. Posisi kemiskinan di Indonesia masih lebih buruk dibandingkan Myanmar, Kamboja, Philipina, dan Vietnam.
Sumber: Asian Development Bank, 2010 Gambar 18. Perbandingan Tingkat Kemiskinan antar Negara, Tahun 2010
Ironi lainnya terlihat dari data tingkat pengangguran, di mana
dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara, Indonesia memiliki tingkat pengangguran tertinggi, sebesar 8.1 persen pada 2009. Sementara itu, Thailand
yang pada tahun 2009 mengalami penjalaran krisis global masih dapat menjaga tingkat penganggurannya pada level 1.5 persen. Singapura sebagai negara yang
pada 2009 mengalami dampak krisis global yang sangat parah masih dapat menjaga tingkat pengangguran sebesar 4.1 persen. Namun, Indonesia yang
berhasil menjaga momentum pertumbuhan ekonomi positif pada 2009 justru tidak
mampu berbuat banyak untuk menekan tingkat pengangguran. Gambar 19 menunjukkan tingkat pengangguran Indonesia tertinggi diantara negara ASEAN.
Sumber: Asean Development Bank, 2010
Gambar 19. Tingkat Pengangguran Beberapa Negara Tahun 2009
Tingginya tingkat pengangguran dan kemiskinan di Indonesia menjadi sebuah paradok. Indonesia yang merupakan negara terbesar di ASEAN justru
paling tertinggal tingkat kesejahteraan masyarakatnya. Kondisi ini menuntut dilakukannya berbagai perbaikan, utamanya melihat peran negara dalam
mengelola perekonomian yang fokus pada upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara dapat dilihat dari kualitas pertumbuhan ekonomi yang berhasil dicapai. Salah satunya terkait
dengan kemampuan pertumbuhan dalam mengurangi tingkat kemiskinan. Semakin banyak penduduk miskin yang keluar dari kemiskinan berarti semakin
berkualitas pertumbuhan ekonomi suatu negara. Demikian pula sebaliknya,
4,3 4,0
8,1
3,7 7,5
4,1
1,5 2,4
China India
Indonesia Malaysia Philipina Singapura Thailand Viet Nam
semakin sedikit tingkat kemiskinan yang dapat diturunkan, semakin tidak berkualitas pertumbuhan ekonomi tersebut.
Wan dan Sebastian 2011 meneliti tentang kemiskinan di Asia Pasifik dengan menggunakan garis kemiskinan US1.25 per hari dan US2 per hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa elastisitas kemiskinan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia relatif rendah dibandingkan dengan negara-
negara lain Tabel 19. Dengan garis kemiskinan US1.25 per hari nilai elastisitas kemiskinan Indonesia sebesar -0.88 artinya jika pertumbuhan ekonomi naik
sebesar 1 persen maka tingkat kemiskinan akan berkurang sebesar 0.88 persen, ceteris paribus
. Jika garis kemiskinan dinaikkan menjadi US2 per hari maka setiap kenaikan pertumbuhan ekonomi sebesar 1 persen hanya akan menurunkan
tingkat kemiskinan di Indonesia sebesar 0.34 persen.
Tabel 19. Elastisitas Kemiskinan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Negara
Garis Kemiskinan US
1,25 Per Hari US
2 Per Hari
China –0.92
–0.48 Indonesia
–0.88 –0.34
Malaysia –2.99
–2.59 Philipina
–1.08 –0.57
Thailand –5.62
–1.28 Viet Nam
–0.98 –0.48
Sumber: Wan dan Sebastian, 2011 Kualitas pertumbuhan ekonomi dalam mengurangi kemiskinan di beberapa
negara lain justru lebih baik dibanding Indonesia. Tabel 19 menunjukkan hasil perhitungan Wan dan Sebastian 2011 dengan garis kemiskinan US2 per hari,
setiap kenaikan 1 persen pertumbuhan ekonomi Malaysia mampu menurunkan tingkat kemiskinan sebesar 2.59 persen. Demikian pula Thailand, di mana setiap 1
persen pertumbuhan ekonominya mampu menurunkan tingkat kemiskinan sebesar 1.28 persen, ceteris paribus. Baik dihitung dengan US1.25 maupun US2 per
hari, kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam menurunkan tingkat kemiskinan masih kalah dibandingkan Viet Nam maupun Philipina, apalagi
terhadap Malaysia, Thailand dan China. Kualitas pertumbuhan ekonomi beberapa negara tersebut tidak lepas dari efektifitas alokasi anggaran negara dan
keberpihakan kebijakan ekonomi pada sektor yang memiliki dampak besar dalam pengurangan tingkat kemiskinan.