Belanja Transfer Daerah Dana Alokasi Khusus

3.6. Validasi Model

Untuk mengetahui apakah model cukup valid untuk membuat suatu simulasi alternatif kebijakan dan peramalan, maka perlu dilakukan suatu validasi model, dengan tujuan untuk menganalisis sejauh mana model tersebut dapat mewakili dunia nyata. Dalam penelitian ini, kriteria statistik untuk validasi nilai pendugaan model ekonometrika yang digunakan adalah Root Means Square Error RMSE, Root Means Square Percent Error RMSPE dan Theil’s Inequality Coefficient U Pindyck and Rubinfield, 1991. Kriteria-kriteria dirumuskan sebagai berikut: RMSE = n t a t s t Y Y n 1 2 1 RMSPE = n t a t a t s t Y Y Y n 1 2 1 U = n t n t a t s t n t a t s t Y n Y n Y Y n 1 1 2 2 1 2 1 1 1 dimana: s t Y = nilai hasil simulasi dasar dari variabel observasi a t Y = nilai aktual variabel observasi n = jumlah periode observasi Statistik RMSPE digunakan untuk mengukur seberapa jauh nilai-nilai peubah endogen hasil pendugaan menyimpang dari alur nilai-nilai aktualnya dalam ukuran relatif persen, atau seberapa dekat nilai dugaan itu mengikuti perkembangan nilai aktualnya. Sedangkan nilai statistik U bermanfaat untuk mengetahui kemampuan model untuk analisis simulasi peramalan. Nilai koefisien Theil U berkisar antara 1 dan 0. Jika U=0 maka pendugaan model sempurna, jika U=1 maka pendugaan model naif. Untuk melihat keeratan arah slope antara aktual dengan hasil yang disimulasi dilihat dari nilai koefisien determinasinya R 2 . Pada dasarnya makin kecil nilai RMSPE dan U- Theil’s dan makin besar nilai R 2 , maka pendugaan model semakin baik.

3.7. Simulasi Model

Pada dasarnya tujuan dilakukan simulasi model adalah 1 menguji dan mengevaluasi model, 2 mengevaluasi kebijakan-kebijakan pada masa lampau, dan 3 membuat peramalan untuk masa yang akan datang Pindyck dan Rubinfield, 1998. Melalui analisis simulasi dampak perubahan peubah-peubah eksogen terhadap peubah-peubah endogen dalam model dapat diketahui. Namun demikian, pada penelitian ini, simulasi yang dilakukan hanya untuk mengevaluasi kebijakan di masa lalu, tidak digunakan untuk peramalan dimasa yang akan datang. Simulasi ditujukan untuk mengetahui dampak jika terjadi perubahan komposisi belanja pemerintah APBN terhadap pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja dan penurunan kemiskinan. Dalam penelitian ini, simulasi kebijakan dipilih dalam periode 2006-2010. Pemilihan jangka waktu untuk melakukan simulasi dikarenakan selama periode tersebut sudah tidak ada lagi perubahan dalam struktur APBN Indonesia. Demikian juga semua data variabel diluar anggaran yang digunakan adalah data aktual dengan metode perhitungan yang sama sehingga diharapkan data selama periode tersebut terjamin tingkat validitasnya. Simulasi kebijakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah perubahan komposisi belanja pemerintah pusat, yaitu dengan cara menaikkan belanja modal. Hal ini sesuai dengan hipotesis penelitian bahwa jika belanja modal mengalami