Peran Pemerintah Dalam Perekonomian

2. Fungsi perencanaan, dimana APBN menjadi pedoman bagi penyelenggara negara dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan. APBN disusun untuk merencanakan target penerimaan dan pengeluaran keuangan negara. 3. Fungsi pengawasan, dimana APBN menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. 4. Fungsi stabilisasi memiliki makna bahwa anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian, utamanya untuk mempertahankan tingkat pekerjaan yang tinggi high employment, stabilitas tingkat harga-harga, dan meredam siklus bisnis atau fluktuasi ekonomi. APBN diharapkan dapat berfungsi menjaga kestabilan arus uang dan arus barang sehingga dapat mencegah terjadinya inflasi yang tinggi maupun deflasi yang akan mengakibatkan kelesuan perekonomian resesi. 5. Fungsi alokasi dimana anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya serta meningkatkan efesiensi dan efektivitas perekonomian. Fungsi alokasi terutama berkaitan dengan penyediaan barang sosial social goods. APBN ditentukan besarnya anggaran pengeluaran masing-masing bidang, ini berarti di APBN sektor pembangunan, departemen dan lembaga telah ditentukan dengan jelas. Sehingga melalui APBN kita dapat mengetahui sasaran dan prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah dalam tahun anggaran yang bersangkutan. 6. Fungsi distribusi dimana kebijakan anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan, pembagian pendapatan dan kekayaan yang lebih adil dan merata di masyarakat. Pendapatan negara yang dihimpun dari berbagai sumber akan digunakan untuk membiayai seluruh pengeluaran negara di berbagai sektor pembangunan dan di berbagai departemen. Penggunaan dana harus dapat didistribusikan untuk berbagai sektor pembangunan secara optimal. Sedangkan asas penyusunan APBN dikenal dengan tiga azas yaitu: pertama, azas anggaran seimbang. Semua pengeluaran didasarkan pada penerimaan. Pada akhirnya terdapat kesamaan jumlah antara pengeluaran dan penerimaan, dengan kata lain APBN seimbang adalah jumlah pendapatan negara yang diperkirakan diterima akan dapat menutupi semua pengeluaran yang direncanakan pengeluaran = penerimaan. Kedua, azas anggaran surplus. Jumlah penerimaan yang direncanakan pemerintah melebihi dari pengeluaran Pengeluaran Penerimaan. Penetapan anggaran seperti ini dilakukan pada negara yang memiliki masa kenaikan prosperity. Ketiga, azas anggaran defisit. Anggaran yang ditetapkan oleh suatu negara apabila jumlah pengeluaran negara lebih besar daripada penerimaan negara pengeluaran penerimaan negara. Anggaran defisit dapat digunakan secara sadar untuk mendorong negara keluar dari resesi seperti anjuran Keynes.

2.2. Peran Kebijakan Fiskal

Instrumen kebijakan fiskal adalah variabel belanja pemerintah G atau pajak T. Bersama-sama dengan variabel konsumsi masyarakat C, investasi swasta I dan net ekspor X-M merupakan komponen yang mempengaruhi output Y dalam keseimbangan makro: Y = C + I + G + X-M ……………………….…………………… 2.1 Menurut Keynes dalam perekonomian yang mengalami krisis dan depresi, permintaan agregat dapat dinaikkan dengan cepat hanya melalui kebijakan fiskal Romer, 2001. Anggaran pemerintah government budget adalah bagian penting dalam model makroekonomi Keynes untuk mengatur permintaan agregat dalam perekonomian. Jika perekonomian berada di bawah full employment, permintaan agregat dapat ditingkatkan dengan meningkatkan pengeluaran pemerintah G atau menurunkan pajak T. Dalam pandangan Keynes, pemerintah mempunyai peranan penting untuk mengatur permintaan agregat AD dalam rangka mempertahankan atau menjaga agar perekonomian mendekati tingkat kesempatan kerja penuh full employment level. Keseimbangan makro perekonomian terbuka, dalam Model Mundell- Fleming, tingkat suku bunga domestik r ditentukan oleh tingkat suku bunga dunia r. Sehingga secara matematis ditulis r = r. Konsumsi tergantung pada disposable income Y-T, investasi dipengaruhi secara negatif oleh suku bunga dunia r, pengeluaran pemerintah dipengaruhi secara negatif oleh defisit pada neraca pembayarannya D, dan ekspor netto NX dipengaruhi oleh nilai tukar e. Sehingga persamaan 2.1 dapat ditulis seperti pada persamaan 2.2 sebagai persamaan pasar barang atau fungsi IS. Y = CY-T + Ir + GD + NXe ………….………………………….2.2 Keseimbangan pasar uang, permintaan uang riil dipengaruhi secara negatif oleh tingkat suku bunga, dalam hal ini telah disamakan dengan tingkat suku bunga dunia r, dan secara positif oleh pendapatan. Secara matematis dinyatakan: