BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Saat ini manajemen menjadi hal yang penting seiring dengan perkembangan zaman. Suatu organisasi tanpa manajemen akan menjadi kacau dan
mungkin menjadi bangkrut. Organisasi dapat dipandang sebagai wadah atau tempat dimana orang saling bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, efektivitas
menjadi salah satu masalah yang dihadapi oleh banyak perusahaan. Dalam hal ini peran pimpinan sangat penting untuk meningkatkan efektivitas kerja karyawan.
Menurut Siagian 2002:151, efektivitas kerja adalah penyelesaian pekerjaan tepat waktu yang ditentukan. Artinya pelaksanaan suatu pekerjaan dinilai baik atau
sangat tidak baik tergantung pada penyelesaian tugas tersebut, bagaimana cara melaksanakannya dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu.
Untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan efektif, seluruh sumber daya yang ada dalam organisasi harus dapat dimanfaatkan sebaik mungkin
termasuk sumber daya manusia sebagai alat utamanya. Sehingga suatu organisasi dituntut mampu menyediakan sejumlah karyawan yang sesuai dengan jenis dan
beban kerja yang ada. Akan tetapi karyawan yang ada belumlah cukup sehingga perlu adanya pembagian kerja agar masing-masing karyawan memperoleh tugas
masing-masing untuk dipertanggung jawabkan.
Universitas Sumatera Utara
Untuk itu pada setiap bagian atau level jabatan hendaknya diperlengkapi dengan deskripsi pekerjaan job description karyawan yang jelas dan berkaitan
dengan standar perusahaan. Menurut Robbins 2010:324 deskripsi kerja merupakan suatu pernyataan tertulis mengenai apa yang dikerjakan seorang
pemegang jabatan, bagaimana pekerjaan itu dikerjakan, dan mengapa pekerjaan dilakukan.
Deskripsi pekerjaan merupakan output yang dihasilkan dari analisis pekerjaan job analysis yaitu suatu proses penelitian dan pengumpulan informasi
untuk membuat uraian yang berhubungan dengan operasi dan tanggung jawab dari suatu jabatan tertentu. Deskripsi pekerjaan dapat diasumsikan sebagai keseluruhan
kajian ringkas informasi pekerjaan dan berisi tugas pokok dari uraian tersebut. Deskripsi pekerjaan tidak membahas masalah orang atau pekerja, tetapi masalah
ruang lingkup kegiatan, fungsi dasar atau tugas pokok, nama pekerjaan, wewenang dan kewajiban, tanggung jawab, kriteria penilaian dan hasilnya Rivai,
2009:116. Untuk menciptakan terjadinya keselarasan antara tugas dan pekerjaan yang
dilakukan oleh seseorang atau bagian yang satu dengan bagian yang lain, koordinasi sangat diperlukan. Dengan adanya koordinasi akan tercipta keselarasan
kerja antara anggota organisasi sehingga tidak terjadi kesimpang siuran dan tumpang tindih pekerjaan.
Koordinasi adalah kegiatan menyatukan, mengarahkan, dan mengkoordinasikan unsur-unsur manajemen dan pekerjaan-pekerjaan para
karyawan dalam mencapai tujuan organisasi Hasibuan, 2001:85. Dalam
Universitas Sumatera Utara
koordinasi dimana suatu organisasi bekerja sama dengan baik dalam mekanisme kerja, sangat tergantung pada hubungan timbal balik antar pimpinan dengan para
staf maupun sesama karyawan. Koordinasi dapat dilakukan melalui pendelegasian wewenang. Koordinasi
merupakan suatu hal yang sangat penting di dalam suatu organisasi. Dalam mencapai tujuannya, jika para pimpinan perusahaan tidak dapat menerapkan
koordinasi yang baik maka akan terjadi kekacauan, perselisihan dan kekembaran pekerjaan atau kekosongan pekerjaan.
PT PLN Persero merupakan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang kelistrikan yang telah ada sejak zaman penjajahan Belanda pada tahun 1893,
kemudian tepatnya pada tahun 1932 listrik mulai ada di Medan. Pada awalnya PT PLN Persero merupakan perusahaan listrik yang dimiliki oleh pemerintahan
kolonial Belanda. Kemudian setelah Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 dikumandangkan, seluruh Kesatuan Aksi Karyawan Perusahaan Listrik
mengambil alih Perusahaan Listrik bekas milik Belanda dari tangan tentara Jepang. Dengan Penetapan Pemerintah No.1 SD45 ditetapkan tanggal 27 Oktober
sebagai Hari Listrik. Setelah itu, sejak tahun 1955 di Medan berdiri Perusahaan Listrik Negara
Distribusi Cabang Sumatera Utara. Perkembangan kelistrikan di Sumatera Utara terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang begitu pesat, hal ini
ditandai dengan semakin bertambahnya jumlah pelanggan, perkembangan fasilitas kelistrikan, kemampuan pasokan listrik dan indikasi-indikasi pertumbuhan
lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Karyawan pada suatu perusahaan haruslah mengetahui deskripsi pekerjaanya dengan jelas untuk mempermudah dan mengefektifkan kerja
karyawan sehingga dapat meningkatkan keuntungan bagi perusahaan itu sendiri. Dalam hal pencapaian tujuan perusahaan, maka setiap divisi haruslah dapat
membagi pekerjaan kepada anggota dengan prinsip “The Right Man on The Right Place”. Pembagian kerja pada PT PLN Persero berdasarkan strata jabatan dan
tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut:
Tabel 1.1 Pembagian Kerja Karyawan Berdasarkan Strata Jabatan dan Tingkat
Pendidikan pada PT PLN Persero Cabang Medan Tahun 2011
Level Pendidikan
Strata Jabatan Jlh
Opt S1-S3 Sys D3-S1 Spe SMA-D1 Bas SD-SMP S3
- -
- -
- S2
- -
- -
- S1
1 7
15 1
24 D3
- -
1 3
4 D2
- -
- -
- D1
- -
- 1
1 SMASTM
- 12
66 15
93 SMP
- -
- 3
3 SD
- -
- -
- Total
1 19
82 23
125 Sumber
: PT PLN Persero Cabang Medan 2011 Data Diolah
Keterangan : Optimization Opt, System Sys, Specific Spe, Basic
Bas
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa penempatan karyawan pada PT PLN Persero Cabang Medan masih kurang tertata dengan baik dikarenakan masih
terdapat karyawan yang menduduki posisi jabatan yang tidak sesuai. Seperti pada level Sys System yang seharusnya diisi oleh karyawan dengan tingkat
pendidikan D3-S1, tetapi masih terdapat karyawan dengan tingkat pendidikan SMA sebanyak 12 orang. Sedangkan pada level Spe Specific yang seharusnya
Universitas Sumatera Utara
diisi oleh karyawan dengan tingkat pendidikan SMA-D1, tetapi ada 15 orang karyawan dengan tingkat pendidikan S1 yang menduduki posisi tersebut.
Ketidaktepatan pembagian kerja dan penempatan karyawan berdasarkan strata maupun tingkat pendidikan dapat mengakibatkan ketimpangan kerja dimana
beban kerja tiap karyawan mengalami tumpang tindih. Bisnis saat ini menjadi suatu aktifitas usaha yang sedang berkembang
pesat di Indonesia. Tabel 1.2 akan menunjukkan hari pelayanan pemasangan listrik baru PT PLN Persero Cabang Medan untuk jenis Bisnis B253000 pada
bulan Januari 2010 sampai dengan Desember 2010. PT PLN Persero Cabang Medan menetapkan 40 hari kerja pelayanan pemasangan listrik baru dengan hari
kerja yang dimulai dari Senin sampai Sabtu.
Tabel 1.2 Hari Pelayanan Pemasangan Listrik Baru Sebesar B253000 pada
PT PLN Persero Cabang Medan Tahun 2010
No. Bulan
Tanggal Pelayanan Hari Pelayanan
1. Januari
07-01-2010 sd 20-02-2010 07-01-2010 sd 25-01-2010
44 hari 18 hari
2. Februari
- -
3. Maret
10-03-2010 sd 15-03-2010 5 hari
4. April
29-04-2010 sd 3-05-2010 4 hari
5. Mei
31-05-2010 sd 18-06-2010 26-05-2010 sd 14-07-2010
18 hari 49 hari
6. Juni
14-06-2010 sd 27-07-2010 10-06-2010 sd 16-07-2010
43 hari 36 hari
7. Juli
05-07-2010 sd 20-08-2010 46 hari
8. Agustus
23-08-2010 sd 03-10-2010 23-08-2010 sd 01-09-2010
23-08-2010 sd 01-09-2010 20-08-2010 sd 17-09-2010
05-08-2010 sd 23-09-2010 41 hari
9 hari 9 hari
28 hari 49 hari
9. September
17-09-2010 sd 12-07-2011 298 hari
10. Oktober
26-10-2010 sd 22-11-2010 26-10-2010 sd 22-11-2010
27 hari 27 hari
Universitas Sumatera Utara
No. Bulan
Tanggal Pelayanan Hari Pelayanan
11. November
26-11-2010 sd 22-12-2010 22-11-2010 sd 28-12-2010
15-11-2010 sd 19-11-2010 26 hari
36 hari 4 hari
12. Desember
30-12-2010 sd 02-02-2011 01-12-2010 sd 25-03-2011
34 hari 114 hari
Sumber : PT PLN Persero Cabang Medan 2010 Data Diolah
Keterangan : Hari pelayanan yang melebihi 40 hari kerja
Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa selama tahun 2010 terdapat delapan pemasangan listrik baru yang tidak mencapai target karena hari pelayanan yang
dilakukan lebih dari 40 hari kerja. Pemasangan listrik baru yang tidak mencapai target itu terjadi pada bulan Januari yang mencapai 44 hari, bulan Mei mencapai
49 hari, bulan Juni mencapai 43 hari, bulan Juli mencapai 46 hari, bulan Agustus mencapai 41 hari dan 49 hari, bulan September mencapai 298 hari, dan pada
bulan Desember mencapai 114 hari pelayanan. Kurangnya koordinasi antara satu bagian dengan bagian lainnya
mengakibatkan pemasangan listrik tidak mencapai target hari pelayanan 40 hari kerja. Hal ini disebabkan kurangnya koordinasi yang baik antara karyawan pada
bagian pelayanan pelanggan, loket penerimaan pemasangan baru, bagian teknik, bagian pembaca meter, manajer sampai ke pihak ketiga yang mengerjakan
pemasangan listrik. Hambatan seperti ini harus diatasi oleh pihak manajemen dengan cara menerapkan sistem koordinasi yang baik di antara bagian-bagian
tersebut dan pada akhirnya akan menumbuhkan kesadaran karyawan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan harapan perusahaan dan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Pekerjaan yang tidak terselesaikan dalam waktu yang ditentukan menunjukkan efektivitas kerja karyawan tidak tercapai dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
Koordinasi memiliki hubungan yang cukup erat dengan efektivitas kerja, dimana karyawan yang diarahkan untuk mengerjakan suatu tugas dan jika
dilaksanakan dengan baik akan memberikan kemudahan bagi pihak manajemen untuk melakukan efektivitas kerja yang baik. Maka hendaknya para karyawan dan
pekerjaannya diselerasakan serta diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan, sarana dan prasarana harus dimanfaatkan untuk mencapai tujuan. Masing-masing
karyawan harus mampu mencapai tujuan organisasi, agar semua tugas dan kegiatan terintegrasi pada sasaran yang diinginkan.
Berdasarkan latar belakang maka penulis melakukan penelitian yang
berjudul “Pengaruh Deskripsi Pekerjaan Dan Koordinasi Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan PT. PLN Persero Cabang Medan”.
1.2. Perumusan Masalah