Uji Asumsi Klasik Metode Analisis Data

setuju. Responden yang menyatakan kurang setuju karena merasa prestasi yang mereka miliki tidak mengalami kenaikan maupun penurunan. m. Pada pernyataan ketigabelas Hasil pekerjaan saya telah sesuai dengan target yang diberikan sebanyak 20 orang 35,7 yang menyatakan sangat setuju, 32 orang 57,1 yang menyatakan setuju, 3 orang 5,4 yang menyatakan kurang setuju, 1 orang 1,8 yang menyatakan tidak setuju dan 0 menyatakan sangat tidak setuju. Responden yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju karena menurut penilaian atasan hasil pekerjaan yang mereka selesaikan belum sesuai dengan terget yang diberikan perusahaan. n. Pada pernyataan keempatbelas Saya selalu merasa puas dengan hasil pekerjaan yang saya selesaikan sebanyak 31 orang 55,4 yang menyatakan sangat setuju, 23 orang 41,1 yang menyatakan setuju, 2 orang 3,6 yang menyatakan kurang setuju, 0 menyatakan tidak setuju dan 0 menyatakan sangat tidak setuju. Responden yang menyatakan kurang setuju karena merasa masih terdapat kekurangan dalam penyelesaian pekerjaan sehingga hasil kerja mereka tidak maksimal dan memuaskan.

4.3.2. Uji Asumsi Klasik

4.3.2.1.Uji Normalitas Data Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik dilihat dari titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi data Universitas Sumatera Utara tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogorov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 0,05 maka jika nilai Asymp.Sig. 2-tailed di atas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal. Hasil dari output SPSS terlihat seperti Gambar 4.2 dan Gambar 4.3 : Sumber: Hasil Penelitian Februari, 2012 Gambar 4.2 Histogram Uji Normalitas Sumber: Hasil Penelitian Februari, 2012 Gambar 4.3 Plot Uji Normalitas Berdasarkan Gambar 4.2 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan, sedangkan pada Gambar 4.3 dapat juga terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Namun untuk Universitas Sumatera Utara lebih memastikan bahwa data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov K-S. Tabel 4.8 Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 56 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation 3.40408155 Most Extreme Differences Absolute .063 Positive .049 Negative -.063 Kolmogorov-Smirnov Z .474 Asymp. Sig. 2-tailed .978 Sumber: Hasil Penelitian Februari, 2012 Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0,978, ini berarti diatas nilai signifikan 0,05 atau 5. Oleh karena itu sesuai dengan analisis grafik, analisis statistik dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorv-Smirnov KS juga menyatakan bahwa variabel residual berdistribusi normal.

4.3.2.2. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari satu residual pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Metode Grafik Dasar analisis adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Sumber: Hasil Penelitian Februari, 2012 Gambar 4.4 Scatterplot Berdasarkan Gambar 4.4 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. 2. Uji Glejser Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Hasil pengujian menunjukkan hasil untuk uji glejser pada Tabel 4.9. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 4.205 4.343 .968 .337 Deskripsi Pekerjaan .207 .141 .249 1.465 .149 Koordinasi -.239 .143 -.284 -1.672 .100 a. Dependent Variable: absut Sumber: Hasil Penelitian Februari, 2012 Kriteria pengambilan keputusan dengan uji glejser sebagai berikut: a. Jika nilai signifikansi0,05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. b. Jika nilai signifikansi0,05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas. Tabel 4.9 memperlihatkan bahwa tidak satupun varibel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut absUt. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5, jadi model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. 4.3.2.3.Uji Multikolinieritas Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance0,01 atau nilai VIF5, maka tidak terjadi multikolinieritas Situmorang Universitas Sumatera Utara et al, 2008:101. Hasil pengujian menunjukkan hasil untuk uji Glejser pada Tabel 4.10. Tabel 4.10 Uji Nilai Tolerance dan VIF Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 1.224 7.631 .160 .873 Deskripsi Pekerjaan .880 .248 .426 3.547 .001 .617 1.620 Koordinasi .796 .252 .380 3.163 .003 .617 1.620 a. Dependent Variable: Efektivitas Kerja Sumber: Hasil Penelitian Februari, 2012 Berdasarkan Tabel 4.10 dapat terlihat bahwa: a. Nilai VIF dari variabel Deskripsi Pekerjaan dan variabel Koordinasi lebih kecil atau di bawah 5 VIF5 ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi. b. Nilai Tolerance dari variabel Deskripsi Pekerjaan dan variabel Koordinasi lebih besar dari 0,1 Nilai Tolerance0,1 ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.

4.3.3. Metode Analisis Regresi Statistik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kemampuan Wirausaha Terhadap Pengembangan Karir Individu Pada Distributor MLM Syari’ah PT Awmit Indonesia Cabang Medan

1 34 99

Pengaruh Komunikasi Terhadap Efisiensi Kerja Karyawan Pada PT. PLN ( Persero ) Wilayah II Cabang Medan

3 34 75

Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Dan Pelatihan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Bank Bukopin Cabang Medan

9 180 101

Peranan Fasilitas Kerja Pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

2 58 46

Pengaruh Deskripsi Pekerjaan dan Koordinasi Terhadap Efektivitas Karyawan PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Trnasmisi Medan

1 38 120

Pengaruh Deskripsi Pekerjaan dan Koordinasi Terhadap Efektivitas Karyawan PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Trnasmisi Medan

1 11 2

Pengaruh Deskripsi Pekerjaan dan Koordinasi Terhadap Efektivitas Karyawan PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Trnasmisi Medan

0 0 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Pekerjaan 2.1.1 Pengertian Deskripsi Pekerjaan (Job Description) - Pengaruh Deskripsi Pekerjaan dan Koordinasi Terhadap Efektivitas Karyawan PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan

0 0 23

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Deskripsi Pekerjaan dan Koordinasi Terhadap Efektivitas Karyawan PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Trnasmisi Medan

0 0 12

Pengaruh Deskripsi Pekerjaan dan Koordinasi Terhadap Efektivitas Karyawan PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Trnasmisi Medan

0 0 10