2. Uji Reliabilitas pada Variabel Koordinasi
Tabel 3.8
Sumber: Hasil Penelitian Januari, 2012 Pada Tabel 3.8 terlihat bahwa nilai Cronbach’s alpha 0,8490,60 dan
0,8490,80 maka ke 8 pernyataan dinyatakan reliabel dengan kriteria tersebut.
3. Uji Reliabilitas pada Variabel Efektivitas Kerja
Tabel 3.9 Reliability Statistics Variabel Efektivitas Kerja
Cronbachs Alpha N of Items
.879 14
Sumber: Hasil Penelitian Januari, 2012 Pada Tabel 3.9 terlihat bahwa nilai Cronbach’s alpha 0,8790,60 dan
0,8790,80 maka ke 14 pernyataan dinyatakan reliabel dengan kriteria tersebut.
3.9 Metode Analisis Data
3.9.1 Metode Analisis Deskriptif Yaitu suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan mula-mula
disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai perusahaan dan masalah yang sedang diteliti.
Reliability Statistics Variabel Koordinasi
Cronbachs Alpha N of Items
.849 8
Universitas Sumatera Utara
3.9.2 Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan analisis regresi terdapat asumsi-asumsi yang harus
dipenuhi agar model tidak bias dan kuat. Beberapa asumsi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Uji Normalitas Data Pengujian normalitas data untuk melihat normal tidaknya sebaran data yang
akan dianalisis. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati normal. Untuk melihat normalitas data ini digunakan pendekatan
grafik, yaitu Normality Probability Plot. Deteksi normalitas dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik. Data yang baik
adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan Situmorang et al,
2008:55. 2. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terjadi varians gangguan berbeda dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika terjadi
maka terdapat heteroskedastisitas, model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Deteksi dapat dilakukan dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada scatterplot. Jika sebuah varian sama, maka dikatakan homokedastisitas. Apabila varians berbeda, maka dikatakan terjadi
heteroskedastisitas. Alat untuk mengujinya terbagi dua yaitu, dengan alat analisis grafik dan analisis residual yang berupa statistik Situmorang et al,
2008:65.
Universitas Sumatera Utara
3. Uji Multikolinieritas Pengujian multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah pada model
regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas, jika terdapat korelasi maka telah terjadi masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik adalah
tidak terkena multikolinieritas. Untuk mengetahuinya dapat dilihat melalui Variance Inflation Factor VIF. Uji multikolinieritas menggunakan kriteria
Variance Inflation Factor VIF dengan ketentuan: a. Bila VIF 5 terdapat masalah multikolinieritas
b. Bila VIF 5 tidak terdapat masalah multikolinieritas
3.9.3 Metode Analisis Regresi Statistik 1. Analisis Regresi Berganda
Peneliti menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Peneliti menggunakan
bantuan program software SPSS Statistic Product for Service Solution versi 15.0, agar hasil yang diperoleh lebih terarah.
Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut : Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Dimana :
Y = Efektivitas Kerja
a = Konstanta
b
1
, b
2
= Koefisien Regresi Berganda X
1
= Koordinasi
Universitas Sumatera Utara
X
2
= Deskripsi Pekerjaan Job Description e
= Standart Error
2. Uji Signifikansi Secara Simultan Serempak Uji-F Menguji signifikansi pengaruh variabel bebas secara serempak terhadap
variabel terikat dilakukan dengan uji-F. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :
a. Ho : b
1
, b
2
= 0 tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara serempak dari seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
b. Ha : b
1
, b
2
≠ 0 terdapat pengaruh yang signifikan secara serempak dari seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : a. Ho diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 b. Ha diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
3. Uji Signifikansi secara Parsial Individual Uji-t Uji-t dilakukan untuk menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas
secara individual terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :
a. Ho : b
1
= 0 tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.
b. Ho : b
1
≠ 0 terdapat pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : a. Ho diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 b. Ha diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
4. Koefisien Determinan R
2
Koefisien Determinan R
2
atau koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-variabel bebas dalam
menerangkan variasi variabel terikat. Koefisien Determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu 0
≤ R
2
≤ 1, jika R
2
semakin besar mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat dan apabila R
2
= 0 menunjukkan variabel bebas secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan
variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1.Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1.
Sejarah Perusahaan A.
Listrik Sebelum Kemerdekaan dan di Awal Kemerdekaan sampai 1965
Sejarah listrik di Sumatera Utara bukanlah hal yang baru. Kalau listrik mulai ada di wilayah Indonesia tahun 1893 di daerah Batavia Jakarta sekarang,
maka 30 tahun kemudian 1923 listrik mulai ada di Medan. Sentralnya dibangun di tanah pertapakan kantor PLN Cabang Medan yang sekarang di Jl. Listrik No.12
Medan, dibangun oleh NV NIGEMOGEM perusahaan swasta Belanda, kemudian menyusul pembangunan kelistrikan di Tanjung Pura dan Pangkalan Brandan
1924, Tebing Tinggi 1927, Sibolga NV ANIWM Brastagi dan Tarutung 1929, Tanjung Balai tahun 1931 milik Gemeenta Kotapraja, Labuhan Bilik
1963 dan Tanjung Tiram 1937. Masa Penjajahan Jepang, Jepang hanya mengambil alih pengelolaan
Perusahaan Listrik milik swasta Belanda tanpa mengadakan penambahan mesin dan perluasan jaringan. Daerah kerjanya dibagi menjadi Perusahaan Listrik
Sumatera Utara, Perusahaan Listrik Jawa dan seterusnya sesuai dengan struktur organisasi pemerintahan tentara Jepang waktu itu.
Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, dikumandangkanlah Kesatuan Aksi Karyawan Perusahaan Listrik diseluruh penjuru tanah air untuk
mengambil alih Perusahaan Listrik bekas milik swasta Belanda dari tangan tentara Jepang. Perusahaan Listrik yang telah diambil itu diserahkan Kepada Pemerintah
Universitas Sumatera Utara