Partai Politik Kerangka teori

ilmuwan di bidang Ilmu Sosial dan Ilmu politik, khususnya bagi Mahasiswa Departemen Ilmu politik.

1.6 Kerangka teori

Bagian ini adalah unsur yang paling penting dalam penelitian, karena pada bagian ini peneliti mencoba menjelaskan objek kajian yang sedang diamatinya, dengan menggunakan teori-teori yang relevan dalam penelitiannya, teori dapat diartikan sebagai serangkaian asumsi, konsep, definisi,untuk menerangkan suatu fenomena yang tengah diteliti. 2 Adapun beberapa pendekatan teoritis yang di masukkan adalah:

1.6.1 Partai Politik

Partai politik secara definisi dapat diartikan oleh Carl Frederich, adalah kelompok yang terorganisir dengan tujuan untuk merebut dan mempertahankan kekuasaan dalam pemerintahan. Sementara Soltou menjelaskan bahwa partai politik merupakan kelompok yang terorganisir , yang bertindak sebagai kesatuan politik , serta memanfaatkan kekuasaan untuk kebijakan umum yang mereka buat 3 Maka dapat dipahami partai politik merupakan suatu kelompok yang terorganisir secara rapi, stabil dan dipersatukan serta dimotivasi dengan ideologi tertentu, berusaha mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam pemerintahan melalui pemilihan umum guna melaksanakan kebikakan umum yang mereka susun. Alternatif kebijakan umum yang di susun ini merupakan hasil pemaduan berbagai kepentingan yang hidup dalam masyarakat, sedangkan cara mencari dan memanfaatkan kekuasaan guna melaksanakan kebijakan umum dapat melalui pemilihan umum 4 2 Ibid hal 283 3 Carl J.Frederich .1967. Constitusional Government and Democracy: Theory and Pratice on Europe and America. Waltham: Blaisdell Publishing Company. Hal 419 4 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik ,Jakarta , PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2010. Hal 148-149 Universitas Sumatera Utara Roy Macridis, mengungkapkan sejarah dan fungsi-fungsi partai politik, dalam perkembangan sejarah ada 5 tahapan yaitu: 1. Awal abad ke-19, 2. pertengahan abad ke- 19,3. Akhir abad -19, 4 kemunculan partai-partai komunis sebelum Perang Dunia ke II, 5.Perkembangan Partai Politik di Negara-negara berkembang setelah selesai Perang Dunia ke II. Dimana perkembangan ini berkaitan dengan tingkat kesadaran masyarakat, peluang yang diberikan sistem politik, kepentingan ideologis yang terpola dalam masyarakat, dan perkembangan spesialisasi-diferensiasi Macridis juga menguraikan fungsi partai politik yakni, Representatif perwakilan; konvensi dan agregasi; Integritas partisipasi,mobilisasi,sosialisasi; Persuasi; Rekrutmen; Pemilihan pemimpin; Pertimbangan-pertimbangan; Perumusan kebijakan;serta kontrol terhadap pemerintah. Dalam hal ini Macridis juga menjelaskan tipologi politik yakni, Otoritas dan Demokrasi: Integratif dan Representatif; ideologis dan Pragmatis; Agamais dan Sekuler; demokratis dan Revolusioner; massa dan elite; demokrasi dan elite; demokrasi dan oligarki 5 Secara prinsip ada 3 dasar dari partai politik: a Partai sebagai koalisi, yakni kekuatan yang membangun koalisi dengan berbagai kepentingan untuk membentuk kekuatan mayoritas. b Partai sebagai organisasi, dimana partai untuk menjadi institusi yang eksis, dinamis, dan berkelanjutan, selanjutnya partai politik kemudian dibina dan dibesarkan, sehingga mampu menjadi wadah perjuangan, sekaligus representasi dari sejumlah orang atau kelompok c Partai sebagai pembuat kebijakan policy making, dimana partai politik memiliki perbedaan dengan kelompok sosial lainnya, dalam pengambilan kebijakan. Partai politik mendukung secara kongkret para calon yang mereka ajukan untuk menduduki jabatan publik. Dari posisi ini mereka memiliki kekuasaan untuk mempengaruhi dan menempatkan kadernya dalam lingkup kekuasaan,dan 5 Al Chaidar , Pertarungan Ideologis Partai-partai Islam versus Partai-partai Sekuler, Jakarta Penerbit Buku Islam Kaffah, 2006. Hal 29-31 Universitas Sumatera Utara memberikan pengaruh dalam pengambilan kebijakan di dalam kabinet pemerintah. 6 1.6.2.Fungsi Partai Politik a Sosialisasi Politik Sosialisasi politik ialah proses proses pembentukan sikap dan orientasi politik para anggotanya, melalui proses inilah para anggota yang berinteraksi dalam masyarakat memperoleh sikap dan orientasi terhadap kehidupan politik. b Rekrutmen Politik Rekrutmen Politik ialah seleksi dan pemilihan yang berupa pengangkatan seseorang ataupun sekelompok orang untuk melaksanakan sejumlah peranan dalam sistem politik pada umumnya ,dan pemerintah pada khususnya. c Partisipasi Politik Partisipasi politik adalah, kegiatan warga Negara dalam mempegaruhi proses kebijakan umum dan ikut menentukan pemimpin pemerintah. Kegiatan yang dimaksud, antara lain mengajukan tuntutan, kebebasan berbicara dan berkumpul, memengajukan koreksi terhadap pelaksanaan kebijakan umum, menentang calon pemimpin tertentu, mengajukan alternatif pemimpin , dan memilih wakil rakyat dalam Pemilihan Umum.Maka dalam hal ini partai politik berfungsi membuka kesempatan, mendorong, dan mengajak masyarakat untuk menggunakan saluran partai politik sebagai wadah partisipasi politik. d Pemandu Kepentingan Fungsi partai politik dalam hal ini adalah menampung berbagai kepentingan yang berbeda bahkan bertentangan, yang kemudian menjadi alternatif kebijakan, kemudian diperjuangkan dalam proses pelaksanaan dan keputusan politik. e Komunikasi Politik 6 Prof.Dr.Hafied Cangara,M.Sc, Komunikasi politik konsep Teori, dan Strategi, Jakarta, Rajawali Press, PT Grafindo Persada, 2009. Hal 208-211 Universitas Sumatera Utara Dalam hal ini partai politik berfungsi sebagai komunikator politik yang tidak hanya menyampaikan segala keputusan dan penjelasan pemerintah kepada masyarakat , selain itu juga berperan sebagai penyampai aspirasi dan kepentingan berbagai kelompok masyarakat kepada pemerintah. f Kontrol Politik Kontrol Politik ialah kegiatan partai politik untuk menunjukkan kesalahan, kelemahan, dalam suatu isi kebijakan yang dibuat dan dilaksanakan pemerintah selanjutnya dalam melakukan hal ini harus ada tolak ukur yang jelas sehingga kegiatan itu bersifat lebih objektif 7

1.6.3 Strategi Politik