sangat klasik adanya, dilakukan oleh tim sukses Caleg kaya dan berduit dengan memanfaatkan waktu selimit mungkin menjelang waktu pencontrengan. Money Politic
kemudian bermetamorfosa menjadi sarana yang efektif dalam mengubah pilihan masyarakat, dan memenangkan pertarungan dalam permainan politik seperti pemilu legislative, dalam
waktu yang sangat singkat dan hasil yang memuaskan. Waktu di saat praktek Money Politic dilakukan yang lazim disebut “serangan fajar” tersebut berjalan sangat transparan, tanpa
pengawasan anggota Panwas yang punya mata terbatas. Praktek Politik Uang ini juga hampir-hampir mengubah segalanya; mengubah pilihan masyarakat yang sudah diyakininya
untuk dipilih; mengubah tatanan perkiraan perolehan suara; dan mengubah mental masyarakat yang semakin mudah memperjualbelikan suaranya.
83
Hal ini begitu sarat terjadi karena didasari pada kebutuhan akan kekuasaan itu sendiri, karena dengan kekuasaan seseorang memiliki kemampuan untuk menentukan suatu
bentuk keputusan, yang berhubungan dengan pengolahan sumber-sumber kekayaan negara. Dengan adanya pertarungan yang begitu bebas dalam kancah politik, yang sarat akan
kebutuhan dana yang begitu besar menyebabkan arus uang pun mengalir dari aktor tertentu yang memiliki kepentingan secara politik, dan ini adalah wujud oligarki politik yang terjadi
saat ini, yakni oligarki politik uang. Dimana kemampuan uang mampu membajak lembaga- lembaga demokrasi, seperti partai politik, pemilihan umum, dan parlemen
84
Dalam konteks Pemilihan Umum 2009, di kecamatan Lembah Sorik Merapi dari hasil observasi penulis dilapangan, menunjukkan hal itu terjadi dengan begitu nyata ditengah
masyarakat, dan menurut pimpinan kecamatan Partai Golkar Kecamatan Lembah Sorik Marapi, yakni Bapak Ramali Rangkuti mengatakan bahwa Partai Golkar juga melakukan hal
yang sama, sebagai jalan mempermudah mendapatkan suara dari konstituen.
3.9 Hasil Perolehan Suara Pemilu 9 April 2009 di Kecamatan Lembah Sorik Marapi
Hiruk pikuk Pemilu 2009, dengan segala macam fenomena politik yang terjadi, menghasilkan satu keputusan politik, yakni Partai Golkar berhasil secara keseluruhan berhasil
83
Sumber data : defenisi politik uang www.wikipedia.com
84
Menguatnya Kartel Politik Para bos. Prisma Vol, 28,No.2, Oktober 2009, hal 5-6
Universitas Sumatera Utara
memenangkan Pemilu 2009, di Kabupaten Mandailing Natal, dengan memperoleh total 24.732 Suara dan 6 Kursi parlemen.
Di daerah pemilihan III yang termasuk di dalamnya wilayah dari Kecamatan Lembah Sorik Marapi sebagai daerah penelitian penulis, menyumbangkan suara terbesar bagi
partai Golkar yakni sebanyak 7.443 suara, dan menghantar 2 orang Caleg Partai Golkar, yaitu H.Syariful Lubis,SE dan Ir.Wildan Nasution sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Kabupaten Mandailng Natal periode 2009-2014. Tentunya hal ini merupakan kerja kongkret ari seluruh team pemenangan Pemilu
Partai Golkar, mulai dari pergerakan yang dilakukan oleh Para Calon Anggota Legislatif dari Partai Golkar, militansi para pengurus Partai Golkar mulai dari tingkat Kabupaten,
kecamatan, sampai ke tingkat desakelurahan, serta buah dari konsolidasi dari seluruh kader dan smpatisan Partai berlambang pohon beringin ini.
Selanjutnya,adapun komposisi perolehan suara Partai Golkar di Kecamatan Lembah Sorik Marapi adalah sebagai berikut:
Tabel 13
No Nama Caleg
Total Suara 1
H.Syariful Lubis SE 40
2 Ir. Wildan Nasution
70 3
Elyda Arwani 16
4 Ir. Irwansyah Nasution
172 5
Syariful Gozali Lubis 29
6 Helyana Lubis
4 7
Ikhwanul Akbar 456
8 Suara Partai
40
Jumlah 827
Sumber Data : Panitia Perhitungan Kecamatan Lembah Sorik Marapi, berdasarkan hasil perhitungan Rekapitulasi perolehan suara Pemilu 9 April 2009 .
Universitas Sumatera Utara
Hasil perolehan suara keseluruhan Partai Politik kontestan Pemilu di Kecamatan Lembah Sorik Marapi.
Tabel 14
No Partai Politik Perolehan
Suara Caleg dengan suara tertinggi Jumlah Suara
1. HANURA
224 Parmonangan Rambe
130 2
PKPB 21
Gundur Pulungan 16
3 PPDPI
111 Ahmad Fauzi
98 4
PPRN 25
Chairuddin Lubis 17
5 GERINDRA
340 Eddi Saputra Dalimunthe
308 6
BARNAS 944
Ali Sutan Nasution, SE 885
7. PKPI
44 Asmin
21 8.
PKS 1.262
H.Sabirin Rangkuti L.C 965
9 PAN
156 Hasanuddin Nasution
131 10. PIB
- -
- 11. P.Kedaulatan
7 Ridwan Sakti
5 12. PPD
2 Elida Sari Lubis
2 13. PKB
286 Edi Anwar
133 14. PPI
109 Abd.Rahim Lubis
98 15. PNI Marhaenisme
- -
- 16. P.D.P
3 -
-
Universitas Sumatera Utara
17. PKP 122
Tan Gozali 110
18. PMB 116
Mahadi 105
19. PPDI -
- -
20 PDK
143 Zulkarnaen Nasution SE
130 21
P.RepublikaN 66
Miswar 27
22. Partai Pelopor 110
Choiruddin 97
23. P. GOLKAR 827
Ikhwanul Akbar 456
24. PPP 736
Ridwan Rangkuti,SH,MH 655
25. PDS -
- -
26. PNBKI 2
Edy Julkaria Dinata 2
27. PBB -
- 28. PDI-P
42 Anas Suheri Lubis,ST
18 29. PBR
149 H. Bahren Efendi Nst,BA
126 30. P.Patriot
- -
31. P.Demokrat 318
Darminsyah Batubara 169
32. PKDI -
- -
33. PIS 1
- -
34. PKNU 31
Monang, Spdi 20
41 Partai Merdeka
1 -
- 42
PPNUI 17
Sutan Muda, Amd 15
43 PSI
- -
- 44
Partai Buruh -
- -
Universitas Sumatera Utara
Jumlah Suara Sah 6.216 Jumlah Suara Tidak sah 140
Jumlah 6.356
Sumber Data : Panitia Perhitungan Kecamatan Lembah Sorik Marapi, berdasarkan hasil perhitungan Rekapitulasi perolehan suara Pemilu 9 April 2009
Dari data di atas dapat dilihat bahwa, 6.536 masyarakat Lembah Sorik Marapi atau 66, 42 dari jumlah DPT memberikan hak suaranya dalam Pemilu 2009, yang mana
sebanyak 6.216 atau 63, 16 dari jumlah DPT diantara suaranya dianggap sah. Kemudian dari data diatas dapat dilihat bahwa 7 Partai dari 38 Partai kontestan
Pemilu, tidak memiliki Caleg dan tanpa memperoleh suara yakni: Partai Indonesia Baru PIB, PNI-Marhaenisme , Partai Penegak Demokrasi Indonesia PPDI, Partai Damai
sejahtera PDS, Partai Kasih Demokrasi Indonesia PKDI, Partai Sarikat Islam PSI, dan Partai Buruh. Kemudian ada dua Partai yang tidak memiliki suara yakni: Partai Demokrasi
Pembaharu PDP dan Partai Merdeka. Serta ada 2 partai yang caleg tetapi tidak memiliki suara yakni Partai Bulan Bintang, dan Partai Patriot.
Kemudian secara kekuatan suara, Partai Golkar menempati posisi ketiga dengan 827 suara 13,30 dari jumlah suara sah , dibawah Partai Keadilan Sejahtera sebagai partai
yang memperoleh suara terbanyak dengan 1.262 suara 20,30 dari jumlah suara sah , dan Partai Barisan Nasional di urutan kedua dengan 944 Suara 15,19 jumlah dari suara sah ,
serta persis diatas peroleh suara Partai Persatuan Pembangunan dengan 736 suara 11,84 dari jumlah suara sah , kemudian disusul oleh Gerindra dengan 340 suara 5,47 jumlah
dari suara sah, dan Partai Demokrat dengan 318 Suara 5,12 dari jumlah suara sah . Pada komposisi perolehan suara Caleg tertinggi, Caleg Partai Golkar Ikhwanul
Akbar yang memperoleh 456 suara 7,34 dari jumlah suara sah berada di posisi keempat caleg pengumpul suara terbanyak. Dibawah Caleg dari Partai Keadilan Sosial, atas nama
H.Sabirin Rangkuti sebagai Caleg pengumpul suara terbanyak dengan 965 suara 15,52 dari jumlah suara sah, kemudian disusul Caleg dari Partai Barisan Nasional atas nama Ali
Sutan Nasution, dengan perolehan suara sebanyak 885 suara 14,24 dari jumlah suara sah,
Universitas Sumatera Utara
dan Caleg dari Partai Persatuan Pembangunan atas nama Ridwan Rangkuti, dengan perolehan suara sebanyak 655 suara 10,54 dari jumlah suara sah.
Bab IV Kesimpulan dan Saran