Hasil Perolehan Suara Pemilu 9 April 2009 di Kecamatan Lembah Sorik Marapi

sangat klasik adanya, dilakukan oleh tim sukses Caleg kaya dan berduit dengan memanfaatkan waktu selimit mungkin menjelang waktu pencontrengan. Money Politic kemudian bermetamorfosa menjadi sarana yang efektif dalam mengubah pilihan masyarakat, dan memenangkan pertarungan dalam permainan politik seperti pemilu legislative, dalam waktu yang sangat singkat dan hasil yang memuaskan. Waktu di saat praktek Money Politic dilakukan yang lazim disebut “serangan fajar” tersebut berjalan sangat transparan, tanpa pengawasan anggota Panwas yang punya mata terbatas. Praktek Politik Uang ini juga hampir-hampir mengubah segalanya; mengubah pilihan masyarakat yang sudah diyakininya untuk dipilih; mengubah tatanan perkiraan perolehan suara; dan mengubah mental masyarakat yang semakin mudah memperjualbelikan suaranya. 83 Hal ini begitu sarat terjadi karena didasari pada kebutuhan akan kekuasaan itu sendiri, karena dengan kekuasaan seseorang memiliki kemampuan untuk menentukan suatu bentuk keputusan, yang berhubungan dengan pengolahan sumber-sumber kekayaan negara. Dengan adanya pertarungan yang begitu bebas dalam kancah politik, yang sarat akan kebutuhan dana yang begitu besar menyebabkan arus uang pun mengalir dari aktor tertentu yang memiliki kepentingan secara politik, dan ini adalah wujud oligarki politik yang terjadi saat ini, yakni oligarki politik uang. Dimana kemampuan uang mampu membajak lembaga- lembaga demokrasi, seperti partai politik, pemilihan umum, dan parlemen 84 Dalam konteks Pemilihan Umum 2009, di kecamatan Lembah Sorik Merapi dari hasil observasi penulis dilapangan, menunjukkan hal itu terjadi dengan begitu nyata ditengah masyarakat, dan menurut pimpinan kecamatan Partai Golkar Kecamatan Lembah Sorik Marapi, yakni Bapak Ramali Rangkuti mengatakan bahwa Partai Golkar juga melakukan hal yang sama, sebagai jalan mempermudah mendapatkan suara dari konstituen.

3.9 Hasil Perolehan Suara Pemilu 9 April 2009 di Kecamatan Lembah Sorik Marapi

Hiruk pikuk Pemilu 2009, dengan segala macam fenomena politik yang terjadi, menghasilkan satu keputusan politik, yakni Partai Golkar berhasil secara keseluruhan berhasil 83 Sumber data : defenisi politik uang www.wikipedia.com 84 Menguatnya Kartel Politik Para bos. Prisma Vol, 28,No.2, Oktober 2009, hal 5-6 Universitas Sumatera Utara memenangkan Pemilu 2009, di Kabupaten Mandailing Natal, dengan memperoleh total 24.732 Suara dan 6 Kursi parlemen. Di daerah pemilihan III yang termasuk di dalamnya wilayah dari Kecamatan Lembah Sorik Marapi sebagai daerah penelitian penulis, menyumbangkan suara terbesar bagi partai Golkar yakni sebanyak 7.443 suara, dan menghantar 2 orang Caleg Partai Golkar, yaitu H.Syariful Lubis,SE dan Ir.Wildan Nasution sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Mandailng Natal periode 2009-2014. Tentunya hal ini merupakan kerja kongkret ari seluruh team pemenangan Pemilu Partai Golkar, mulai dari pergerakan yang dilakukan oleh Para Calon Anggota Legislatif dari Partai Golkar, militansi para pengurus Partai Golkar mulai dari tingkat Kabupaten, kecamatan, sampai ke tingkat desakelurahan, serta buah dari konsolidasi dari seluruh kader dan smpatisan Partai berlambang pohon beringin ini. Selanjutnya,adapun komposisi perolehan suara Partai Golkar di Kecamatan Lembah Sorik Marapi adalah sebagai berikut: Tabel 13 No Nama Caleg Total Suara 1 H.Syariful Lubis SE 40 2 Ir. Wildan Nasution 70 3 Elyda Arwani 16 4 Ir. Irwansyah Nasution 172 5 Syariful Gozali Lubis 29 6 Helyana Lubis 4 7 Ikhwanul Akbar 456 8 Suara Partai 40 Jumlah 827 Sumber Data : Panitia Perhitungan Kecamatan Lembah Sorik Marapi, berdasarkan hasil perhitungan Rekapitulasi perolehan suara Pemilu 9 April 2009 . Universitas Sumatera Utara Hasil perolehan suara keseluruhan Partai Politik kontestan Pemilu di Kecamatan Lembah Sorik Marapi. Tabel 14 No Partai Politik Perolehan Suara Caleg dengan suara tertinggi Jumlah Suara 1. HANURA 224 Parmonangan Rambe 130 2 PKPB 21 Gundur Pulungan 16 3 PPDPI 111 Ahmad Fauzi 98 4 PPRN 25 Chairuddin Lubis 17 5 GERINDRA 340 Eddi Saputra Dalimunthe 308 6 BARNAS 944 Ali Sutan Nasution, SE 885 7. PKPI 44 Asmin 21 8. PKS 1.262 H.Sabirin Rangkuti L.C 965 9 PAN 156 Hasanuddin Nasution 131 10. PIB - - - 11. P.Kedaulatan 7 Ridwan Sakti 5 12. PPD 2 Elida Sari Lubis 2 13. PKB 286 Edi Anwar 133 14. PPI 109 Abd.Rahim Lubis 98 15. PNI Marhaenisme - - - 16. P.D.P 3 - - Universitas Sumatera Utara 17. PKP 122 Tan Gozali 110 18. PMB 116 Mahadi 105 19. PPDI - - - 20 PDK 143 Zulkarnaen Nasution SE 130 21 P.RepublikaN 66 Miswar 27 22. Partai Pelopor 110 Choiruddin 97 23. P. GOLKAR 827 Ikhwanul Akbar 456 24. PPP 736 Ridwan Rangkuti,SH,MH 655 25. PDS - - - 26. PNBKI 2 Edy Julkaria Dinata 2 27. PBB - - 28. PDI-P 42 Anas Suheri Lubis,ST 18 29. PBR 149 H. Bahren Efendi Nst,BA 126 30. P.Patriot - - 31. P.Demokrat 318 Darminsyah Batubara 169 32. PKDI - - - 33. PIS 1 - - 34. PKNU 31 Monang, Spdi 20 41 Partai Merdeka 1 - - 42 PPNUI 17 Sutan Muda, Amd 15 43 PSI - - - 44 Partai Buruh - - - Universitas Sumatera Utara Jumlah Suara Sah 6.216 Jumlah Suara Tidak sah 140 Jumlah 6.356 Sumber Data : Panitia Perhitungan Kecamatan Lembah Sorik Marapi, berdasarkan hasil perhitungan Rekapitulasi perolehan suara Pemilu 9 April 2009 Dari data di atas dapat dilihat bahwa, 6.536 masyarakat Lembah Sorik Marapi atau 66, 42 dari jumlah DPT memberikan hak suaranya dalam Pemilu 2009, yang mana sebanyak 6.216 atau 63, 16 dari jumlah DPT diantara suaranya dianggap sah. Kemudian dari data diatas dapat dilihat bahwa 7 Partai dari 38 Partai kontestan Pemilu, tidak memiliki Caleg dan tanpa memperoleh suara yakni: Partai Indonesia Baru PIB, PNI-Marhaenisme , Partai Penegak Demokrasi Indonesia PPDI, Partai Damai sejahtera PDS, Partai Kasih Demokrasi Indonesia PKDI, Partai Sarikat Islam PSI, dan Partai Buruh. Kemudian ada dua Partai yang tidak memiliki suara yakni: Partai Demokrasi Pembaharu PDP dan Partai Merdeka. Serta ada 2 partai yang caleg tetapi tidak memiliki suara yakni Partai Bulan Bintang, dan Partai Patriot. Kemudian secara kekuatan suara, Partai Golkar menempati posisi ketiga dengan 827 suara 13,30 dari jumlah suara sah , dibawah Partai Keadilan Sejahtera sebagai partai yang memperoleh suara terbanyak dengan 1.262 suara 20,30 dari jumlah suara sah , dan Partai Barisan Nasional di urutan kedua dengan 944 Suara 15,19 jumlah dari suara sah , serta persis diatas peroleh suara Partai Persatuan Pembangunan dengan 736 suara 11,84 dari jumlah suara sah , kemudian disusul oleh Gerindra dengan 340 suara 5,47 jumlah dari suara sah, dan Partai Demokrat dengan 318 Suara 5,12 dari jumlah suara sah . Pada komposisi perolehan suara Caleg tertinggi, Caleg Partai Golkar Ikhwanul Akbar yang memperoleh 456 suara 7,34 dari jumlah suara sah berada di posisi keempat caleg pengumpul suara terbanyak. Dibawah Caleg dari Partai Keadilan Sosial, atas nama H.Sabirin Rangkuti sebagai Caleg pengumpul suara terbanyak dengan 965 suara 15,52 dari jumlah suara sah, kemudian disusul Caleg dari Partai Barisan Nasional atas nama Ali Sutan Nasution, dengan perolehan suara sebanyak 885 suara 14,24 dari jumlah suara sah, Universitas Sumatera Utara dan Caleg dari Partai Persatuan Pembangunan atas nama Ridwan Rangkuti, dengan perolehan suara sebanyak 655 suara 10,54 dari jumlah suara sah.

Bab IV Kesimpulan dan Saran