Organisasi politik Sejarah Masyarakat Mandailing

2.5 Organisasi politik

Organisasi politik di tingkat kecamatan tentu saja berperan sebagai sarana pendidikan politik bagi masyarakat desa. Ini juga menunjukan proses komunikasi politik, pengkaderan, sosialisasi politik suatu partai politik sampai di tingkat masyarakat akar rumput grass roots. Ini menunjukkan bagaimana pola pemenangan setiap partai politik dalam membangun mesin politik, dengan demikian terbukalah keran bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya. Adapun kepengurusan partai di kecamatan Lembah Sorik Marapi adalah : 1. Pengurus partai Golongan Karya kecamatan Lembah Sorik Marapi. Pengurus desa partai Golkar ada di setiap desakelurahan yang di sebut dengan Pengurus Desa PD. 2. Pengurus Partai Persatuan Pembangunan PPP. Pengurus PPP di tingkat kecamatan di sebut DPC Nama-nama LurahKepala desa di Kecamatan Lembah Sorik Marapi. Tabel 9 No. DesaKelurahan LurahKepala Desa 1. Pasar Maga Mhd. Nasir Nasution 2. Purba Baru Abdul Hakim Lbs 3. Sian Tona Kaslim 4. Purba Lamo Masir Batubara 5. Bangun Purba Abd. Wahid Batubara 6. Aek Marian MG M. Ali Rofi’i 7. Maga Dolok Mhd. Nurdin 8. Maga Lombang Topotan Nasution 9. Pangkat Salimun Sumber: Kecamatan Lembah Sorik Marapi dalam Angka. Universitas Sumatera Utara Silsilah Nama Camat yang memimpin Kecamatan Lembah Sorik Marapi, dan periodeisasinya Tabel 10 No. Nama Periode 1. Drs. Lis Mulyadi Nst 2002-2004 2. Zulfan Hsb, SH 2004-2004 3. H.M. Yunan Batubara, S.Sos 2004-2006 4. Faizal 2006-2008 5. Drs. Alwinur Lubis 2008-2011 6. Khairul Anwar, A.P 2011-sekarang Sumber Data: Badan Pusat Statistik Kab. Mandailing Natal Kec. Lembah Sorik Marapi Dalam Angka 2009

2.6 Sejarah Masyarakat Mandailing

Masyarakat kecamatan Lembah Sorik Marapi, yang menjadi daerah studi kasus penulis dalam melakukan penelitiannya ,adalah bagian dari etnis Mandailing, maka dengan kondisi masyarakat seperti ini penulis ingin melihat sejarah keberadaan masyarakat Mandailing dan identitas sosial yang ada didalamnya, sebagai bentuk dari pendekatan etnografi dari penulisan skripsi ini. Mandailing adalah komunitas masyarakat yang telah ada sejak zaman dahulu ,ada berbagai fakta yang membuktikan hal itu. Dimana Empu Prapanca sejarawan Majapahit yang menulis buku Negarakertagama, dalam buku itu beliau menulis secara gamblang bahwa keberadaan mandailing sebagai bagian yang penting di Nusantara. Maka hal itu menunjukkan bahwa mandailing telah lama dikenal di Negara luar. Menurut prof. Pigeud nama-nama wilayah Pane, Mandahilin dan Lwas di dalam negarakertagama pada stanza I syair ke XIII masing-masing adalah pane, mandailing dan padang lawas. 21 Universitas Sumatera Utara Prof. Muhammad Yamin didalam bukunya naskah persiapan UUD 1945, menyebutkan bahwa seluruh wilayah yang disebutkan oleh Empu Prapanca didalam buku negarakertagama adalah wilayah nusantaraIndonesia. Kutipan-kutipan diatas telah memperlihatkan bahwa Mandailing sudah dikenal di Nusantara sejak berabad-abad lalu sebelum kurun negarakertagama ada, karena daerah-daerah lama yang penting dan sudah mapan yang mungkin dicatat oleh Empu Prapanca. Kabupaten Mandailing Natal yang di diami mayoritas etnis Mandailing adalah daerah yang menjadi penyangga antara dua komunitas yang berbeda sistem kekerabatannya, yaitu batak toba di Tapanuli Utara yang menganut sistem patrilineal garis keturunan laki- laki, dan Minangkabau yang menganut sistem matrilineal garis keturunan perempuan di Sumatera Barat. Sebagai penyangga dua kebudayaan yang ada orang Mandailing mengalami proses akulturasi budaya dari kedua komunitas ini. Melalui kontak budaya yang intensif itu mereka dapat memperkaya budi pekerti mereka, antara lain berupa kepribadian yang menonjolkan kelugasan dan ketegaran dari utara dan kecerdikan dari selatan. 22 Selanjutnya, ada satu identitas masyarakat yang tidak terlepas dari adat istiadat masyarakat Mandailing sejak zaman dulu, bernama Markoum Marsisolkot. Markoum artinya berkaum kerabat dengan orang yang berlain marga, sedangkan Marsisolkot artinya mendekatkan yang sudah dekat atau kasih mengasihi diantara satu klan atau marga.

2.7 Kebudayaan Masyarakat Mandailing