Egaliter atau Sifat Amanah

63 Gambaran adanya transparansi dalam kehidupan bermasyarakat juga terdapat dalam upaya pembangunan rumah ibadah, dimana transparansi tentang dana dan jumlah bantuan semuanya harus di sampaikan secara transparan kepada anggota gereja ataupun mesjid. Hal ini seperti yang dikatakan informan S.H Lk, 50 tahun sebagai berikut: “keterangan dana pembangunan gereja kami jelas sekali, kami transparan, makanya saya pun kalau menyumbang untuk dana gereja tidak perlu kawatir karena saya tahu kemana dana itu digunakan, setiap hari minggu dalam kegiatan ibadah, bagi jemaat anggota gereja di beritahu berapa uang yang masuk, digunakan untuk apa semuanya jelas”. Gambaran yang sama juga dikatakan informan A.Z Lk, 50 tahun sebagai berikut: “dalam kegiatan pembangunan mesjid kami semau masalah dana kita buat ketreangannya untuk anggota, siapa yang menyumbang, kemana alokasi dana semau kami jelaskan kepada anggota mesjid kami, biasanya kami buat catatanya di mading yang ada di mesjid jadi semua jemaat bisa membacanya”. Dari gambaran tersebut tercermin bahwa dalam masyarakat adanya transparansi dapat menumbuhkan kepercayaan terhadap anggota masyarakat lainnya yang dapat menjadi suatu pengikat yang bisa digunakan untuk membentuk komunitas yang dapat meringankan beban sesama anggota masayarakat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peluang adanya transparansi dalam masyarakat ada ditemukan di lapangan.

4.6.2.2 Egaliter atau Sifat Amanah

Rusdi Syahra dalam Kristina, 2003 menyatakan sifat amanah adalah Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 64 kecenderungan untuk menepati sesuatu yang telah dikatakan baik secara lisan maupun tulisan. Adanya sifat kepercayaan ini merupakan landasan utama bagi kesediaan seseorang untuk menyerahkan sesuatu kepada orang lain, dengan keyakinan bahwa yang bersangkutan akan menepati janji atau memenuhi kewajiban. Di desa Pertambatan hal ini tergambar dari pelaksanaan usaha ternak lembu yang mereka lakukan sebagai sampingan mata pencaharian selain sebagai buruh ataupun petani. Dalam metode peternakan ini para pemilik ternak cukup hanya menyediakan ternak dan kandang sementara untuk penggembalaan ternak dipercayakan penuh kepada sekelompok anak sekolah yang melakukan kegiatan menggembalakan ternak ini pada siang hari seusai pulang sekolah. Sekelompok anak remaja ini dinilai mampu melaksanakan kewajibannya dengan baik maka dari itu mereka terus dipercaya untuk mengurus ternak warga. Gambaran diatas sesuai dengan yang diutarakan oleh informan U Lk, 40 tahun, yang mengatakan: “ya itu mereka yang bawa makan..kalau dah sore bawa pulang..bagus kerja mereka..kan lumayan..lagian kalau mang kita ga percaya kan mana mungkin kita kasih..lagipula kerja mereka bagus.” Hal yang sama uga diperkuat oleh informan S Lk, 50 tahun, yang mengatakan: “iya memang ada itu..adek perhatikan juga itu ya.?ada memang..karena kan sampingan..mereka kerjanya bagus…kalau sore dibawa pulang sama mereka..ke kandang masing-masing.” Realitas sosial ini juga peneliti dapat melihat langsung dilapangan. Para anak muda tersebut adalah anak sekolah yang melakukan pekerjaan mereka pada Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 65 siang hari seusai sekolah. Mereka mengiring ternak tersebut ke lahan perkebunan yang banyak di tumbuhi rumput. Gerombolan lembu tersebut dibawa lewat jalan umum desa yang rusak parah. Kawanan ternak lembu ini sering mengganggu lalu lintas jalan karena banyaknya lembu tersebut memang memenuhi luas jalan. Pada sore hari ternak di bawa pulang ke kandang pemilik masing-masing. Hal tersebut berlangsung rutin setiap harinya Observasi, 23-24 Juni 2010. Gambaran sikap amanah ini juga terdapat dalam kegiatan Musrembang Musyawarah Rencana Pembangunan desa dimana dalam kegiatan ini dari setiap dusun di desa Pertambatan harus mengutus wakilnya. Dalam rapat tersebut perwakilan setiap dusun menyampaikan aspirasi ataupun keinginan masyarakat setempat yang akan diusulkan dalam Musrembang Musyawarah Rencana Pembangunan desa. Untuk hal ini diperlukan adanya kepercayaan masyarakat untuk perwakilannya dapat menyampaikan keinginan semua anggota masyarakat. Hal ini seperti yang dikatakan informan dari pemerintah kecamatan S.A Lk, 38 tahun sebagai berikut: “dalam musrembang musyawarah rencana pembangunan desa biasanya diutus perwakilan tiap dusun mewakili masyarakat 1 orang, perwakilan ini nantinya yang akan menyampaikan keinginan komunitas, hasil dari musrembang musyawarah rencana pembangunan desa akan dibawa dalam musrembang musyawarah rencana pembangunan kecamatan dan yang dibawa adalah masalah yang menjadi prioritas”. Hal yang sama juga dikatakan informan M.N Lk, 40 tahun sebagai berkut: “dalam musrembang desa setiap dusun diambil perwakilan masyarakat satu orang dan kadus kadus: kepala dusun wajib ikut, perwakilan ini yang akan menyampaikan keinginan masyarakat dalam rencana pembangunan desa”. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 66 Keyakinan bahwa individu atau anggota komunitas yang diamanahkan mampu melaksanakan kewajibannya dengan baik menjadi salah satu prinsip hubungan pergaulan di dalam kehidupan masyarakat. Dengan pemberian amanah kepada seseorang maka akan menumbuhkan tanggung jawab dan saling percaya untuk menjalankan apa yang diamanahkan.Gambaran diatas menunjukkan adanya peluang sikap amanah dalam masyarakat untuk menjalankan apa yang menjadi kepercayaan masyarakat terhadap perwakilan mereka ataupun orang yang mereka percayai.

4.6.3 Gambaran Pranata atau Institusi Lokal

Dokumen yang terkait

Konflik Pemekaran Wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai (Studi Kasus:Konflik Horisontal yang Bersifat Laten di Desa Pagar Manik, Kecamatan Silinda Kabupaten Serdang Bedagai)

8 84 101

Analisis Usahatani Dan Usaha Pengolahan Sukun (Artocarpus Altilis P.) Di Kabupaten Serdang Bedagai (Studi Kasus : Desa Bantan, Kecamatan Dolok Masihul Dan Desa Bengkel, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

8 96 92

Analisis Kelayakan Usahatani dan Pengolahan Ubi (Kasus : Kecamatan Dolok Masihul dan Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai)

11 135 140

Analisis Kebutuhan Modal Usahatani Bagi Meningkatkan Kesejahteraan Petani Padi Sawah di Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai

0 10 96

Analisis Kebutuhan Modal Usahatani Bagi Meningkatkan Kesejahteraan Petani Padi Sawah di Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 11

Analisis Kebutuhan Modal Usahatani Bagi Meningkatkan Kesejahteraan Petani Padi Sawah di Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 2

Analisis Kebutuhan Modal Usahatani Bagi Meningkatkan Kesejahteraan Petani Padi Sawah di Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai

0 1 7

Analisis Kebutuhan Modal Usahatani Bagi Meningkatkan Kesejahteraan Petani Padi Sawah di Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai

0 2 18

Analisis Kebutuhan Modal Usahatani Bagi Meningkatkan Kesejahteraan Petani Padi Sawah di Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 2

Analisis Kebutuhan Modal Usahatani Bagi Meningkatkan Kesejahteraan Petani Padi Sawah di Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 19