41
4.6.1 Gambaran Jaringan Sosial
Jaringan sosial merupakan hubungan-hubungan yang tercipta antar banyak individu dalam suatu kelompok ataupun antar suatu kelompok dengan kelompok
lainnya. Hubungan-hubungan yang terjadi bisa dalam bentuk formal maupun informal. Hubungan sosial adalah cerminan dari kerjasama dan koordinasi antara
warga yang didasari oleh ikatan sosial yang aktif dan bersifat resiprosikal Ibrahim, 2002:67. Maka jaringan sosial social networks meliputi; partisipasi
participation, pertukaran timbal balik reciprocity, solidaritas solidarity, kerjasama cooperation dan keadilan equity. Bentuk dari jaringan sosial dalam
masyarakat desa Pertambatan ini dapat diuraikan dari beberapa komponen jaringan sosial, yaitu:
4.6.1.1 Gambaran Partisipasi dalam Masyarakat
Pengertian prinsip partisipasi dimana masyarakat berperan secara aktif dalam proses atau alur tahapan program dan pengawasan, mulai dari tahap
sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian kegiatan dengan memberikan sumbangan tenaga, pikiran, atau dalam bentuk materill PTO PNPM
PPK, 2007. Sementara itu menurut Verhangen 1979 dalam Mardikanto 2003 menyatakan bahwa, partisipasi merupakan suatu bentuk khusus dari interaksi dan
komunikasi yang berkaitan dengan pembagian: kewenangan, tanggung jawab, dan manfaat ttp:learning-of.slametwi dodo.com20080201partisipasi-
pemberdayaan-dan-pembangunan, diakses tanggal 16 desember 2010 pukul 09.58.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
42 Partisipasi masyarakat menurut Hetifah Soemarto 2003 adalah proses
ketika warga sebagai individu maupun kelompok sosial dan organisasi, mengambil peran serta ikut mempengaruhi proses perencanaan, pelaksanaan, dan
pemantauan kebijakan kebijakan yang langsung mempengaruhi kehiduapan mereka. Menurut Keith Davis, dalam B. Suryobroto partisipasi didefenisikan
sebagai berikut: “Partisipation is defined as a mental and emotional involved at a person in a group situasion which encourager then contribut to group goal and
share responsibility in them”. Dimana dalam pengertian ini partisipasi dimaksudkan sebagai keterlibatan mental dan emosi seseorang kepada pencapaian
tujuan dan ikut bertanggung jawab di dalamnya dikutip dari ttp:earning- of.slametwidodo.com20080201partisipasi-pemberdayaan-dan-pembangunan,
diakses tanggal 16 desember 2010 pukul 09.58 WIB. Dalam interaksi sosial masyarakat hal ini tergambar dari kesediaan
anggota masyarakat untuk ikut berpartisipasi meringankan beban sesama anggota masyarakat dalam upacara perkawinan. Jika ada warga yang berpesta dan
memiliki niat untuk mengadakan acara hiburan namun biaya tidak mencukupi maka partisipasi masyarakat akan muncul melalui pengumpulan dana secara
sukarela agar acara hiburan tetap dilaksanakan. Biasanya biaya untuk hiburan bisa diperoleh lebih dari setengah biaya yang dibutuhkan dan kekurangannya akan
ditambahkan oleh orang yang berpesta. Gambaran diatas sesuai dengan yang diutarakan informan S.H Lk, 50
tahun, sebagai berikut: “kalau partisipasi kami terhadap sesama ya kalau ada
pestalah..kalau misalnya ada yang pesta..sudah seringlah ini terjadi..bisa dibilang memang udah kebiasaan begitu..kalau
misalnya yang pesta mau ngundang kibot..rupanya dana
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
43 kurang..ya pemuda-pemuda itu nanti..jalan itu mereka bawa
buku kan..mereka kutiplah sumbangan..kayak gitu itu dari satu hari sebelum pesta misalnya udah taulah kan kurang
dana..udah jalan itu mereka..begitu itu..”
Hal yang sama dikuatkan oleh informan U Lk, 40 tahun, yang mengatakan: “kekompakan kami itu kalau ada yang butuh bantuan itu
memang disitulah jalannya kekeluargaan itu..apalagi kalau ada pesta kawinan..wah rame memang..satu orang yang pesta
sudah seperti pestanya satu kampong apalagi kalau sama orang batak itu dek..kompak kali mereka tu kalau dah ada
pesta..kami kalau mau ngundang kibotnya pesta ga susahnya itu..sumbangan untuk undang kibot dikutip berapa secar
sukarela.”
Gambaran ini juga diutarakan oleh tokoh masyarakat di desa Pertambatan ini yaitu informan S Lk, 50 tahun yaitu:
“kalau bentuk partisipasi warga dalam bentuk penggalangan dana untuk acara hiburan dalam pesta seperti itu memang
sangat tinggi, kalau warga yang kurang mampu yang berpesta untuk dana hiburan biasanya uangnya sebagian besar dari para
warga saja, yang berpesta hanya menambahi sedikit kekurangannya.”
Sementara itu pihak perkebunan PT. PN III Kebun Silau Dunia yaitu informan A.S Lk, 51 tahun mengatakan:
“kalau masalah warga seperti pesta begitu kami kurang berperan karena mereka juga tidak pernah mengikut
sertakan kebun tapi kalaupun diundang atau diminta ikut berpartisipasi kami pasti bantu”.
Selain dalam wujud tersebut, bentuk partisipasi masyarakat juga tercermin dalam pembangunan rumah ibadah yaitu kesediaan masyarakat untuk terlibat
dalam bentuk dana. Dimana dana tersebut dapat berbentuk dana wajib ataupun
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
44 sumbangan suka rela. Hal ini adalah wujud rasa tanggung jawab masyarakat
terhadap pembangunan rumah ibadah yang juga digunakan sendiri oleh mereka. Gambaran diatas seperti yang dikatakan informan S.H Lk, 50 tahun
sebagai berikut: “pembangunan gereja kami ini dulu, gereja sumber dananya
itu berasal dari kami sendiri, karena itu memang tanggung jawab kami, kami membuat bentuk sumbangan wajib per
kepala keluarga dan sumbangan sukarela bagi yang ingin menyumbang diluar sumbangan wajib yang ditentukan, kami
juga dulu menggalang dana dari hasil pelelangan makanan dan barang yang dibuat langsung oleh anggota gereja
kemudian dilelang dalam acara amal yang kami buat, dan kami juga dapat sumbangan dana dari luar gereja kami karena
kami buat proposal permohonnan dana untuk mereka, hasilnya bisalah dibangun gereja kami itu”.
Adanya wujud partisipasi masyarakat juga tergambar dari pernyataan
informan S Lk, 50 tahun sebagai berikut: “kalau masalah pembangunan mesjid selama ini sebagian besar
dananya memang hasil partisipasi warga dalam sumbangan wajib dan sumbangan sukarela, kami tidak memberatkan
dananya pada pemerintah desa”.
Hal tersebut dibenarkan informan pemerintah desa Pertambatan M.N Lk, 40 tahun yaitu:
“pembangunan gereja atau mesjid memang masalah dananya pemerintah tidak terlalu ikut campur menyumbang dana
kecuali saya secara pribadi yang juga bagian dari masyarakat, sebagai bagian dari anggota mesjid saya berpartisipasi dana
sebagai anggota bukan atas nama pemerintah desa karena itu adalah tanggung jawab saya sebagi anggota mesjid”.
Bentuk partisipasi masyarakat bukan hanya dalam bentuk dana tetapi juga dalam bentuk pengawasan. Dalam masyarakat hal ini bentuk partisipasi
masyarakat dalam pengawasan adalah terhadap dibangunnya galian pasir di desa mereka yang mengambil pasir dari sungai yang tepat berada di belakang
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
45 pemukiman penduduk. Hal ini tergambar dari pernyataan informan U Lk, 40
tahun sebagai berikut: “galian pasir yang ada di sungai belutu itu sungai belutu
adalah sungai yang berda tepat dibelakang perumahan penduduk dan dimanfaatkan untuk galian pair dimulai kalau
tidak salah bulan 2 tahun 2010, kami sangat tidak setuju galia itu dibuat karena kalau pasir disungai it uterus di ambil
pastinya akan berakibat sungai makin dalam dan bisa longsor itu akibatnya perumahan penduduk yang diatas kan
bisa ikut longsor, makanya kami langsung bilang sama kepala desa biar dihentikan, dan bulan 3 kemarin itu
dihentikan”.
Hal yang sama juga dibenarkan oleh informan S Lk, 50 tahun sebagai berikut:
“kalau masalah galian pasir itu memang banyak penduduk yang tidak setuju dibuat karena kalau pasirnya terus digali
dari sungai itu sungainya maki dalam tanahnya bisa longsor padahal sungai itu tepat dibelakang rumah penduduk,
makanya bulan 3 itu karena banyak warga yang protes galiannya dihentikan”.
Hal ini juga dibenarkan informan dari pemerintah desa Pertambatan yaitu M.N Lk, 40 tahun yang mengatakan:
“galian pasir itu dibangun bulan 2 tahun 2010 dan mulai bulan 3 kemaren memang dihentikan karena banyak
masyarakat yang protes yang mengatakan bisa merusak lingkungan, bisa longsor padahal galian itu bisa menambah
pemasukan kas desa, tapi kalau menurut pandangan saya itu cuma kecemburuan social saja dari salah satu warga karena
kalah dalam penentuan untuk pengelola galian pasir itu jadinya ada propokasi”.
Sementara informan dari pemerintah kecamatan S. A Lk, 38 tahun mengatakan:
“galian pasir di desa Pertambatan itu dikelola sejak bulan 2 tahun 2010 dan hasil pasirnya itu digunakan
pembangunan bandara di kuala namu, tapi dari bulan 3 kemarin di hentikan karena saya dengar banyak warga
yang protes kalau-kalau nantinya galian itu bisa membuat longsor, tapi kalau menurut saya wajar saja
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
46 masyarakat berpandangan seperti itu karena itu berarti
kan mereka peduli terhadap lingkungan mereka, itulah bentuk pengawasan yang dilakukan masyarakat bagi
perkembangan desa”.
Realitas adanya partisipasi masyarakat juga peneliti dapat melihat langsung dilapangan ketika ikut dalam acara pertangiangan kebaktian doa bagi
masyarakat yang beragama kristen para mudi-mudi ikut berpartisipasi dalam acara tersebut dan ketika acara selesai para mudi-mudi tersebut juga membantu
tuan rumah untuk menyediakan makanan ringan dalam acara tersebut. Mereka terlihat sudah biasa melakukan tanggung jawab tersebut dan sudah merasa hal
tersebut sebagai tanggung jawab untuk melayani orang tua mereka sehingga tanpa dimintapun mereka sudah melakukannya observasi, 27 juni 2010..
Conyers 1991 menyebutkan tiga alasan mengapa partisipasi masyarakat mempunyai sifat sangat penting. Pertama partispasi masyarakat merupakan suatu
alat guna memperoleh informasi mengenai kondisi, kebutuhan, dan sikap masyarakata, tanpa kehadirannya program pembangunan serta proyek-proyek
akan gagal, alasan kedua adalah bahwa masyarakat akan lebih mempercayai proyek atau program pembangunan jika merasa dilibatkan dalam proses persiapan
dan perencanaannya, karena mereka akan mengetahui seluk beluk proyek tersebut dan akan mempunyai rasa memiliki terhadap poyek tersebut. Alasan ketiga yang
mendorong adanya partisiapsi umum di banyak negara karena timbul anggapan bahwa merupakan suatu hak demokrasi bila masyarakat dilibatkan dalam
pembangunan masyarakat mereka sendiri. Hal ini selaras dengan konsep man- cetered development yaitu pembangunan yang diarahkan demi perbaiakan nasib
manusia dikutip dari http:turindraatp.blogspot.com200906pengertian- partisipasi.html diakses tanggal 12 maret 2011 pukul 12.35 WIB.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
47 Gambaran tersebut diatas menunjukkan adanya partisipasi dalam
masyarakat dalam bentuk partisipasi dana maupun pengawasan. Peluang bentuk partisipasi dalam masyarakat cukup tinggi.
4.6.1.2 Gambaran Hubungan Timbal Balik Resiprositas antar Masyarakat, Pemerintah dan Pengusaha