29 Hal tersebut juga dibenarkan informan A pr, 70 tahun, yaitu:
“tidak ada masalah walaupun beda agama,.saya saja sama tetangga saya itu kan..yang itu adek liat..itu
batak..tapi gak pernah kami ada masalah karena agama..”
Informan perusahaan yang ada di desa ini yaitu PT. PN III Persero Kebun Silau
Dunia juga membenarkan hal yang sama, seperti yang dikatakan informan A.S Lk, 51 tahun, yaitu:
“saya tidak pernah mendengar ada masalah di desa itu lagi pula kalau kami pihak kasdun kasdun: pt. pn 3
kebun silau dunia selalu berusaha membuat kesamaan..apalagi kalau kasih bantuan misanlya kalau
yang Kristen butuh bantuan untuk bangun gereja kami bantu yang Islam juga begitu..jadi gada masalah.”
4.3 Fungsi Ruas Jalan desa Pertambatan bagi Masyarakat, Perusahaan dan Masyarakat Silou Kahean
Di desa Pertambatan ini terdapat sebuah jalan umum yang terletak memanjang di tengah-tengah pemukiman penduduk. Pada awalnya jalan tersebut
dibangun sebagai sarana transportasi untuk upaya lalu lintas dan distribusi antar masyarakat dan antar daerah yaitu dengan kecamatan Silou Kahean kabupaten
Simalungun yang bersebelahan dengan desa tersebut dan juga dimanfaatkan untuk prasaran pengakutan hasil panen bagi perkebunan yang berdiri di desa tersebut.
Namun seiring dengan berjalanya waktu penggunaan terhadap jalan tersebut semakin banyak bahkan tidak sesuai lagi dengan muatan maksimal jalan. Hal
tersebut mengakibatkan jalan menjadi rusak ditambah pula upaya pemeliharaan rutin yang tidak pernah dilakukan mengakibatkan kerusakan jalan semakin parah.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
30 Ruas jalan umum yang rusak di desa Pertambatan ini merupakan prasarana
umum yang memiliki fungsi yang sangat besar bagi penggunanya karena jalan ini merupakan satu-satunya jalan lintas untuk keluar masuk desa Pertambatan dan
kecamatn Silou Kahean serta juga dimanfaatkan perusahaan yang berada di desa tersebut untuk distribusi hasil panen mereka.
Bagi tokoh masyarakat desa Pertambatan fungi ruas jalan yang ada desa Pertambatan tersebut identik dengan kegunaanya sebagai prasarana transportasi
dan jalur lintas bagi masyarakat desa Pertambatan, masyarakat Silou Kahean dan juga perusahaan yang ada di desa tersebut.
Gambaran diatas sesuai dengan yang dikatakan informan A.Z Lk, 50 tahun yang mengatakan:
“jalan di desa kami ini jalan lintas satu-satunya untuk desa Pertambatan dan Silou Kahean itu bahkan
perusahaan juga memakai jalan ini untuk mengangkut hasil panen mereka…silou kahean itu kan rata-rata sawit
semua itu..mau jual hasil pertanian dan perkebunan mereka ya lewat jalan ini..PN 3..socfin juga makai…jadi
memang sebenarnya penting sekali jalan ini untuk kami..”
Hal yang sama juga diutarakan informan S Lk, 50 tahun yang mengatakan: “kalau masalah fungsi jelas utamanya itu untuk
transpotasi ya..mau dari silou kahean..pertambatan…socfindo pt.socfin indonesia…pt.
pn 3 semua pake jalan ini karena memang cuma ini jalur keluar masuk daerah sini..silou kahean itu kalau mau
keluar kan pasti dari sini.”
Pemerintah memandang fungsi ruas jalan umum di desa Pertambatan identik dengan penggunaan jalan tersebut selain sebagai prasarana transportasi
bagi masyarakat juga funsinya sebagai penghubung antar daerah. Dalam hal ini
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
31 terkait dengan wilayah kecamatan Silou Kahean yang berbatasan dengan desa
Pertambatan. Secara otomatis melalui ruas jalan umum desa Pertambatan. Gambaran diatas sesuai dengan yang diutarakan oleh informan M.N Lk,
40 tahun yang mengatakan: ”kalau kami sebenarnya sedikitnya memakai jalan ini
bu...kalau dalam kegiatan distribusi ya..karena kami kan ada sawit pun kami jualnya ke silou kaheannya..trus
mereka bawa keluar ya lewat jalan ini..silou kahean sana bisa orang mau ke situ ya lewat jalan ini..jadi kalau
secara fungsi utama itu sebenarnya penghubung..bagaimana orang dari luar bisa kesana ya
lewat desa kami..mereka pun kalau mau keluar daerah mereka ya lewat sini..jadi pemakaiannya tu sama-sama.”
Hal yang sama juga diutarakan oleh informan S.A Lk, 38 tahun yang mengatakan:
”desa Pertambatan itu kan perbatasan dengan silou kahean..jadi sebenarnya kalau fungsi utamanya itu untuk
penghubung dua daerah..saya yakin kalau pemakainya itu lebuh banyaknya dari siloh kahean..penyebab
kerusakan itu uga dari meraka..distribusi barang maupun jasa sebenarnya lebih banyak dari situ,”
Pengusaha yaitu PT. PN III Kebun Silau Dunia berpendapat bahwa fungsi rusa jalan umum di desa Pertambatan tersebut diidentikkan dengan penggunaanya
sebagai prasarana distribusi untuk hasil usaha mereka dan jalan tersebut merupakan satu-satunya jalur lintas yang bisa dimanfaatkan untuk distribusi hasil
usaha tersebut. Dalam kegiatan usaha mereka memasukkan fungsi jalan tersebut dalam kegiatan produksi.
Gambaran diatas sesuai dengan yang dikatakan oleh informan A.S Lk, 51 tahun yang mengatakan:
”jelas ada ya dek..jalan itu kan jalan utama untuk kami untuk kegiatan pengakutan panen jadi..penting sekalilah
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
32 buat kami..itu satu-satunya jalan mau keluar dari
sini..masih termasuk dalam kegiatan produksi itu..”
Namun tidak semua perusahaan mengatakan hal yang sama. PT. Socfin Indonesia memandang bahwa jalan tersebut tidak memiliki fungsi dalam usaha
mereka karena mereka punya jalan sendiri. Maka mereka tidak merasa memiliki tanggung jawab terhadap jalan tersebut karena mereka juga beranggapan bahwa
biaya yang seharusnya mereka beri untuk jalan tersebut telah diberi melalui pajak yang mereka berikan ke kabupaten Serdang Bedagai.
Gambaran diatas sesuai dengan yang diutarakan informan H.M.S Lk,56 tahun yang mengatakan:
“kami punya jalan sendiri..jalan itu bukan urusan kami..lagipula kami sudah bayar pajak untuk memakai
jalan itu..tanya sajalah ke pusatnya...jangan-jangan banyak gayus-gayus disana.”
Sementara itu masyarakat memandang fungsi jalan umum di desa mereka tersebut sebagai prasarana transportasi untuk kegiatan angkutan barang dan jasa
namun masyarakat Pertambatan juga memandang bahwa jalan desa mereka itu sebenarnya lebih memiliki banyak fungsi terhadap masyarakat Silou Kahean yang
berbatasan dengan desa mereka dari pada desa mereka sendiri misalnya saja untuk hasil pertanian, karena masyarakat desa Pertambatan sebagian besar adalah buruh
maka jalan itu tidak memiliki fungsi yang cukup besar terhadap distribusi hasil pertanian bagi masyarakat mereka. Sedangkan menurut mereka masyarakat Silou
Kahean sebagian besar adalah petani dan memiliki lahan kelapa sawit yang luas. Gambaran diatas sesuai dengan yang diutarakan informan S.H Lk, 50
tahun yang mengatakan: ”kalau fungsi secara garis besarnya kami makai jalan ini
untuk lalu lintas..ya adek tau sendirilah..kalau mau
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
33 keluar masuk dari sini pasti kami mamakai jalan ini..tapi
ya dek...kalau besarnya fungsi jalan kami ini lebih berfungsi sama orang silou kahean itu..disana kan rata-
rata orang bertani...kelapa sawit itu banyak sekali itu keluarannya dari situ..kalau kami kan jarang ada yang
bertani disini..adapun satu-satu orang yang punya sawit dijual sama merekanya..”
Hal yang sama diperkuat oleh informan U Lk, 40 tahun yang mengatakan: ”namanya pun jalan ya..untuk transpotasi kamilah..tapi
sebenarnya yang banyak makai ini itu silou kahean sana...mereka bawa hasil sawit mereka dari sini..berapa
ton itu adek pikir setiap hari lewat truk-truk besar itu dari sini..makanya alan kami ini hancur begini..adek liat
ajalah sendiri kan..bus untuk sewa itu kan banyakan penumpangnya dari sana..kalau dari sini ya naik kereta
yang banyak.”
Hal yang sama juga diperkuat informan A Pr, 70 tahun yang mengatakan: ”kalau untuk keluar masuk desa sini ya pasti pakai jalan
ini..orang silou kahean itu juga begitu..malah mereka itu yang lebih banyak makai..”
4.4 Kondisi Kerusakan Jalan desa Pertambatan