17
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Analisa deskriptif berusaha
menggambarkan model hubungan antara berbagai variabel dengan memberikan penafsiran ilmiah dan analisis yang logis atas hubungan antar faktor sedangkan
pendekatan kualitatif dapat diartikan sebagai pendekatan yang menghasilkan data, tulisan dan tingkah laku yang didapat dari apa yang dapat diamati Nawawi,
1994:203. Berkenaan dengan penelitian ini sebagai studi deskriptif maka penelitian ini menjelaskan dan menggambarkan bagaimana penggunaan peluang
modal sosial dalam upaya pemeliharaan prasarana jalan.
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di kecamatan Dolok Masihul, kabupaten Serdang Bedagai. Melihat kondisi prasarana jalan di desa ini yang mengalami
kerusakan namun belum mendapat penanganan yang maksimal. Mengingat juga bahwa lokasi desa Pertambatan ini berdekatan dengan daerah asal peneliti
sehingga dapat memberi kemudahan dalam proses pengumpulan data di lapangan.
3.3 Unit Analisis dan Informan 3.3.1 Unit Analisis adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek
penelitian Arikunto, 2002 : 121. Yang menjadi unit analisis atau objek kajian dalam penelitian ini adalah para stakeholder yaitu orang-orang yang
memanfaatkan ruas jalan desa Pertambatan yaitu para pengusaha, tokoh
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
18 masyarakat, pemerintah, masyarakat dan masyarakat yang berasal dari luar desa
Pertambatan yang dianggap dapat menjawab permasalahan dari penelitian ini. Informan terdiri dari informan kunci dan informan biasa.
3.3.2 Informan
Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang ikut memanfaatkan prasarana jalan umum yang ada di desa Pertambatan
yaitu Masyarakat desa Pertambatan, Masyarakat kecamatan Silou Kahean, Pengusaha Perusahaan Perkebunan, dan Pemerintah. Penentuan informan
dilakukan dengan memperhatikan potensi informan untuk dapat menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian ini. Informan dibagi atas informan kunci
dan informan biasa.
3.3.2.1 Informan Kunci
Adapun yang menjadi informan kunci dalam penelitian ini adalah: 1. Pemerintah 2 orang, 1 orang dari pemerintah desa, 1 orang dari pemerintah
kecamatan. 2. Pengusaha 3 orang yaitu 1 orang dari PT. PN III Persero Kebun Silau Dunia, dan 1 orang dari PT. Socfin Indonesia Bangun Bandar
3. Tokoh masyarakat 2 orang
3.3.2.2 Informan Biasa
Adapun yang menjadi informan biasa dalam penelitian ini adalah: 1. Masyarakat biasa 3 orang yang terdiri dari 2 orang laki-laki dan 1 orang
perempuan 2. Masyarakat dari kecamatan Silau Kahean 1 orang
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
19
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan dibagi menjadi dua cara yaitu:
3.4.1 Data Primer
Dalam mendapatkan data primer dalam menjawab masalah dalam penelitian ini dilakukan dengan mengadakan studi lapangan yaitu melalui :
3.4.1.1 Wawancara mendalam dalam penelitian ini dilakukan wawancara mendalam in-depth
interview dengan cara mengumpulkan data atau informasi secara langsung bertatap muka dengan informan, dengan maksud mendapatkan
gambaran lengkap tentang topik yang diteliti. Wawancara dilakukan secara berulang-ulang untuk mendapatkan informasi yang akurat dengan
menggunakan bantuan alat perekam dan pedoman wawancara.
3.4.1.2 Observasi
Observasi atau pengamatan yaitu pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian. Dalam penelitian ini data penelitian
diperoleh dengan pengamatan langsung terhadap berbagai gejala yang tampak pada penelitian.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder Bungin, 2001 : 128. Data ini diperoleh dari buku-buku referensi jurnal,
internet, dokumen, dan artikel yang dianggap relevan dengan masalah yang diteliti.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
20
3.5 Interpretasi Data
Interpretasi data merupakan upaya untuk memperoleh arti dan makna yang lebih mendalam dan luas terhadap hasil penelitian yang dilakukan. Pembahasan
hasil penelitian dilakukan dengan cara meninjau hasil penelitian secara kritis dengan teori yang relevan dan informasi akurat yang diperoleh dari lapangan.
Data-data yang diperoleh dari lapangan diatur, diurutkan, dikelompokkan kedalam kategori, pola, atau uraian tertentu. Disini peneliti mengelompokkan data-data
yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan sebagainya yang dipelajari dan ditelaah secara seksama agar diperoleh hasil atau kesimpulan yang baik
Moleong, J Lexy 2006:151. Data-data yang diperoleh dari lapangan diatur, diurutkan, dikelompokkan kedalam kategori, pola, atau uraian tertentu.
3. 6 Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Bulan Ke
1 2
3 4
5 6
7 8
9 1.
Pra Observasi √
2 ACC Judul
√ 3
Penyusunan Proposal Penelitian
√ √
4 Seminar Proposal Penelitian
√ 5
Revisi Proposal Penelitian √
6 Penelitian ke Lapangan
√ 7
Pengumpulan dan Analisis Data
√ 8
Bimbingan √
√ √
9 Penulisan Laporan Akhir
√ √
10 Sidang Meja Hijau
√
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
21
3.8 Keterbatasan Penelitian
Peneliti dalam melakuakan penelitian ini mengalami banyak kendala yang menjadi keterbatasan penelitian. Adapun yang menjadi keterbatasan penelitian ini
adalah sebagai berikut: 1.
Keterbatasan dalam kemampuan dalam pengalaman yang dimiliki oleh peneliti untuk melakukan kegiatan penelitian ilmiah.
2. Keterbatasan dalam mendapatkan teori dalam pemahaman analisis data.
Pemilihan teori yang cocok dan analisis yang agak rumit sehingga membutuhkan kesabaran dan ketelitian dalam menyelesaikannya.
3. Keterbatasan untuk memperoleh data tentang kewilayahn berupa luas
penduduk dan sejarah desa yang tidak ada dalam catatan administrasi desa Pertambatan sehingga data tentang sejarah dan luas wilayah tersebut tidak
dapat dicantumkan oleh peneliti dalam hasil penelitian ini. 4.
Kesulitan dalam menentukan waktu untuk dapat melakukan wawancara terhadap informan mengingat bahwa variasi informan berasal dari
berbagai pihak mulai dari pemerintah, masyarakat dan pengusaha.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
22
BAB IV INTERPRETASI DATA
4.1 Setting Daerah Lokasi
Desa Pertambatan adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan Dolok Masihul kabupaten Serdang Begadai. desa Pertambatan ini merupakan desa yang
dikelilingi oleh daerah perkebunan kelapa sawit dan karet maka tidak mengherankan, begitu memasuki desa ini yang pertama sekali yang dapat dilihat
adalah hamparan kebun kelapa sawit dan karet. Perkebunan tersebut sangat dekat dengan perumahan penduduk bahkan pembatas yang memisahkan antar dusun di
desa ini adalah perkebunan kelapa sawit dan karet. Desa Pertambatan ini sebelah Timur berbatasan dengan PT. Socfin Indonesia Bangun Bandar, sebelah barat
berbatasan dengan Sungai Belutu, sebelah utara berbatasan dengan PT. Socfin Indonesia Bangun Bandar dan sebelah selatan Berbatasan dengan Kecamatan
Silou Kahean kabupaten Simalungun Desa Pertambatan memiliki enam dusun, yaitu: Pertambatan, Bandar
Pamah, Silau Bandar, Batu Hobot, Bandar Bayu, dan Huta Melayu. Setiap dusun dikepalai oleh satu orang kepala dusun.Jarak antar dusun cukup jauh. Jarak antara
dusun Pertambatan dengan dusun Silau Bandar cukup jauh bahkan letak dusun Silau Bandar dan dusun Batu Hobot lebih berdekatan dengan daerah kecamatan
Silou Kahean, sementara jarak antara dusun Pertambatan dengan Bandar Pamah sangat dekat. Antar dusun di desa Pertambatan ini dipisahkan oleh daerah
perkebunan dan posisinya berlapis dengan pembatas kebun kelapa sawit dan karet.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara