Partisipasi dalam Pemeliharaan Jalan

74 untuk bekerjasama guna mencapai tujuan bersama yang kemudian disebut modal sosial. Sama halnya apabila akan dimanfaatkan untuk kepentingan transaksi ekonomis pada umunya dan keutungan ekonomi pada khususnya, jika modal sosial akan dimanfaatkan untuk usaha dan tindakan bagi kesejahteraan bersama perlu digali, diidentifikasi dan kemudian dimanfaatkan untuk mendukung berbagai usaha pembangunan untuk kepentingan warga masyarakat. Dalam hal ini peranan dan kontribusinya juga sejalan dengan bidang ekonomi yaitu meringankan beban pemerintah dalam usaha mewujudkan kesejateraan sosial warganya Soetomo, 2006:89.

4.8.1 Partisipasi dalam Pemeliharaan Jalan

Partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “participation” yang berarti pengambilan bagian atau pengikutsertaan. Menurut Keith Davis partisipasi didefenisikan sebagai berikut: “Partisipation is defined as a mental and emotional involved at a person in a group situasion which encourager then contribut to group goal and share responsibility in them”. Partisipasi dimaksudkan sebagai keterlibatan mental dan emosi seseorang kepada pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab di dalamnya dikutip dari http:www.canboyz.co.cc 201005 pengerti an-definisi-partisipasi.html diakses tanggal 12 maret 2011 pukul 12.28 WIB. Pengertian prinsip partisipasi adalah masyarakat berperan secara aktif dalam proses atau alur tahapan program dan pengawasannya, mulai dari tahap sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian kegiatan dengan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 75 memberikan sumbangan tenaga, pikiran, atau dalam bentuk materill PTO PNPM PPK, 2007. Hoofsteede 1971 menyatakan bahwa patisipasi adalah the taking part in one ore more phases of the process sedangkan Keith Davis 1967 menyatakan bahwa patisipasi “as mental and emotional involment of persons of person in a group situation which encourages him to contribute to group goals and share responsibility in them”. Verhangen 1979 dalam Mardikanto 2003 menyatakan bahwa, partisipasi merupakan suatu bentuk khusus dari interaksi dan komunikasi yang berkaitan dengan pembagian: kewenangan, tanggung jawab, dan manfaat. Theodorson dalam Mardikanto 1994 mengemukakan bahwa dalam pengertian sehari-hari, partisipasi merupakan keikutsertaan atau keterlibatan seseorang individu atau warga masyarakat dalam suatu kegiatan tertentu. Keikutsertaan atau keterlibatan yang dimaksud di sini bukanlah bersifat pasif tetapi secara aktif ditujukan oleh yang bersangkutan. Oleh karena itu, partisipasi akan lebih tepat diartikan sebagi keikutsertaan seseorang didalam suatu kelompok sosial untuk mengambil bagian dalam kegiatan masyarakatnya, di luar pekerjaan atau profesinya sendiri dikutip dari ttp:earning-of.slmetwi dodo.com20080201partisipasi-pemberdayaan-danpembangunan, diakses tanggal 16 desember 2010 pukul 09.58 WIB. Terkait dengan masalah kerusakan jalan di desa Pertambatan adapun bentuk partisipasi yang pernah dilakukan masyarakat adalah menutup lubang- lubang yang ada di tengah kerusakan jalan dengan batu ataupun tongkol kelapa sawit. Gambaran ini seperti yang dikatakan informan S.H Lk,50 tahun, yaitu: Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 76 “pernah dulu ada kegiatan para pemuda sini menutup lubang-lubang jalan yang rusak parah itu dengan batu-batu padas atau tungkul-tungkul sawit tapi ga lama itu..ujung- ujungnya malas mereka..karna mereka aja yang kerja..susah memang..” Hal serupa juga dikatakan informan S Lk, 50 tahun, yaitu: “memang dulu pernah ada pemuda-pemuda kita menutup lubang-lubang di ujung jalan itu dengan batu padas yang diambil dari sungai yang sekarang jadi tambang pasir itu..tapi ga lama jugalah..bis tu berhenti sampai sekarang ga ada lagi.” Partisipasi masyarakat dalam pembangunan mutlak diperlukan, tanpa adanya partisipasi masyarakat pembangunan hanyalah menjadikan masyarakat sebagai objek semata. Salah satu kritik adalah masyarakat merasa “tidak memiliki” dan “acuh tak acuh” terhadap program pembangunan yang ada. Penempatan masyarakat sebagai subjek pembangunan mutlak diperlukan sehingga masyarakat akan dapat berperan serta secara aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga monitoring dan evaluasi pembangunan dikutip darihttp:learning-of_.slametwidodo.com20080201partisipasi-pemberdayaan- dan- pembangunan, diakses tanggal 16 desember 2010 pukul 10.38 WIB. Peneliti menemukan partisipasi masyarakat dalam pengawasan terhadap muatan jalan tersebut juga tidak ada. Hal ini dapat dilihat langsung oleh peneliti dilapangan bagaimana truk-truk besar jelas sekali melebihi muatan maksimal jalan dibiarkan saja melintas seoleh seperti rutinitas yang biasa. Setelah membayar iuran rutin untuk perpass truk-truk tersebut lolos dari tanggung jawab. Pungutuan iuran perpass itu sendiripun berada di daerah perbatasan antara desa Kerapuh Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 77 dengan desa Pertambatan padahal kondisi alan yang rusak ada di desa Pertambatan Observasi, 16 Juni 2010. Peneliti menemukan bahwa bentuk partisipasi masyarakat di desa Pertambatan tersebut untuk pemeliharaan prasarana jalan tidak ada, hanya dalam bentuk penutupan lubang-lubang ditengah jalan namun hal tersebut pun tidak berlangsung lama. Dalam proses pemeliharaan jalan pun masyarakat tidak diturut sertakan untuk terlibat dalam proses perbaikan tersebut. Perbaikan sepenuhnya diserahkan kepada pekerja jalan. Sementara itu bentuk partisipasi dari perusahaan perkebunan yang ada di desa tersebut terwujud dari bentuk bantuan dana maupun bantuan pengadaan alat- alat berat untuk proses perbaikan jalan. Perusahaan memberi bantuan karena menyadari bahwa mereka juga memanfaatkan jalan tersebut untuk usaha mereka. Gambaran diatas seperti yang dikatakan informan A.S Lk, 51 tahun, yaitu: “wah..kalau hitung-hitungan duit..sudah ga bisa dihitung berapa kami habis untuk membantu perbaikan jalan itu..belum lagi bantuan alat berat..untuk perbaikan meratakan batu-batu itu kan..kami mau bantu karena kami juga merasa memang jalan itu penting sekali untuk kami..untuk pengakutan panen kami bawa lewat jalan itu..tentang bantuan ada semua datanya itu nanti saya kasih tunjuk ke adek..” Hal tersebut juga dibenarkan oleh pemerintah desa Pertambatan informan M.N Lk, 40 tahun, yaitu: ”selama ini PT. PN III setiap pemeliharaan jalan selalu turun buat bantuan alat-alat berat....tapi kalau PT. Socfin Indonesia itu ga pernah ada...pelit mereka itu...kami kalau sebutnya belanda hitam.” Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 78 Proses pemeliharaan jalan rusak di desa Pertambatan belum mengalami perbaikan yang maksimal. Keterbatasan dana yang ada menjadi salah satu penyebab sulitnya proses yang maksimal terhadap pemeliharaan jalan tersebut ditambah pula bantuan dari pihak perusahaan yang melakukan usahanya di desa tersebut belum maksimal padahal perusahaan perkebunan tersebut dinilai oleh pemerintah memanfaatkan jalan di desa Pertambatan tersebut. Oleh karena itu selama ini upaya pemeliharaan yang bersifat sementara dilakukan dari sumbangan dari beberapa pengusaha yang melakukan usahanya di desa tersebut. Gambaran diatas seperti yang diutarakan oleh informan S.A Lk, 38 tahun, yang mengatakan: “kami sudah berulang kali membawa masalah ini dalam musrembang kecamatan dan kami usulkan di musrembang kabupaten tapi belum bisa ada upaya maksimal karena ini terkait dana..APBD tidak memadai..dan kalau partisipasi masyarakat bantuan seperti uang atau sejenisnya belum ada pernah saya dengar tetapi kalau dari pt. pn 3 selama ini memang ada kepedulian”. Hal yang sama diperkuat oleh informan M.N Lk, 40 tahun, yang mengatakan: “masalah utama itu terkait dana ya bu…karena kan jalan ini cukup panjang itu dari ujung ke ujung sana, kurang lebih enam kilometer..selama ini saya sudah sering menggerakkan para perusahaan itu untuk meminta bantuan sama mereka untuk perbaikan jalan ini..paling kalau yang rajin kasih tu PN.III silou dunia..kalau pt.socfin pelit itu bu”. Dalam upaya pemeliharaan maksimal yaitu pekerjaan perkuatan struktur perkerasan jalan sepenuhnya dipegang tanggung jawabnya oleh pemerintah kabupaten Serdang Bedagai. Pemeliharaan jalan yang dilakukan secara bertahap di jalan umum desa Pertambatan ini dananya bersumber dari pemerintah Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 79 kabupaten dan diserahkan proses proses perbaikan sepenuhnya kepada pekerja jalan tanpa ikut campur dari masyarakat. Gambaran diatas seperti yang dikatakan pemerintah desa Pertambatan informan M. N Lk, 50 tahun, yaitu: “perbaikan bulan mei baru sekitar 300 meter yang diperbaiki..dan itupun dananya semua dari pemkab..kami tidak memberatkan masyarakat dan perbaikan pun semua dilakukan pemborng..tidak ada campur tangan masyarakat.” Hal serupa juga dikatakan informan S Lk, 50 tahun, yaitu: “kalau masyarakat ga pernah ikut campur..proses perbaikan itu semua ditangani sama pemborong..lagian kalau masyarakat kita kan mana ada yang punya keahlian untuk bagusin jalan begitu..dan kalau kumpul dana juga tidak pernah ada.” Hal tersebut juga diakui oleh informan dari masyarakat U Lk, 40 tahun, yaitu: “kami tidak pernah ikut campur urusan perbaikan jalan..pemborng semua yang kerjakan..uang juga kita tidak pernah di kutip...” Sementara itu bentuk partisipasi pemerintahan desa Pertambatan terwujud dalam upaya pengajuan proposal perbaikan jalan dalambentuk dana maupun bantun peralatan baik dari perusahaan perkebunan maupun pemerintah tingkat desa maupun tingkat kabupaten. Hal ini seperi yang dikatan informan M. N Lk, 40 tahun sebagai berikut: “usaha yang saya lakukan untu pebaikan jalan kami ini sudah cukup banyak ya bu…dalam setiap rapat saya selalu menyampaikan tentang masalah ini ke kecamatan atau kabupaten sedangkan kalau di perusahaan saya kasih proposal untuk perbaikan jalan, dalam setiap kesempatan yang ada saya selalu berusaha menyampaikan hal ini, dalam musrembang desa atau kecamatan sampai kabupaten saya selalu berusaha menyampaikan masalah ini”. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 80 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan partisipasi yang ada dalam upaya pemeliharaan prasarana jalan di desa Pertambatan ini hanya berada di pemerintah dan perusahaan. Namun peluang partisipasi di masyarakat tidak digunakan.

4.8.2 Hubungan Timbal Balik Antar Stakeholder dalam Pemeliharaan Jalan

Dokumen yang terkait

Konflik Pemekaran Wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai (Studi Kasus:Konflik Horisontal yang Bersifat Laten di Desa Pagar Manik, Kecamatan Silinda Kabupaten Serdang Bedagai)

8 84 101

Analisis Usahatani Dan Usaha Pengolahan Sukun (Artocarpus Altilis P.) Di Kabupaten Serdang Bedagai (Studi Kasus : Desa Bantan, Kecamatan Dolok Masihul Dan Desa Bengkel, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

8 96 92

Analisis Kelayakan Usahatani dan Pengolahan Ubi (Kasus : Kecamatan Dolok Masihul dan Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai)

11 135 140

Analisis Kebutuhan Modal Usahatani Bagi Meningkatkan Kesejahteraan Petani Padi Sawah di Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai

0 10 96

Analisis Kebutuhan Modal Usahatani Bagi Meningkatkan Kesejahteraan Petani Padi Sawah di Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 11

Analisis Kebutuhan Modal Usahatani Bagi Meningkatkan Kesejahteraan Petani Padi Sawah di Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 2

Analisis Kebutuhan Modal Usahatani Bagi Meningkatkan Kesejahteraan Petani Padi Sawah di Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai

0 1 7

Analisis Kebutuhan Modal Usahatani Bagi Meningkatkan Kesejahteraan Petani Padi Sawah di Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai

0 2 18

Analisis Kebutuhan Modal Usahatani Bagi Meningkatkan Kesejahteraan Petani Padi Sawah di Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 2

Analisis Kebutuhan Modal Usahatani Bagi Meningkatkan Kesejahteraan Petani Padi Sawah di Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 19