22
2.1.1.7 Konsep Produktivitas Dalam Manajemen Keperawatan
ada organisasi keperawatan produktivitas adalah hasil akhir dari pemberian asuhan keperawatan yang dihubungkan dengan efisiensi penggunaan
peralatan untuk menghindari pemborosan dan efektivitasya itu berkaitan dengan kegiatan Hansen dalam Swanburg Swanburg, 2000. Untuk memenuhi
kepuasan klien dan peningkatan kualitas pelayanan keperawatan, produktivitas kerja sangat penting untuk dikelola dengan baik. Perbaikan produktivitas
ditujukan untuk memperbesar keuntungan dalam organisasi keperawatan termasuk didalamnya untuk dapat meningkatkan kemajuan perawat serta meningkatkan
kepuasan klien sebagai penerima jasa pelayanan keperawatan Davis Newstran, 1990.
Keperawatan memerlukan biaya terbesar dari anggaran rumah sakit, yaitu lebih dari sepertiga anggaran pendapatan lembaga kesehatan. Anggaran besar
tersebut digunakan untuk biaya operasional ruangan dan pengembangan sumber daya keperawatan yang jumlahnya lebih dari separuh jumlah staf secara
keseluruhan. Berdasarkan hal tersebut penggunaan sumber-sumber yang ada secara efisien dan efektif sangatlah penting Marr, 1994.
2.1.2
Iklim Kerja 2.1.2.1
Pengertian
Steers Porter 1991, menyatakan iklim kerja merupakan lingkungan internal yang mewakili faktor-faktor dalam organisasi yang menciptakan kultur
dan lingkungan sosial dimana aktivitas-aktivitas pencapaian tujuan berlangsung. Sedangkan Huber, 2000, menyatakan bahwa iklim kerja disebut juga sebagai
Universitas Sumatera Utara
23
kepribadian organisasi yang dapat dirasakan sebagai anggota suatu organisasi, ketika karyawannya menyatakan persepsi atau pendapat umum yang timbul
dinamika pada tempat bekerja sikap dan tingkah lakunya dipengaruhi. Kemudian dikemukakan oleh Gibson 1997, menyatakan bahwa iklim kerja adalah
lingkungan internal atau psikologi organisasi yang mempengaruhi praktik dan kebijakan SDM yang diterima oleh anggota organisasi.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa iklim kerja adalah persepsi dari staf terhadap lingkungan kerjanya berdasarkan
realitas yang berisi suatu peraturan dan kebijakan yang berlaku sama untuk setiap pekerja dimana diperlukan empati serta pengertian dari manajer ke bawahan
sehingga tercipta motivasi staf untuk melaksanakan pekerjaan dengan cepat, tepat dan akurat.
2.1.2.2
Dimensi iklim kerja
Iklim kerja penting untuk diciptakan karena merupakan persepsi seseorang tentang apa yang diberikan oleh organisasi dan dijadikan dasar bagi penentuan
tingkah laku anggota selanjutnya. Iklim ditentukan oleh seberapa baik anggota diarahkan, dibangun dan dihargai oleh organisasi. Batasan pengertian iklim kerja
organisasi itu bisa dilihat dalam dimensi iklim organisasi. Menurut model Pines 1982 yang dikutip oleh kusnun 2006, iklim kerja
sebuah organisasi dapat diukur melalui empat dimensi sebagai berikut : a. Dimensi Psikologis, yaitu meliputi variabel seperti beban kerja, kurang
otonomi, kurang pemenuhan sendiri self-fulfilment clershif, dan kurang inovasi.
Universitas Sumatera Utara
24
b. Dimensi Struktural, yaitu meliputi variabel seperti fisik, bunyi dan tingkat keserasian antara keperluan kerja dan struktur fisik.
c. Dimensi Sosial, yaitu meliputi aspek interaksi dengan klien dari segi kuantitas dan ciri-ciri permasalahannya, rekan sejawat tingkat dukungan dan
kerja sama, dan penyelia-penyelia dukungan dan imbalan. d. Dimensi Birokratik, yaitu meliputi Undang-undang dan peraturan-peraturan
konflik peranan dan kekaburan peranan. Robin 2001 menyebutkan ada enam dimensi iklim kerja organisasi
sebagai berikut : a. Kesesuaian Flexibility
Fleksibilitas merupakan kondisi organisasi yang untuk memberikan keleluasan bertindak bagi karyawan serta melakukan penyesuaian diri terhadap tugas-
tugas yang diberikan. Hal ini berkaitan dengan aturan yang ditetapkan organisasi, kebijakan dan prosedur yang ada. Penerimaan terhadap ide-ide
yang baru merupakan nilai pendukung di dalam mengembangkan iklim organisasi yang kondusif demi tercapainya tujuan organisasi.
b. Tanggung Jawab responsibility Tanggung jawab adalah kesanggupan seseorang staf dalam menyelesaikan
pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan baik, tepat waktu serta berani mengambil resiko untuk keputusan yang dibuat atau tindakan yang dilakukan.
Tanggung jawab adalah iklim kerja yang menggambarkan persepsi anggota organisasi terhadap adanya kewajiban dalam mempertanggung jawabkan
pekerjaaan yang dilakukanya. Tanggung jawab membentuk hubungan tertentu antara pemberi wewenang dan penerima wewenang untuk mempertangung
jawabkan semua yang telah dilakukan kepada pemberi wewenang.
Universitas Sumatera Utara
25
Jadi tanggung jawab ini berkaitan dengan perasaan karyawan mengenai pelaksanaan tugas organisasi yang diemban dengan rasa tanggung jawab atas
hasil yang dicapai, karena mereka terlibat di dalam proses yang sedang berjalan.
c. Standar Standar Standar adalah pernyataan deskriptif mengenai model contoh, ukuran yang
disusun berdasarkan wewenang, kebiasaan atau kesepakatan mengenai apa yang memadai, diterima dan layak dalam prkatek keperawatan serta derajad
mutunya merupakan tolak ukur bagi pelayanan keperawatan. Standar ialah dimensi iklim kerja yang dipersepsikan oleh angggota organisasi terhadap
adanya standar kerja dalam melaksnakan pekerjaanya untuk mencapai tujuan yang berkualitas. hal ini merupakan tuntutan secara psikologi agar mereka
melaksanakan pekerjaan dengan baik dan dapat meningkatkan mutu, dimana manajemen memberikan perhatian kepada pelaksanaan tugas dengan baik,
tujuan yang telah ditentukan serta toleransi terhadap kesalahan atau hal-hal yang kurang sesuai atau kurang baik.
d. Penghargaan reward Penghargaaan adalah suatu bentuk imbalan baik materi maupun
immaterial yang didapatkan sebagai balas jasa atas suatu pekerjaan yang telah dilakukan. Penghargaan adalah dimensi dari iklim organisasi yang
dipersepsikan oleh anggota organisasi terhadap adanya penghargaan atau imbalan sebagai balas jasa atas pekerjaan yang telah atau akan dilakukannya.
Pandangan anggota organisasi terhadap imbalan yang diterimanya berkaitan
Universitas Sumatera Utara
26
erat dengan persepsi seseorang mengenai dirinya, harga diri, harapan, kebutuhan, keinginan, kepuasan kerja dan prestasi kerja yang dicapainya.
Penetapan dari suatu penghargaan yang obyektif diperlukan kriteria yang jelas dan terukur dalam menentukan staf yang akan diberikan penghargaan, hal ini
agar tidak menghancurkan kondisi kompetitif, menimbulkan sikap apatis dan keraguan bagi staf. Penghargaan dapat diberikan dalam bentuk positif seperti
jenjang karir, upah yang sesuai sedangkan penghargaan yang negative dapat diberikan berupa hukuman administrative sampai dengan pemecatan.
Penghargaaan dikelompokan menjadi dua yaitu penghargaan instriksik seperti pemberian kompensasi, bonusinsentif serta penghargaan ekstrinsik seperti
kepuasan yang disampaikan kepada klien dan keluarganya Tappen, 1985;Loveridge Cumming 1996.
e. Kejelasan Clarity Kejelasan adalah persepsi objektif dari suatu keterangan yang terinci dan
jelas mengenai tugas-tugas atau batasan wewenang hak dan kewajiban yang diberikan kepada staf untuk melakukan tugas. Kejelasan adalah dimensi dari
iklim kerja yang dipersepsikan oleh anggota organisasi terhadap semua aktifitas pekerjaan yang diorganisir dengan baik dengan tujuan yang
dirumuskan dengan jelas. Aspek ini sangat perlu mendapat perhatian yang serius, karena penjelasan yang lengkap tentang ruang lingkup tugas yang
menjadi tanggung jawab anggota yang bersangkutan, bermanfaat dalam melaksanakan aktifitas pekerjananya terutama menyangkut kaitan antara tugas
satu dengan tugas lainnya. Perlunya kerja sama, koordinasi dan hal-hal lainnya
Universitas Sumatera Utara
27
yang menyangkut sikap anggota tersebut. Jadi kejelasan itu terkait dengan perasaan pegawai bahwa mereka mengetahui apa yang diharapkan dari mereka
berkaitan dengan pekerjaan, peranan dan tujuan organisasi. f. Rekan Kerja
Rekan kerja adalah semangat kerja sama saling mendukung antara anggota didalam suatu kelompok kerja dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan.
Rekan kerja adalah dimensi dari iklim kerja yang dipersepsikan oleh staf pekerja yang memiiki hubungan saling percaya dan saling membantu diantara
mereka dalam lingkungan kerjanya. Rekan kerja merupakan pendorong yang dapat memberikan kemudahana pekerja dalam melaksnaakan tugas. Dalam
konteks lain rekan kerja disebutnya sebagai kehangatan dan dukungan Warm and support yaitu perasaan dukungan dan bantuan yang diberikan dalam
kehidupan organisasi. Para ahli mengemukakan bahwa dimensi iklim kerja terbentuk karena
berbagai situasi dan kondisi organisasi itu sendiri baik langsung maupun tidak langsung yang telah mempengaruhi dimensi iklim kerja yang dirumuskan.
Berdasarkan pendapat di atas, berarti bahwa iklim organisasi meliputi beberapa unsur yang bisa menjadikan organisasi dijiwai oleh semua anggotanya di mana
iklim dapat sebagai suatu atribusi dari organisasi atau sebagai suatu atribusi daripada persepsi individu sendiri sebagai efek dari staf yang bekerja bersama-
sama.
Universitas Sumatera Utara
28
2.1.2.3 Pengukuran Iklim Kerja