110
Priyanto 2000 mengatakan bahwa etos kerja merupakan bagian penting dari keberhasilan manusia, baik dalam komunitas kerja yang terbatas, maupun
dalam lingkungan sosial yang lebih luas. Dengan etos kerja yang tinggi perusahaan atau organisasi akan dapat meningkatkan produktivitas sebagaimana
yang diharapkan. Lebih lanjut Nawawi 1990, menyatakan bahwa peningkatan produktivitas Kerja akan dipengaruhi oleh etos kerja yang tinggi sebagai faktor
yang berpengaruh berhasil guna dalam meningkatkan produktivitas kerja. Kondisi di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara dari hasil penelitian
memperlihatkan proporsi besar Perawat Pelaksana di ruang rawat inap dalam hal etos kerja antara yang beretos kerja baik dan kurang jauh berbeda baik 80 dan
kurang baik 20. Berbagai upaya dilakukan rumah sakit dalam rangka meningkatkan etos kerja para perawat antara lain dengan melakukan kajian
agama, pelaksanaan supervisi harian untuk memberikan bimbingan, arahan serta memotivasi Perawat Pelaksana agar gairah kerja sesuai tuntutan professional.
5.2.3 Hubungan antara Disiplin Kerja dengan Produktivitas Kerja
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa disiplin kerja berhubungan dengan produktivitas kerja para perawat di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera
Utara. Hasil temuan ini sependapat dengan Ilyas 2001 yang mengemukakan bahwa penurunan produktivitas perusahaan salah satunya diakibatkan oleh
perilaku kerja para karyawan yang kurang disiplin, yang ditunjukkan oleh perilaku karyawan yang sering bolos, tertidur saat jam kerja sedang aktif, atau pulang lebih
awal dari jam kerja.
Universitas Sumatera Utara
111
Disiplin kerja Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara menunjukkan perawat pelaksana bekerja berdasarkan visi dan misi keperawatan, mereka dinas
tepat waktu sesuai aturan dan pulang kerja sesuai dengan waktu kerja yang ditentukan. Perawat telah mengenakan atribut dinas perawat secara lengkap dan
saat dinas patuh kepada atasan dalam bekerja. Hal ini sesuai dengan penelitian Timpe 2000 yang menyatakan disiplin merupakan tanggung jawab manajemen
yang mungkin paling tidak disukai. Masalah kedisiplinan kerja merupakan masalah yang perlu diperhatikan,
sebab dengan adanya kedisiplinan dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan organisasi. Dengan semakin disiplinnya karyawan, maka target
penyelesaian pekerjaan akan tercapai yang berpengaruh terhadap produktivitas kerja organisasi. Hal ini sependapat dengan Nitisemito 1991 yang mengatakan
bahwa suatu pekerjaan akan dilaksanakan seefektif mungkin, bilamana kedisiplinan dilaksanakan dengan baik.
Disiplin kerja yang tinggi di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara tidak muncul begitu saja tetapi merupakan suatu proses belajar yang terus-
menerus dengan pusat kepemimpinan sebagai panutan atau teladan bagi para bawahan sehingga bisa membangkitkan semangat dan motivasi bagi bawahannya.
Pelaksanaan disiplin kerja di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara berlaku adanya tata tertib dan peraturan sebagai pedoman para karyawan dalam bekerja
dengan pendekatan progresif, dengan menggunakan sejumlah langkah dalam membentuk perilaku pegawai.
Universitas Sumatera Utara
112
5.3 Multivariat