Tahap Auditory Kegiatan Pembelajaran

148 Oramahi 2012: 44 juga menyebutkan bahwa cara penulisan berita berbentuk piramida terbalik inverted pyramid. Bentuknya adalah sebagai berikut. Sumber: Oramahi, 2012: 44 Unsur „apa‟ what selalu ditempatkan di bagian awal. Paragraf kedua biasanya berisi tentang „siapa‟ who yang melakukan „apa‟ tadi, selanjutnya „di mana‟ where berisi kejadian atau peristiwa yang berlangsung, dan „kapan‟ when berhubungan dengan waktu ketika kejadian atau peristiwa berlangsung. Unsur „mengapa‟ why melakukan hal itu, dan „bagaimana‟ how dia melakukannya Oramahi, 2012: 44.

D. Unsur-unsur Berita

Barus 2010: 36 menyebutkan bahwa pedoman dalam menulis berita dengan menggunakan formula rumusan 5W + 1H. Pedoman tersebut biasanya juga disebut sebagai syarat kelengkapan sebuah berita. Berikut adalah formula rumusan yang telah disebutkan di atas. 1. Who Siapa yang menjadi bahan berita Berita harus mempunyai sumber yang jelas. „Who‟ atau „siapa‟ biasanya mengacu pada individu, kelompok, atau lembaga. 2. What Apa yang terjadi „What‟ atau „apa‟ biasanya mengacu pada hal yang menjadi topik berita. Apabila berita itu menyangkut suatu peristiwa atau kejadian, yang menjadi „apa‟ adalah kejadian atau peristiwa itu. 3. Where Di mana peristiwa itu terjadi „Where‟ atau „dimana‟ mengarah pada tempat kejadian atau „dimana‟ terjadinya peristiwa atau fakta itu. „Dimana‟ menyangkut tentang masalah jauh dekatnya jarak peristiwa dalam arti geografis. 149 4. When Kapan peristiwa itu terjadi „When‟ atau „kapan‟ berhubungan dengan waktu. Unsur „kapan‟ menyangkut dengan unsur baru terjadinya timeliness. 5. Why Mengapa hal itu terjadi „Why‟ atau „mengapa‟ berhubungan dengan penyebab terjadinya suatu peristiwa. 6. How Bagaimana jalannya peristiwa itu „How‟ atau „bagaimana‟ berhubungan dengan gabungan unsur-unsur berita seperti daya tariknya, cuatannya, akibat yang ditimbulkannya, kedekatan emosi, pengalaman pribadi atau kelompok yang mengetahui berita yang dimaksud. Tahap Repetition kuis No. Pertanyaan Jawaban 1. Apa pokok berita tersebut? tes pra musim kedua F1 2. Kapan Rio Haryanto melakukan tes pra musim kedua F1? Selasa sore 3. Siapa yang melakukan tes pra musim kedua F1? Rio Haryanto 4. Siapa yang memutuskan Rio menggunakan chassis baru? Tim Manoracing 5. Siapa yang menjadi juara dunia lomba F1? Marcidis Luis Hamilton 6. Pada sesi kapan mobil Rio mengalami kebocoran oli? sesi pagi 7. Pada sesi kapan mobil Rio menggunakan baterai medium? sesi sore 8. Siapa yang memperbaiki mobil Rio saat mengalami kebocoran oli? tim mekanik 9. Dimana Rio melakukan tes pra musim kedua F1? Sirkuit Katalunya, Barcelona 10. Mengapa Rio menggunakan chassis baru? karena chassis lama masih diistirahatkan 11. Mengapa Rio hanya mencoba 2 lap tanpa mencatat waktu terbaik dalam tes pra musim kedua F1? karena mobil Rio mengalami kebocoran oli 12. Berapa lama waktu yang berhasil Rio catat pada tes pra musim kedua F1 pada sesi sore? 1 menit, 29,331 detik 13. Berapa detik selisih waktu Rio dengan juara dunia, Hamilton? 2 detik

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS X SMA MATERI TRIGONOMETRI DALAM PEMBELAJARAN MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR)

7 85 402

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) DENGAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA

0 10 222

KEEFEKTIFAN MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) BERBANTUAN LKPD TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS PESERTA DIDIK SMP

0 20 259

HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL AUDITORY Eksperimen Pembelajaran Matematika Melalui Model Auditory Intellectually Repetition (Air) Dan Direct Instruction (Di) Ditinjau Dari Self-Efficacy Matematis Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta 2015/

0 3 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY Penerapan Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (Air) Dengan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Prestasi Belajar Matematika Si

0 1 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY Penerapan Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (Air) Dengan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Prestasi Belajar Matematika Si

0 1 13

model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR).

1 2 52

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR)

0 0 13

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE VAK (VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC) DAN TIPE AIR (AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTS NEGERI GOWA

0 0 159

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERTANYA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 AJIBARANG KELAS VII MELALUI PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR)

0 0 16