70
B. Hasil Uji Hipotesis
Setelah dilakukan analisis data menggunakan uji-t, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Adapun pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Hasil Uji Hipotesis Pertama
Pengujian hipotesis pertama dalam penelitian ini dilakukan dengan uji-t sampel bebas. Hasil dari penghitungan dengan menggunakan uji-t sampel bebas
untuk skor postes kelompok eksperimen dan skor postes kelompok kontrol. Hasil analisis uji-t data skor postes antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
dengan bantuan SPSS seri 16.0 diperoleh t
hitung
sebesar 3,282 dengan df 62, pada taraf signifikansi sebesar 0,05. Selain itu, diperoleh nilai p sebesar 0,002. Nilai
t
hitung
lebih besar dari t
tabel
3,282 1,998971 dan nilai p lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05 0.002 0,05. Berdasarkan data tersebut dapat
diperoleh hasil uji hipotesis sebagai berikut.
Ho : Tidak ada perbedaan kemampuan menyimak berita yang signifikan antara
siswa yang mendapat pembelajaran menyimak berita dengan model AIR Auditory, Intellectually, Repetition dan siswa yang mendapat pembelajaran
menyimak berita dengan metode konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 1
Minggir, ditolak. Ha
: Ada perbedaan kemampuan menyimak berita yang signifikan antara siswa yang mendapat pembelajaran menyimak berita dengan model AIR Auditory,
Intellectually, Repetition dan siswa yang mendapat pembelajaran menyimak
71
berita dengan metode konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 1 Minggir,
diterima. 2.
Hasil Uji Hipotesis Kedua
Pengujian hipotesis kedua dalam penelitian ini dilakukan dengan uji-t sampel berhubungan data pretes dan postes antara kedua kelompok. Berdasarkan
hasil analisis uji-t data pretes dan postes kemampuan menyimak berita kelompok eksperimen diperoleh t
hitung
sebesar 3,228 dengan df 31 dan diperoleh nilai p 0,003 pada taraf signifikansi 0,05. Nilai t
hitung
lebih besar dari nilai t
tabel
3,228 2,039513 dan nilai p lebih kecil daripada taraf signifikansi sebesar 0,05 0,003
0,05. Jadi, hasil uji-t data pretes dan postes kelompok eksperimen menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan menyimak berita yang signifikan antara
sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil analisis uji-t data pretes dan postes kemampuan menyimak berita
kelompok kontrol diperoleh t
hitung
sebesar 0,444 dengan df 31 dan diperoleh nilai p 0,660. Nilai t
hitung
lebih kecil dari nilai t
tabel
0,444 2,039513 dan nilai p lebih besar daripada taraf signifikansi sebesar 0,05 0,660 0,05. Jadi, hasil uji-t data
pretes dan postes kelompok kontrol tidak menunjukkan perbedaan kemampuan menyimak berita yang signifikan antara sebelum dan sesudah perlakuan.
Berdasarkan data tersebut dapat diperoleh hasil uji hipotesis sebagai berikut.
Ho: Pembelajaran menyimak berita menggunakan model AIR tidak lebih efektif
dibandingkan dengan pembelajaran menyimak berita menggunakan metode
konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 1 Minggir, ditolak.
72
Ha: Pembelajaran menyimak berita menggunakan model AIR lebih efektif
dibandingkan dengan pembelajaran menyimak berita menggunakan metode
konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 1 Minggir, diterima. C.
Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Minggir. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Minggir dengan jumlah 64 siswa.
Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII D dengan jumlah 32 siswa dan VIII E berjumlah 32 siswa. Dua kelas tersebut terbagi menjadi kelompok eksperimen
VIII D dan kelompok kontrol VIII E. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kemampuan
menyimak berita siswa kelas VIII yang melaksanakan pembelajaran menggunakan model AIR Auditory, Intellectually, Repetition dan kemampuan
menyimak berita siswa kelas VIII yang melaksanakan pembelajaran menggunakan metode konvensional. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan
untuk mengetahui keefektifan model AIR terhadap kemampuan menyimak berita siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Minggir.
1. Perbedaan Kemampuan Menyimak Berita Siswa Kelas VIII SMP Negeri