35
d. Soal Menyimak Jenjang Analisis Soal ini dimaksudkan untuk mengukur kemampuan peserta didik
menganalisis suatu hal, hubungan, atau situasi tertentu dengan mempergunakan konsep-konsep dasar tertentu.
e. Soal Menyimak Jenjang Sintesis Soal ini dimaksudkan untuk mengukur kemampuan berpikir untuk
menghubungkan antara beberapa hal, menyusun kembali hal-hal tertentu menjadi struktur baru, atau melakukan generalisasi.
f. Soal Menyimak Jenjang Evaluasi Soal ini dimaksudkan untuk mengukur kompetensi peserta didik
melakukan penilaian terhadap suatu hal, kasus, atau situasi yang dihadapinya dengan mendasarkan diri pada konsep atau acuan tertentu.
H. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Penelitian yang berjudul Keefektifan Metode Pencocokan Kartu Indeks Index
Cards Match dalam Pembelaiaran Menyimak Berita Siswa Kelas VIII SMP Negeri 14 Yogyakarta oleh Ika Wahyuningsih Agustina 2009. Persamaan
penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah penelitian tersebut membahas tentang pembelajaran menyimak berita dan sama-sama merupakan penelitian
eksperimen. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah penelitian tersebut menggunakan metode pencocokkan kartu indeks dalam pembelajaran
menyimak berita, sedangkan penelitian ini menggunakan model AIR.
36
2. Penelitian yang berjudul Keefektifan Strategi Guided Note Taking dalam Pembelajaran Menyimak Berita pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Jatinom
oleh Retno Yuntari 2008. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah penelitian tersebut membahas tentang pembelajaran menyimak berita dan
sama-sama merupakan penelitian eksperimen. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah penelitian tersebut menggunakan strategi Guided
Note Taking dalam pembelajaran menyimak berita, sedangkan penelitian ini menggunakan model AIR.
I. Kerangka Pikir
Salah satu keterampilan berbahasa adalah menyimak. Menyimak menjadi kegiatan yang sangat penting karena kegiatan tersebut merupakan jenis
keterampilan pertama dalam kegiatan pemerolehan bahasa. Kegiatan menyimak sudah dimulai sejak usia bayi. Bayi akan belajar berbicara dengan menyimak
perkataan orang tua lalu menirukannya ke dalam bunyi bahasa tertentu. Kegiatan menyimak yang dilakukan bayi adalah berupa pemahaman terhadap informasi
yang datang dari sekelilingnya. Hal ini berguna untuk menyerap segala bentuk informasi dari lingkungan sekitarnya.
Pembelajaran menyimak berita yang diajarkan oleh guru cenderung dengan mendikte saja, sedangkan siswa hanya mendengarkan saja kemudian
menjawab pertanyaan dari guru tanpa adanya aktifitas yang membuat siswa aktif untuk mengembangkan kemampuan mereka. Hal tersebut menimbulkan
37
kejenuhan dari siswa karena kurangnya kreativitas dari guru dalam pembelajaran menyimak berita.
Model AIR Auditory, Intellectually, Repetition merupakan model pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan menyimak. Model AIR
tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan yang melibatkan auditory menyimak, intellectually pemikiran, dan repetition pengulangan. Kegiatan auditory
digunakan untuk mengakses segala informasi dari menyimak yang dapat berupa bunyi, kata, kalimat, dan gagasanide untuk memudahkan siswa dalam mengingat.
Kegiatan intellectually digunakan untuk mengembangkan pemikiran siswa dengan menggunakan kecerdasan yang dapat digunakan untuk mengubah pengetahuan
menjadi pemahaman dan pemahaman menjadi kearifan. Dalam kegiatan ini, siswa dapat menggunakan pemikiran mereka untuk merumuskan berbagai pertanyaan
dan gagasan mengenai informasi dari kegiatan menyimak. Terakhir, kegiatan repetition pengulangan digunakan untuk mendalami atau memantapkan
pemahaman siswa terhadap pembelajaran menyimak berita dengan pemberian kuis dari guru. Jadi, pemahaman terhadap materi menyimak berita dapat
meningkat. Model AIR akan berhasil apabila dilihat dari prestasi menyimak berita
setelah dilakukan pengukuran kepada siswa berupa tes menyimak berita. Model AIR dikatakan efektif apabila prestasi menyimak berita kelompok eksperimen
lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil pengukuran tersebut juga harus menunjukkan hasil yang signfikan.
38
J. Hipotesis Penelitian