Strategi promosi untuk menarik minat pengunjung di Badan Perpustakaan dan 47.

39 4 Budaya baca masyarakat dengan memanfaatkan perpustakaan sangat lemah. Dari pendapat-pendapat di atas dapat diketahui bahwa dalam promosi perpustakaan permasalahan atau hambatan muncul dari lingkungan internal maupun lingkungan eksternal . Lingkungan eksternal terkait dengan kinerja perpustakaan di dalam masyarakat. Sementara itu, lingkungan internal mencakup masalah-masalah yang bersumber dari pihak pustakawan maupun lembaga.

E. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Strategi promosi untuk menarik minat pengunjung di Badan Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta oleh Yuni Wulandari

2013: 47.

Hasil penelitian menyatakan: a bentuk kegiatan promosi perpustakaan menggunakan; 1 komunikasi langsung yaitu kegiatan pameran, perpustakaan keliling, bercerita atau mendongeng, seminar, bazar buku; 2 komunikasi tidak langsung meliputi penyebaran brosur, pemasangan iklan, spanduk, leaflet; 3 komunikasi bermedia yaitu kerjasama dengan media elektronik dan cetak; b proses kegiatan meliputi planning perencanaan yang menggunakan beberapa tahap melalui identifikasi masalah, penetapan target sasaran, penyusunan rencana kerja, perencanaan anggaran. Implementing pelaksanaan kegiatan meliputi pelaksanaan kegiatan pameran, seminar, bedah buku, bercerita atau mendongeng, perpustakaan keliling; c hambatan utama dari promosi perpustakaan yaitu masalah anggaran selain faktor pustakawan, humas yang tidak ada dan kegiatan yang belum terprogram; dan d upaya yang telah dilakukan adalah bekerjasama dengan instansi-instansi pemerintah baik 40 pemerintah kota, kabupaten ataupun desa agar kegiatan promosi dapat tepat sasaran dan dapat mencapai tujuan. Analisa : penelitian Yuni Wulandari memiliki kesamaan dengan penelitian ini dalam tujuan utamanya yaitu mendeskripsikan strategi promosi di perpustakaan. Metode penelitian dan teknik pengumpulan data yang digunakan sama yang membedakan adalah lokasi penelitian. 2. Strategi promosi di Perpustakaan UGM oleh Andi Asari 2012: 48. Hasil penelitian menyatakan: promosi di Perpustakaan UGM dijalankan secara bersama oleh pihak manajemen atau tidak ditangani oleh tim khusus. Sarana promosi yang dipakai Perpustakaan UGM dalam kegiatan promosi adalah dalam bentuk media cetak maupun non cetak, kegiatan seminar, library tour, dan ceramah, dan pemberdayaan sarana prasarana serta pemberdayaan SDM. Hambatan-hambatan yang dihadapi Perpustakaan UGM dalam kegiatan promosi adalah masalah SDM, waktu. Sebagai masukan, peneliti memberikan beberapa saran antara lain, perlunya pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan perpustakaan dan peningkatan karir untuk mendukung kegiatan promosi. Pihak perpustakaan harus lebih kreatif dalam mengemas promosi perpustakaan agar bisa menarik para pengguna untuk berkunjung ke perpustakaan. Analisa : penelitian Andi Asari membahas mengenai strategi promosi yang telah diterapkan, sarana yang digunakan dalam promosi, serta hambatan yang dihadapi dalam promosi. Penelitian Andi sedikit berbeda dengan penelitian ini 41 yang lebih menekankan pada langkah-langkah strategi promosi, namun memiliki kesamaan dalam hal mendeskripsikan hambatan kegiatan promosi. Penelitian Andi menggunakan metode kualitatif sedangkan penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan Andi dan peneliti sama yaitu menggunakan dokumentasi, wawancara, dan observasi. 3. Strategi promosi perpustakaan perguruan tinggi oleh M. Rizal Pahlefi 2013: 46. Hasil penelitian menyatakan sarana prasarana dalam kegiatan promosi perpustakaan yakni: a pendidikan pemakai, b memberikan brosur, c spanduk, d mengadakan perlombaan, e pameran, f media cetak. Ketersediaan sarana dan prasarana dalam kegiatan promosi belumlah efektif sesuai dengan kebutuhan pengguna. Di sisi lain strategi implementasi dalam hal promosi yang dilakukan perpustakaan Universitas jambi belum optimal ditandai dengan peran kepala perpustakaan dan pustakawan yang kurang koordinasi dalam pelaksanaan promosi yang dilakukan. Selain itu, animo para civitas akademika kurang memanfaatkan perpustakaan. Analisa : penelitian M. Rizal membahas mengenai sarana dalam kegiatan promosi, mengetahui penerapan strategi yang digunakan, serta kendala yang dihadapai dalam promosi perpustakaan. Penelitian memiliki kesamaan dari aspek hambatan promosi. Penelitian M. Rizal menggunakan penelitian lapangan yang bersifat kualitatif melalui pendekatan studi kasus. Hal ini berbeda dengan peneliti yang menggunakan penelitian deskriptif. Teknik 42 pegumpulan data sama yaitu dengan tiga teknik pengambilan data berupa wawancara, dokumentasi, dan observasi.

F. Kerangka Pikir