Pelaksanaan Proses Kegiatan Promosi Perpustakaan Daerah Kabupaten Purworejo

103 kepala seksi perpustakaan kemudian diserahkan pada bidang perencanaan Arpusda. Rancangan perencanaan kegiatan tersebut dibahas pada saat perumusan program kerja bersama Kantor Arpusda Purworejo berupa dokumen Rumusan Rencana Program dan Kegiatan Perpustakaan Daerah pada saat rapat. Setiap perencanaan kegiatan meliputi: identifikasi masalah, penetapan target sasaran, penyusunan rencana kerja, dan perencanaan anggaran.

b. Pelaksanaan

implementation Setelah perencanaan, selanjutnya adalah mengimplementasikan program- program yang telah dirancang dengan berbagai kegiatan promosi. Pada dasarnya, untuk proses pelaksanaan kegiatan promosi di Perpustakaan Daerah Kabupaten Purworejo tidak terdapat Standar Operasional Pelaksanaan SOP secara khusus. Pegawai perpustakaan melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Dari hasil wawancara Ibu Sw dinyatakan bahwa. “Untuk proses promosi tidak ada SOP secara khusus. Arti promosi kan menyadarkan pengguna. Jadi kita tinggal melaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, kemudian nanti dibuat laporannya ” Sw01032016. Diperkuat oleh pernyataan Ibu SK. “Ya tadi kaya proses pameran itu. Dari kasi perpustakaan terus dikasih ke Kantor Arpusda. Dari Arpusda ini diserahkan ke DPRD. Kalau dari DPRD sudah mengesahkan, menyetujui nanti balik lagi ke Kantor Arsip sana, baru ke sini, di sini tinggal melaksanakan. Sampai sekarang masih berjalan dengan baik. Semua dapat dikelola dengan baik ” SK07032016. Dari kedua pernyataan informan di atas dapat ditarik simpulan bahwa untuk proses kegiatan promosi di Perpustakaan Daerah Kabupaten Purworejo tidak terdapat SOP secara khusus. Arti promosi disini adalah menyadarkan pengguna. 104 Setelah program kegiatan telah disetujui dan disahkan maka perpustakaan hanya melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Peneliti berusaha menggali informasi mengenai kerjasama yang dilaksanakan oleh Perpustakaan Daerah Kabupaten Purworejo dalam pelaksanaan kegiatan promosi. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Sw selaku Kepala Seksi Perpustakaan dinyatakan bahwa. “Di sini pastinya kita kerjasama dengan sekolah ya, dari Depdikbudpora, terus instansi khusus Pengadilan Negeri itu kita juga kerjasama sama itu. Selain iu juga distributor buku untuk mengadakan bazar buku. Untuk pengadilan negeri jaringan pengembangannya kan perpustakaan khusus ya itu. Terus Kejaksaan harusnya ya kerjasama tapi Kejaksaan kayaknya belum dikerjakan buku-bukunya, kalau pengadilan negeri kan sudah dikerjakan koleksinya ” Sw01032016. Hal senada juga dinyatakan oleh Ibu SK yaitu. “Kerjasamanya sini dengan SD-SD itu. SD-SD yang minjam buku. Kita kerjasamanya ke Kantor Arpusda Semarang sama Perpustakaan Daerah Semarang juga untuk bantuan buku. Kalau di Purworejo sendiri paling ke SD-SD itu ” SK07032016. Kemudian mengenai kerjasama dalam pelaksanaan mobil pintar sendiri oleh Bapak Sd menjelaskan bahwa. “Nanti akhir tahun 2016 kami kan ada kerjasama dengan UPT-UPT untuk menanyakan mana saja yang mau dilayani pada tahun berikutnya yaitu tahun 2017. Sekitaran Bulan Desember itu kami monitoring ke dinas-dinas, Sekolah Dasar mana yang mau dilayani. Kadang-kadang juga ada permintaan dari sekolah. Tapi kalau gak ada ya kami kerjasama dengan menanyakan yang di UPT sana. Baik sekolah itu sudah punya perpustakaan maupun belum memiliki perpustakaan, yang jelas gak dilayani perpustakaan keliling. Kalau memang pingin kerjasama dengan pelayanan mobil pintar nanti mengirimkan surat saja ke perpustakaan daerah melewati kantor arsip daerah. Ini pemberitahuan aja, kalau yang sudah minta kan otomatis pemberitahuan ke UPT kecuali gak ada yang mendaftar. Kayaknya selama ini dari mulai dibantu dengan adanya mobil itu selalu ada permintaan itu ” Sd07032016. 105 Dari hasil wawancara dengan ketiga informan di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa Perpustakaan Daerah Kabupaten Purworejo mengadakan kerjasama dengan instansi lain dalam pelaksanaan kegiatan promosi. Kerjasama yang dilakukan antara lain dengan sekolah-sekolah, Depdikbudpora, Kantor Arpusda Semarang, Perpustakaan Daerah Semarang dalam pemberian bantuan buku, UPT-UPT untuk menentukan lokasi sekolah yang akan didatangi mobil pintar, distributor buku dalam pengadaan bazar buku, serta instansi khusus seperti Pengadilan Negeri dan Kejaksaan sebagai jaringan pengembangan perpustakaan khusus. Kegiatan promosi yang dilakukan Perpusda Purworejo juga perlu adanya faktor pendukung. Anggaran, sarana dan prasarana yang tersedia merupakan salah satunya. Berdasar hasil wawancara dengan Ibu SK menyatakan. “Pendukung penting ya anggarannya. Kalau kita gak ada anggaran kita gak bisa jalan. Misalnya kita keliling kalau gak ada bensinnya, gak jadi keliling. Kita mau mengadakan pelatihan kalau dananya belum turun, gak bisa jalan ” SK07032016. Anggaran merupakan bagian inti dari pelaksanaan kegiatan. Tanpa adanya anggaran tentu kegiatan tidak akan dapat berjalan. Perpusda Purworejo masih menerapkan sistem manual. Sarana dan prasarana yang ada masih tergolong minim, namun walaupun demikian bagi pihak perpustakaan kegiatan dapat tetap berjalan dengan lancar serta kebutuhan sudah tercukupi. Sarana mobil pintar yang di tersedia di dalamnya sudah sangat mendukung. Dijelaskan oleh Ibu SK dalam hasil wawancara yaitu. “Kalau sarana prasarana ya kelihatannya sudah mencukupi, walaupun kurang tapi masih bisa jalan. Di sini masih manual, tapi tetap bisa berjalan dengan lancar. Kalau alat-alatnya ya kita baru itu sih, kemarin itu dibantu 106 komputer dari Perpuser, tapi masih belum difungsikan. Kita mau mengadakan pelatihan rencananya buat tenaga sini dalam penggunaan komputer ” SK07032016. Diperkuat oleh pernyataan dari Ibu Sw yang menyatakan bahwa “Kalau dari sarana prasarananya sih kayaknya sudah mencukupi, maksudnya bisa digunakan gitu. Kaya buku kan sudah bisa digunakan itu, koleksi iya to. Terus ini kan ada komputer dan layar TV di mobil perpustakaan keliling. Mobil pintar kan juga untuk layanan publik, di dalamnya juga ada permainan-permainan. Wifi juga ada tapi di ruang layanan baca sana, pada bawa laptop sendiri ” Sw01032016. Berdasarkan penjabaran yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung dalam kegiatan promosi Perpusda Purworejo antara lain adalah anggaran, sarana dan prasarana yang tersedia. Sarana dan prasarana harus dapat mencukupi kebutuhan perpustakaan. Apabila sarana dan prasarana lengkap serta dalam keadaan baik maka akan membuat pengguna jasa layanan perpustakaan merasa nyaman dan puas. Terkait materi dalam kegiatan promosi dijelaskan oleh Ibu Sw dari hasil wawancara bahwa. “Kalau materinya ya di sini kita promosikan buku-buku yang ada, dari klasifikasi. Kan itu ada klasifikasinya, dari karya ilmiah, filsafat, atau yang lainnya. Dari rak-rak itu kita promosikan aja ini bukunya bagus-bagus. Jadi kita memberikan bimbingan baca. Di masyarakat seperti desa, lewat PKK itu kita memberikan keterampilan, kan mereka biasanya suka keterampilan bisa memasak, menjahit, menyulam. Lha kalau bapak-bapak kan sukanya pertanian seperti budidaya lele, tanam apa gitu atau yang lainnya, jadi dari teknologinya mereka tahu ” Sw01032016. Senada dengan pernyataan Ibu SK yaitu. “Bahan koleksi yang tersedia. Kemudian mengenai perpustakaannya sendiri, kan lokasi perpustakaan sini kan banyak yang belum tau apalagi yang di pelosok sana yang bukan daerah sini ” SK07032016. 107 Peneliti juga menggali mengenai materi yang ada dalam layanan mobil pintar. Dari hasil wawancara dengan Bapak Sd dinyatakan bahwa. “Kami ada membaca, ada APE nya juga, edukatifnya, ada pemutaran film pembelajaran. Kalau film saya putar terus setiap pelayanan, kecuali kan kelas enam ada yang kegiatannya beda, ada yang resensi buku, otomatis yang anak kelas satu kan ya sambil baca sambil rekreasi sambal liat-liat film pembelajaran itu. Kan kadang-kadang kelas enam saya ambil misalnya pembelajaran untuk program mengoperasikan laptop itu ada juga, terus resensi buku kelas 4, 5, 6 itu, ya karena terbatas tenaganya gak ada ya gitu. Mereka mainan edukatif itu kalau mau misalnya mencari bendera apa mereka sudah main sendiri kalau dia gak tau baru dia tanya karena keterbatasan orangnya itu. Terus saya lain lagi, misalnya nyuruh kelas 5 ngambil buku, nanti meringkas, meresensi buku, terus masih lagi untuk pembelajaran laptop di dalam untuk kelas 6. Kelas 6 itu siapa yang mau belajar tinggal gabung. Jadi materinya setiap kelas berbeda-beda, anak kelas 1 nanti bisa mewarnai ” Sd07032016. Hasil pengamatan terhadap pelaksanaan layanan keliling serta bagian layanan perpustakaan pada tanggal 22 Maret 2016, didapatkan bahwa pada layanan perpustakaan keliling, petugas menawarkan kepada anak-anak untuk membaca dan meminjam buku yang tersedia sesuai dengan minat anak-anak. Pada layanan sirkulasi petugas berkomunikasi secara langsung untuk menawarkan dan memberikan informasi mengenai buku baru kepada peminjam. Berdasar penjabaran yang telah dikemukakan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa kegiatan yang dilakukan dalam promosi perpustakaan bermacam-macam. Materi promosi bertujuan untuk mengenalkan keberadaan serta peran perpustakaan yaitu mulai dari mempromosikan bahan koleksi yang tersedia, menawarkan buku kepada pengunjung dalam layanan sirkulasi. Hal lain juga dilakukan melalui kegiatan menarik yang diberikan dalam layanan mobil pintar seperti kegiatan membaca, meringkas buku, resensi buku, mewarnai, pembelajaran untuk program mengoperasikan laptop, permainan edukatif, serta 108 pemutaran film pembelajaran. Perpusda Purworejo memberikan keterampilan memasak, menjahit, menyulam, pengetahuan mengenai pertanian melalui kegiatan PKK untuk masyarakat desa. Penjelasan mengenai media promosi yang digunakan Perpusda Purworejo dinyatakan oleh Ibu Sw yaitu. “Kita cuma lewat bazar, brosur aja. Kita tidak lewat radio ataupun TV. Pelayanan untuk ke sekolah-sekolah itu kan juga sama saja untuk promosi to, mempromosikan. Sarana yang dijadikan promosi ya lewat media cetak enggak media yang mengudara atau elektronik ” Sw01032016. Pernyataan Ibu Sw diperkuat dengan pernyataan Ibu SK. “Kaya brosur itu, mobil keliling, mobil pintar” SK07032016. Berdasar dari hasil observasi mengenai media promosi Perpusda pada tanggal 7 Maret 2016 diketahui, untuk media cetak memiliki brosur. Informasi yang diberikan dalam brosur jelas dan mewakili aspek gambaran secara umum mengenai Perpusda Purworejo. Brosur dibuat menggunakan warna polos. Media elektronik yang digunakan adalah dalam bentuk website , selain bentuk cetak dan elektronik Perpusda juga mengadakan dalam bentuk kegiatan berupa bazar buku, pameran, sosialisasi, pelatihan. Dapat disimpulkan bahwa media promosi yang digunakan Perpusda Purworejo berupa media cetak seperti brosur, media elektronik seperti website serta melalui berbagai bentuk kegiatan seperti bazar buku, pameran koleksi perpustakaan, pelatihan dan lain sebagainya.

c. Evaluasi