175 Arsip dan Perpustakaan Daerah Arpusda. Kegiatan itu masuknya di
arsip. Dulu ya harusnya di sini, tapi kalau bazar sendiri, kita mengadakannya tidak ada di perencanaan. Kalau memang dia distributor
ingin di sini, ya kita langsung aja. Ajukan aja permohonan, nanti saya tanggapi, terus tanggapan dari pimpinan bagaimana. Kalau memang ada
tempatnya dan mau tempatnya seperti itu ya silahkan aja. Kalau untuk pembuatan brosur gitu enggak ada perencanaan yang tersendiri, langsung
aja. Sedangkan layanan keliling sudah menjadi kegiatan sehari-hari kita, itu memang tugas kita.
8. Untuk perencanaan promosi, siapa saja yang dilibatkan di dalamnya?
Yang melaksanakan semua pustakawan, staff ada juga yang membantu. Kecuali saya, saya enggak terjun langsung dalam pelaksanaannya.
9. Siapa yang menjadi penanggung jawab dalam mengelola program-
program promosi?
Semua penanggung jawab dipegang saya. Sebagai Kepala Seksi Perpustakaan kan saya. PPTK Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan kan
saya, pustakawan kan pelaksana, hanya melaksanakan, sedangkan yang mempunyai kegiatan dari Kasi Perpustakaan sebagai PPTK, lha terus nanti
pelaksananya pustakawan dan staff, kan begitu.
10. Tujuan apa yang ingin dicapai dalam pelaksanaan program promosi?
Ya tujuan promosi itu menarik minat baca yang jelas to, biar berkunjung.
11. Bagaimana untuk alasan pemilihan program sehingga dapat memenuhi sasaran yang dikehendaki?
Kita sasaran kan pelajar, masyarakat umum. Sini komplit anggotanya terdiri dari pelajar kan ada SD, SMP, SMA, Mahasiswa, ya masyarakat
ada, pegawai juga ada. Kemarin ada gerakan gemar membaca, itu kita juga promosi sebagai suatu gebrakan. Membaca kan sejak dini. Membaca itu
kan tidak dari dewasa, membaca diajari sejak dini, sejak TK sudah latihan baca-baca, nanti lama-kelamaan dia akan terbiasa. Kalau di Indonesia kan
kurang. Lha sekarang adanya elektronik itu, anak-anak kurang untuk mengenal buku-buku aslinya, tidak mau mengenal karena sudah kebiasaan
176 melihat yang di elektronik itu, lebih mudah. Maka dari itu, perpustakaan
mengenalkan buku pada anak-anak. Apalagi yang lokasinya jauh-jauh di sana, yang tidak bisa berkunjung ke sini karena faktor letak yang jauh.
Maka perpustakaan menggunakan layanan keliling.
12. Bagaimana alokasi waktu dalam masing-masing kegiatan promosi?
Pembuatan brosur kita setahun sekali kalau diperlukan seperti ada kegiatan pameran dan jika persediaan sudah habis. Kalau masih ada ya kita tidak
mbuat lagi. Sedangkan untuk jadwal keliling setiap tahun ganti. Tahun kemarin ada 48 lokasi, tapi sekarang dikurangi. Kita sekarang yang dekat-
dekat kan enggak, kita jangkau yang jauh-jauh. Kalau kita hanya monoton yang itu-itu saja kan kasihan yang lainnya, kepingin dikelilingi juga to.
Bazar dilaksanakan di teras sini saja mbak, gak kemana-mana. Kegiatan Expo dalam setahun 2 kali, itu di kabupaten sendiri dan di luar kabupaten.
Tapi kita ini baru tahun kemarin yang berjalan, kalau tahun-tahun kemarin kita belum mengadakan kegiatan itu. Untuk layanan keliling ada
jadwalnya sendiri. Kita buatkan jadwal setiap harinya, dengan lokasi dan tenaga perpustakaan yang bertugas. Perpustakaan keliling sendiri paling
tidak jadwalnya untuk dua tahun kalau tahun ini. Kemudian untuk jam layanan di perpustakaan menetap ini juga ada jadwalnya, yaitu setiap hari
Senin sampai Jum’at.
13. Di mana saja sasaran dilakukannya kegiatan promosi?