Penafsiran Pembinaan Operasionalisasi Layanan Konseling

48 SMPMTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BKKonselor Dalam penilaian laiseg kliean diminta mengungkapkan apa pikirannya, perasaannya, sikapnya, yang akan dilakukannya, dan tanggung jawabnya berkenaan dengan pengentasan masalahnya itu setelah klien menjalani proses konsseling perorangan dengan konselor. Selanjutnya, dalan laijapen dan laijapang perlu dinilai dengan cermat UCA pada diri klien dan hasilnya digunakan sebagai pertimbangan dalam upaya tindak lanjut.

6. Tindak lanjut dan laporan

Melalui penilaian proses dan hasil, konselor menetapkan jenis dan arah tindak lanjut, dan mengkomunikasikannya kepada pihak terkait, yaitu klien jika diperlukan, pihak ketiga dengan tetap menjaga azas kerahasiaan.

C. Menyusun Rencana, Melaksanakan Praktik, Menilai Proses dan Hasil Konseling Perorangan

1. Menyusun Rencana Konseling Perorangan

Dalam praktik konseling, tahap analisis, sintesis, dan diagnosis dapat dilakukan konselor sendiri sebelum konseling berlangsung. Berdasar pada data yang ada, konselor dapat menyimpulkan bahwa seorang peserta didik tertentu mengalami masalah dan perlu dibantu melalui konseling. Oleh karena itu, lakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut. a. Temukan peserta didik yang membutuhkan konseling b. Tuliskan potret peserta didik yang bersangkutan dengan jalan mengemukakan data yang tersedia dari latihan asesmen sebelumnya, untuk menemukan masalah dan potensi yang bisa digunakan untuk membantunya. Jadi dalam hal ini secara berturut-turut Saudara akan menuliskan hasil analisis, sintesis, dan diagnosis. c. Atas dasar temuan tugas 2, kemukakan prakiraan alternatif penyelesaian masalahnya berdasar beberapa strategi yang telah Saudara kuasai. 49 SMPMTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BKKonselor d. Susun rencana pelaksanaan layanan sesuai data yang ditemukan pada poin b. Lampiran 4.4A

2. Melaksanakan Konseling Perorangan

a. Satuan Layanan Konseling Perorangan yang telah Saudara susun di muka, laksanakan praktik tersupervisi secara bergantian dalam kelompok kecil 3 orang ada yang bertindak sebagai konselor, klien, dan pengamat. Pengamat praktik menggunakan format peer assesment Lampiran Format 4.4C untuk refleksi praktik konseling kelompok Saudara. Agar praktik lebih natural gunakan permasalahan pribadi masing-masing.

b. Bagi fasilitator gunakan lembar lampiran 4.4b untuk menilai

konselor yang sedang praktik. c. Diskusikan hasil praktik konseling Saudara.

3. Menilai dan Tindak Lanjut Peminatan peserta Didik dalam Praktik Konseling Perorangan

Makna penilaian dalam latihan praktik konseling perorangan ini lebih bersifat evaluasi diri untuk perbaikan pada praktik-praktik selanjutnya. Oleh karena itu, padukan hasil pengamatan kolega dengan Jurnal Refleksi Diri saudara. Setelah praktik, segera isikan format Jurnal Refleksi Diri agar pengalaman-pengalaman praktik baik yang tepat maupun yang salah segera dapat terekam dan dicarikan solusinya.

D. Rangkuman

Praktik konseling perorangan merupakan layanan yang diselenggarakan oleh seorang guru Bimbingan dan Konseling konselor terhadap seorang klien dibaca: siswa dalam rangka pengentasan masalah pribadi klien. Dalam suasana tatap muka dilaksanakan interaksi langsung antara klien dan konselor, membahas berbagai hal tentang masalah yang dialami klien. Pembahasan tersebut bersifat mendalam menyentuh hal-hal penting tentang diri klien bahkan sangat penting yang boleh jadi menyangkut rahasia pribadi klien bersifat meluas meliputi berbagai sisi yang menyangkut permasalahan klien, namun juga bersifat spesifik menuju kearah pengentasan masalah.