Kerangka Berpikir KAJIAN TEORI

32 program keahlian Jasa Boga di SMK N 1 Sewon berada pada kategori baik. Sikap profesional siswa pada kategori sangat baik 19 siswa 19, kategori baik 75 siswa 75, siswa yang masuk dalam kategori cukup 6 siswa 6; 3 Terdapat hubungan positif antara kedisiplinan kerja dalam praktik X dengan sikap profesional siswa program keahlian Jasa Boga Y di SMK N 1 Sewon. Hasil perhitungan diperoleh b= 0,287 bertanda positif, ini berarti setiap variabel X kedisiplinan kerja dalam praktik bertambah satu, maka rata-rata variabel Y sikap profesional siswa bertambah 0,287. Kedisiplinan dalam praktik memberikan kontribusi sebesar 34,4 terhadap sikap profesional siswa, sedangkansisanya 66,6 dipengaruhi oleh faktor lain. Penelitian yang d ilakukan oleh Juni Lestari berjudul “Profil Kemampuan Siswa Program Keahlian Tata Boga SMK Negeri 4 Yogyakarta dalam Praktik Industri di Institusi Pasangan”. Hasil penelitian menunjukan bahwa profil kemampuan siswa program keahlian tata boga SMK Negeri 4 Yogyakarta dalam praktik industry di institusi pasangan ditinjau pada aspek kreatifitas kerja siswa, termasuk pada kategorisangat baik, yaitu sebanyak 17 siswa 58,62. Profil kemampuan siswa program keahlian tata boga SMK Negeri 4 Yogyakarta dalam praktik industry di institusi pasangan ditinjau pada aspek sikap kerja siswa, termasuk pada kategori sangat baik, yaitu sebanyak 21 siswa 72,41. Sedangkan profil kemampuan siswa program keahlian tata boga SMK Negeri 4 Yogyakarta dalam praktik industry di institusi pasangan ditinjau pada aspek keterampilan kerja siswa, termasuk pada kategori sangat baik, yaitu sebanyak 18 siswa 62,07. 33 Penelitian yang dilakukan oleh Asti Ika Liestyawati 2009 berjudul “Peningkatan Kompetensi Kejuruan Bidang Pelayanan Restoran Melalui Praktik Kerja Lapangan Siswa SMK Trisula 1 Yogyakarta”. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1 Kompetensi kejuruan bidang pelayanan yang diberikan di SMK sudah sesuai dengan tuntutan kompetensi dari industry karena secara keseluruhan kompetensi bidang pelayanan yang diberikan di SMK sesuai dengan kompetensi yang dituntut industry. 2 Penguasaan kompetensi kejuruan oleh siswa SMK bidang pelayanan dalam PKL pada kategori sedang, dikarenakan ada beberapa kompetensi yang kurang dikuasai oleh siswa. 3 Kompetensi siswa bidang pelayanan restoran setelah melaksanakan PKL meningkat. Kompetensi komunikasi setelah melaksanakan PKL meningkat dari 26,7 menjadi 80 sebanyak yaitu 53,3. Kompetensi sanitasi hygiene meningkat dari 40 menjadi 80 sebanyak 40. Kompetensi organisasi pelayanan meningkat dari 3,3 menjadi 70 sebanyak 66,7. Kompetensi prosedur oprasionalia peraturan restoran meningkat dari 60 menjadi 66,7 sebanyak 6,7. Kompetensi jenis pelayanan restoran meningkat dari 66,7 menjadi 80 sebanyak 13,3. Dengan demikian PKL sangatlah efektif untuk meningkatkan kompetensi siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Ebytz Maria Novalina Sidabalok 2012 berjudul “Persepsi Siswa SMK Negeri di Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Aspek Employability Skill yang Dilatihkan dalam Praktik Pengolahan Makanan Kontinental. Hasil penelitian menunjukan: 1 Praktik pengolahan makanan continental terdiri dari tiga tahapan kegiatan yaitu persiapan, pelaksanaan, dan finishing. Aspek employability skill yang dilatihkan dalam kegiatan persiapan, 34 pelaksanaan, maupun finishing praktik pengolahan makanan continental, ada delapan aspek yaitu: komunikasi, kerjasama, kejuruan, kreatif, inisiatif, berhitung, tanggung jawab, dan bekerja secara aman. a aspek tertinggi yang dilatihkan dalam kegiatan persiapan yaitu tanggung jawab 77,3 dan termasuk kategori sering dilatihkan, dengan rata-rata 51,23. b aspek tertinggi yang dilatihkan dalam kegiatan pelaksanaan yaitu tanggung jawab 67,48 dan termasuk kategori jarang dilatihkan, dengan rata-rata 45,86. c aspek tertinggi yang dilatihkan dalam kegiataan finishing tanggung jawab 89,66 dan termasuk kategori jarang dilatihkan, dengan rata-rata 45,53 . d Aspek employability skill yang tertinggi terdapat dalam kegiatan persiapan, dengan rata-rata sebesar 51, 23. e Aspek employability skill tertinggi yang dilatihkan dalam praktik 78,14 dan termasuk kategorri jarang dilatihkan, dengan rata-rata 47,54. 2 Aspek employability yang paling menonjol dalam praktik pengolahan makanan kontinental adalah tanggung jawab 78,14 dan termasuk kategori sangat sering. Aspek keduan yang tinggi adalah inisiatif 56,06 dan termasuk kategori sering dilatihkan.