Rumusan Masalah Penelitian Tujuan Penelitian

11 memberikan dasar kepada orang tersebut untuk membuat respon atau berperilaku dalam cara tertentu yang dipilihnya Bimo Walgito, 2001: 109. Menurut Slameto, 2003: 188, sikap merupakan sesuatu yang dipelajari dan menentukan bagaimana individu bereaksi terhadap situasi serta menentukan apa yang dicari individu dalam kehidupan. Sikap selalu berkenaan dengan suatu objek, dan sikap terhadap objek ini disertai dengan perasaan positif dan negatif. Selanjutnya menurut Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni 2008, sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecendrungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek, orang, peristiwa dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Sikap dapat pula bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif Heri Purwanto, 1998 :63: 1 Sikap positif kecendrungan tindakan adalah mendekati, menyenangi, mengharapkan obyek tertentu. 2 Sikap negatif terdapat kecendrungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, dan tidak menyukai obyek tertentu. Bimo Walgito 1991: 113 mengemukakan beberapa ciri sikap, yaitu: 1 sikap itu tidak dibawa sejak lahir; 2 sikap itu selalu berhubungan dengan obyek sikap; 3 sikap dapat tertuju pada satu objek saja, tetapi juga dapat tertuju pada sekumpulan objek; 4 sikap dapat berlangsung lama atau sebentar, 5 sikap mengandung faktor perasaan dan motivasi. Lebih tegas, menurut Bimo Walgito 1991: 119- 120 bahwa pembentukan dan perubahan sikap itu akan di tentukan oleh dua faktor, yaitu: 12 a. Faktor individu itu sendiri atau faktor dalam, yaitu cara individu dalam menanggapi dunia luarnya dengan selektif sehingga tidak semua yang akan diterima atau ditolak. b. Faktor luar atau eksternal, yaitu keadaan-keadaan yang ada di luar individu yang merupakan stimulus untuk membentuk atau mengubah sikap. Sementara itu Saifuddin Azwar 1995: 30 menyebutkan faktor yang mempengaruhi sikap adalah: 1 pengalaman pribadi; 2 kebudayaan; 3 orang lain yang dianggap penting; 4 media massa; 5 institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama; dan 6 faktor emosi dari dalam diri individu. Selanjutnya masih menurut Bimo Walgito 2001: 110, sikap terdiri dari 3 Komponen, yaitu: 1 Komponen kognitif komponen perseptual, yaitu komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, atau persepsi seseorang terhadap suatu obyek. 2 Komponen afektif komponen emosional yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa senang bersifat positif dan tidak senang bersifat negatif terhadap obyek sikap. 3 Komponen konotif komponen prilaku dalah komponen yang berhubungan dengan kecendrungan bertindak terhadap obyek sikap. Menurut Suharsimi Arikunto 2007: 182, sikap mengandung pengertian- pengertian: 1 Merupakan suatu kecendrungan yang ada pada seseorang untuk bereaksi. 2 Belum dapat dikatakan mempunyai arti jika belum mewujud dalam prilaku. 3 Sesuai dengan isi hati dan keyakinan pemiliknya. 4 Menunjukan arah positif dan negatif dari aspek psikologi. Istilah yang biasa digunakan adalah dimensi favorable dan tidak favorable, yang dipahami dengan mudah sebagai sesuatu yang disenangi dan tidak disenangi.