42
dengan orang lain, keinginan untuk
terus belajar, memiliki berbagai
keterampilan, pengalaman,
dedikasi terhadap kualitas, dan
pemahaman yang baik tentang
dasar-dasar
dalam melakukan praktik pada mata
pelajaran Pengolahan
Makanan Indonesia, semua
itu ditinjau mulai dari kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, dan
finishing saat praktik.
b. Pelaksanaan c. Finishing
31,32,33 34,35
8 6. Pengalaman
a. Persiapan b. Pelaksanaan
c. Finishing 36,37,38
39,40 41,42
7 7. Dedikasi
terhadap kualitas
a. Persiapan b. Pelaksanaan
c. Finishing 43,44
45,46 47,48
6 8. Pemahaman
yang baik tentang dasar-
dasar
a. Persiapan b. Pelaksanaan
c. Finishing 49,50
51,52 53,54
6
TOTAL 54
H. Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun benar-benar merupakan instrumen yang baik dan memadai. Baik
buruknya instrumen akan berpengaruh terhadap benar tidaknya data yang diperoleh. Hal tersebut sangat menentukan kualitas penelitian. Instrumen yang
baik harus memenuhi dua persyaratan yang penting yaitu valid dan reliabel. Validitas berkaitan dengan permasalahan apakah instrumen yang
dimaksudkan untuk mengukur sesuatu itu memang dapat mengukur secara tepat sesuatu yang akan diukur tersebut. Validitas digunakan untuk mengetahui valid
atau tidak suatu item dalam instrumen yang telah dibuat. Instrumen dikatakan
43 valid apabila instrumen mempunyai kejituan dan ketelitian terhadap aspek yang
hendak diukur. Uji validitas instrumen yang digunakan adalah validitas content validity,
diperoleh dengan cara uji validitas oleh para ahli expert judgment yaitu dosen dari jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY dan guru
dari SMK Negeri 3 Wonosari yang masing-masing berjumlah satu orang. Selanjutnya setelah dilakukan uji validitas oleh dosen dan guru, dilakukan uji
coba instrumen yang berasal dari kelas XI Jasa Boga SMK Negeri 3 Wonosari
sebanyak 30 siswa. Cara ini untuk menganalisa dan mengevaluasi secara sistematis apakah butir instrumen telah memenuhi apa yang hendak diukur.
Tahapan pengujian validitas instrumen merupakan pengukuran butir-butir kuesioner variabel sikap profesional siswa. Butir-butir kuesioner tersebut disusun
dan diuji validitasnya apakah butir-butir tersebut valid atau tidak valid. Apabila terdapat butir kuesioner yang tidak valid, maka butir kuesioner tersebut gugur dan
tidak digunakan. Setelah angket valid atau sahih, penulis menyusun kembali kisi-kisi dari
variabel minat berwirausaha, yang selanjutnya angket tersebut digunakan dalam penelitian yang sesungguhnya.
a. Uji Validitas Valid berarti instrumen tersebut dapat mengukur apa yang akan diukur.
Untuk menguji validitas butir soal digunakan rumus korelasi product moment dari Pearson, yaitu:
{ }