Bagi Kalangan Umum Manfaat penelitian

12 a. Faktor individu itu sendiri atau faktor dalam, yaitu cara individu dalam menanggapi dunia luarnya dengan selektif sehingga tidak semua yang akan diterima atau ditolak. b. Faktor luar atau eksternal, yaitu keadaan-keadaan yang ada di luar individu yang merupakan stimulus untuk membentuk atau mengubah sikap. Sementara itu Saifuddin Azwar 1995: 30 menyebutkan faktor yang mempengaruhi sikap adalah: 1 pengalaman pribadi; 2 kebudayaan; 3 orang lain yang dianggap penting; 4 media massa; 5 institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama; dan 6 faktor emosi dari dalam diri individu. Selanjutnya masih menurut Bimo Walgito 2001: 110, sikap terdiri dari 3 Komponen, yaitu: 1 Komponen kognitif komponen perseptual, yaitu komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, atau persepsi seseorang terhadap suatu obyek. 2 Komponen afektif komponen emosional yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa senang bersifat positif dan tidak senang bersifat negatif terhadap obyek sikap. 3 Komponen konotif komponen prilaku dalah komponen yang berhubungan dengan kecendrungan bertindak terhadap obyek sikap. Menurut Suharsimi Arikunto 2007: 182, sikap mengandung pengertian- pengertian: 1 Merupakan suatu kecendrungan yang ada pada seseorang untuk bereaksi. 2 Belum dapat dikatakan mempunyai arti jika belum mewujud dalam prilaku. 3 Sesuai dengan isi hati dan keyakinan pemiliknya. 4 Menunjukan arah positif dan negatif dari aspek psikologi. Istilah yang biasa digunakan adalah dimensi favorable dan tidak favorable, yang dipahami dengan mudah sebagai sesuatu yang disenangi dan tidak disenangi. 13 5 Mengandung unsure kognitif, efektif, dan psikometrik dan dapat diukur keberadaan serta derajat arahnya. Dari berbagai pendapat para ahli, dapat disimpulakan bahwa sikap adalah suatu keadaan dalam diri manusia yang menggerakkan untuk bertindak disertai adanya perasaan tertentu baik positif maupun negatif untuk membuat respon atau berprilaku respon psikologis di dalam menggapai suatu objek. Pembentukan dan perubahan sikap pada dasarnya dipengeruhi oleh faktor yang ada dalam diri individu dan faktor diluar dari individu yang keduanya saling berinteraksi. Proses ini akan berlangsung selama perkembangan individu.

b. Pengertian Profesional

Kata profesional berasal dari kata sifat yang berarti pencaharian dan sebagai kata benda yang berarti orang yang mempunyai keahlian seperti guru, hakim, dan sebagaina. Pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat memperoleh pekerjaan lain. Nana Sudjana, 1990: 37 Profesional merupakan hal yang penting dalam berkerja. Menurut Anton M. Mulyono 1 990: 702, “profesionalisme merupakan kata yang menerangkan sifat orang yang profesional atau mutu, tindak tanduk yang mempunyai ciri suatu profesi orang yang profesional”. Disebutakan pula bahwa profesional adalah bersangkutan dengan profesi, memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya dan mengharuskan ada pembayaran untuk melakukan. Selanjutnya menurut Prima Almazini 2011, terminologi profesionalisme melingkupi dua aspek yaitu memiliki standar kompetensi tinggi dan tanggung jawab moral dalam berkerja. Kedua aspek itu tidak dapat dipisahkan satu dengan