49 Perusahaan yang memiliki Komite Audit biasanya memiliki
manajemen perusahaan yang lebih transparan dan akuntabel, sehingga prinsip good corporate governance dapat diterapkan
dengan baik. Kewenangan Komite Audit hanya sebatas memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris, kecuali jika
Komite Audit mendapatkan kuasa dari Dewan Komisaris, misalnya untuk menentukan komposisi auditor eksternal Linoputri, 2010.
Keberadaan Komite Audit dapat meningkatkan fungsi audit internal maupun eksternal dan menambah kualitas laporan
keuangan. Adanya Komite Audit akan meningkatkan pengawasan sehingga akan menghasilkan laporan keuangan yang lebih
berkualitas Linoputri, 2010, Masyitoh dan Adhariani, 2010.
B. Penelitian yang Relevan
Faktor-faktor yang memengaruhi opini going concern telah diteliti sejak awal munculnya isu tersebut. Penelitian yang relevan mengenai opini
going concern di antaranya:
1. Penelitian Oleh Christian Sutedja 2010
Christian Sutedja meneliti tentang faktor-faktor yang menyebabkan pemberian opini audit going concern pada perusahaan
manufaktur. Judul penelitiannya adalah faktor-faktor yang berpengaruh pada pemberian opini audit going concern pada perusahaan
manufaktur. Faktor-faktor yang diteliti antara lain adalah kualitas
50 audit, rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio solvabilitas, opini audit
tahun sebelumnya, dan pertumbuhan perusahaan. Populasi dalam penelitian Christian Sutedja adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI mulai dari tahun 2007 – 2009.
Sampel diambil sejumlah 343 perusahaan manufaktur. Hasil penelitian Christian Sutedja menunjukkan bahwa kualitas audit, rasio likuiditas,
dan pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap pemberian opini audit going concern. Sedangkan rasio profitabilitas,
rasio solvabilitas, opini audit tahun sebelumnya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemberian opini audit going concern.
Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian Christian Sutedja adalah sama-sama meneliti mengenai faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap pemberian opini going concern, dengan satu variabel independen yang sama yaitu pertumbuhan perusahaan.
Sedangkan perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian Christian Sutedja terletak pada penggunaan beberapa variabel independen antara
lain seperti kualitas audit, rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio solvabilitas, dan opini audit tahun sebelumnya, selain itu sampel
penelitian ini dengan sampel penelitian Christian Sutedja memiliki perbedaan, penelitian ini menggunakan sampel perusahaan perbankan
sedangkan dalam penelitian Christian Sutedja menggunakan perusahaan manufaktur. Terdapat pula perbedaaan dalam periode
pengambilan sampel, penelitian ini menggunakan sampel tahun 2011 -
51 2015, sedangkan penelitian Christian Sutedja menggunakan data dari
2007 – 2009.
2. Penelitian Oleh Nova Fretty Sihombing., et al 2014