Teori Agensi Kajian Teori

22 secara eksplisit apakah perusahaan klien akan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya sampai setahun kemudian setelah pelaporan Auditing Standard Boards, 1988. Oleh karena itu, selain memperoleh informasi mengenai kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen, laporan auditor independen juga memberikan informasi kepada para pengguna laporan keuangan tentang kemampuan perusahaan untuk melanjutkan usahanya going concern. Laporan audit yang berhubungan dengan going concern dapat memberikan peringatan awal bagi pemegang saham dan pengguna laporan keuangan lainnya guna menghindari kesalahan dalam pembuatan keputusan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemberian opini going concern adalah: likuiditas, leverage, profitabilitas, arus kas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, kualitas audit, audit lag, opini audit tahun sebelumnya, dan audit client tenure, good corporate governance, dan sustainability reporting. Dalam penelitian ini faktor yang akan diteliti adalah mengenai sustainability reporting, pertumbuhan perusahaan dan good corporate governance.

1. Teori Agensi

Teori agensi menggambarkan hubungan agensi sebagai suatu kontrak di bawah satu prinsipal atau lebih yang melibatkan agen untuk melaksanakan beberapa layanan bagi mereka dengan melakukan pendelegasian wewenang pengambilan keputusan kepada agen. Baik prinsipal maupun agen diasumsikan sebagai orang ekonomi rasional 23 dan semata-mata termotivasi oleh kepentingan pribadi. Hal ini dapat memicu terjadinya konflik keagenan. Untuk itu, dibutuhkan pihak ketiga yang independen sebagai mediator pada hubungan antara prinsipal dan agen Rudyawan dan Badera, 2009. Auditor adalah pihak yang dianggap mampu menjembatani kepentingan pihak prinsipal stakeholders dengan pihak agen manager dalam mengelola keuangan perusahaan Praptitorini dan Januarti, 2007. Dalam teori keagenan agency theory terdapat hubungan antara prinsipal principal dana agen agent yang di dalamnya agen bertindak atas nama dan untuk kepentingan prinsipal dan atas tindakannya tersebut agen mendapatkan imbalan terntentu. Hubungan tersebut biasanya dinyatakan dalam bentuk kontrak. Dalam teori keagenan, agen biasanya dianggap sebagai pihak yang ingin memaksimumkan dirinya tetapi tetap selalu berusaha memenuhi kontrak. Kontrak dikatakan efisien apabila mendorong pihak yang berkontrak melaksanakan apa yang diperjanjikan tanpa perselisihan dan para pihak mendapatkan hasil yang paling optimal dari berbagai kemungkinan alternatif tindakan yang dilakukan agen Suwardjono, 2014. Teori agensi dibagi ke dalam tiga asumsi sifat manusia yaitu: 1 Manusia pada umumya mementingkan diri sendiri self interest dengan mengabaikan kepentingan orang lain, 2 Manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang bounded rationality, dan 3 Manusia selalu menghindari risiko risk averse 24 Eisenhardt, 1989, dalam Setiawan, 2011. Good Corporate governance merupakan konsep yang didasarkan pada teori keagenan yang diharapakan dapat meminimalkan masalah agensi antara prinsipal dan agen dengan memberikan keyakinan terhadap pihak prinsipal atas kinerja agen.

2. Teori Usaha Bersama Enterprise Theory

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 56 106

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2012

8 121 93

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Audit, Dan Opini Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 60 99

Pengaruh Kaualitas Audit,Opini Audit Tahun Sebalumnya Leverage,Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

1 52 93

Pengaruh audit lag, opini audit tahun sebelumnya, kondisi keuangan perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap pemberian opini audit going concern oleh auditor

1 12 117

Analisis pengaruh mekanisme corperate governance, kondisi keuangan perusahaan, dan ukuran perusahaan terhadap opini audit going concern

1 20 168

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Opini Audit Going Concern.

2 8 20

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN BUSINESS STRATEGY TERHADAP GOING CONCERN PERUSAHAAN

0 0 16

Implikasi Karakteristik Perusahaan dan Good Corporate Governance Terhadap Pengungkapan Sustainability Report

1 3 13

Corporate Governance Terhadap Pengungkapan Sustainability Reporting

0 0 14