Pertumbuhan Perusahaan Analisis Statistik Deskriptif

99

5. Pertumbuhan Perusahaan

Pertumbuhan perusahaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya. Variabel pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan pertumbuhan laba bersih. Berikut adalah hasil analisis deskriptif untuk variabel pertumbuhan perusahaan: Tabel 16. Hasil Analisis Deskriptif Pertumbuhan Perusahaan 1 N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Growth 145 -79,87 35,20 -,2705 7,36093 Valid N listwise 145 Sumber: Lampiran Hasil analisis statistik deskriptif pada variabel pertumbuhan perusahaan menunjukkan nilai minimal sebesar -79,87, nilai maksimal sebesar 35,20, dan rata-rata sebesar -0,2705. Nilai minimal sebesar -79,87 menunjukkan ada perusahaan yang mengalami pertumbuhan laba bersih yang negatif sebesar -79,87 yaitu Bank ICB Bumi Putra BABP pada tahun ke 3 atau 2013. Nilai maksimal sebesar 35,20 menunjukkan ada perusahaan yang mengalami pertumbuhan laba bersih positif sebesar 35,20 yaitu Bank Kesawan BKSW pada tahun ke 4 atau 2014. Nilai rata-rata sebesar -0,2705, menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan perbankan dalam periode 2011 – 2015 mengalami pertumbuhan laba bersih negatif. 100 Tabel 17. Hasil Analisis Deskriptif Pertumbuhan Perusahaan 2 Perusahaan dengan Opini Going Concern Perusahaan dengan Opini Non Going Concern Min Max Mean Std. Dev Min Max Mean Std. Dev Growth -8,8 1,15 -0,7305 2,27 -79,87 35,2 -0,213 7,77 Valid N listwise 16 129 Sumber: Data diolah 2017 Hasil analisis statistik deskriptif pertumbuhan perusahaan pada tabel kedua menunjukkan perusahaan yang menerima opini going concern memiliki nilai minimal sebesar -8,8, nilai maksimal 1,15, rata-rata sebesar -0,7305, dan standar deviasi sebesar 2,271, sedangkan bagi perusahaan yang menerima opini non going concern memiliki nilai minimal sebesar - 79,87, nilai maksimal sebesar 35,2, rata-rata -0,213, dan standar deviasi 7,77. Dilihat dari tabel kedua menunjukkan bahwa nilai rata-rata pertumbuhan laba bersih untuk perusahaan yang menerima opini non going concern lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang menerima opini going concern -0,213 -0,7305. Dapat disimpulkan pula di tabel kedua bahwa baik perusahaan yang menerima opini non going concern maupun going concern memiliki rata-rata pertumbuhan yang negatif yaitu masing-masing sebesar -0,213 dan -0,735. 101

6. Kepemilikan Institusional

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 56 106

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2012

8 121 93

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Audit, Dan Opini Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 60 99

Pengaruh Kaualitas Audit,Opini Audit Tahun Sebalumnya Leverage,Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

1 52 93

Pengaruh audit lag, opini audit tahun sebelumnya, kondisi keuangan perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap pemberian opini audit going concern oleh auditor

1 12 117

Analisis pengaruh mekanisme corperate governance, kondisi keuangan perusahaan, dan ukuran perusahaan terhadap opini audit going concern

1 20 168

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Opini Audit Going Concern.

2 8 20

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN BUSINESS STRATEGY TERHADAP GOING CONCERN PERUSAHAAN

0 0 16

Implikasi Karakteristik Perusahaan dan Good Corporate Governance Terhadap Pengungkapan Sustainability Report

1 3 13

Corporate Governance Terhadap Pengungkapan Sustainability Reporting

0 0 14