37 Aspek dalam sustainability reporting ada 3 yaitu, aspek
lingkungan, ekonomi, dan sosial, hal itu sesuai dengan konsep Triple Bottom Line dalam sustainability reporting. Dalam penelitian ini aspek
lingkungan dan ekonomi sama dengan indikator yang terdapat di GRI, sedangkan untuk aspek sosial merupakan penggabungan dari aspek
praktik tenaga kerja, dan pekerjaan yang layak, HAM, masyarakat, dan tanggung jawab produk. Dasar dari penggunaan tiga aspek
sustainability reporting dalam penelitian ini adalah penelitian terdahulu milik Lesmana Tarigan 2014, Natalia Tarigan 2014,
serta Susanto Tarigan 2013, dimana dari ketiga penelitian tersebut menggunakan 3 aspek yaitu aspek lingkungan, ekonomi dan sosial
untuk mengukur variabel sustainability reporting.
6. Pertumbuhan Perusahaan
Pertumbuhan perusahaan
mengindikasikan kemampuan
perusahaan dalam
mempertahankan kelangsungan
usahanya. Perusahaan yang mengalami pertumbuhan menunjukkan aktivitas
operasional perusahaan berjalan dengan semestinya sehingga perusahaan
dapat mempertahankan
posisi ekonominya
dan kelangsungan hidupnya. Sementara perusahaan dengan rasio
pertumbuhan negative berpotensi besar mengalami kebangkrutan, dimana kebangkrutan menjadi indikator auditor untuk memberikan
opini going concern pada perusahaan Petronila, 2004, sehingga
38 manajemen perlu untuk mengambil tindakan perbaikan agar tetap
dapat mempertahankan kelangsungan hidup usaha Santosa dan Wedari, 2007. Pertumbuhan perusahaan juga merupakan sebuah tolak
ukur keberhasilan perusahaan. Keberhasilan juga menjadi tolak ukur investasi dan pertumbuhan di masa yang akan datang Titman dan
Wessel, 1988. Pertumbuhan perusahaan dapat dihitung dengan pertumbuhan penjualan Yunida dan Wardhana, 2013; Rudyawan dan
Badera, 2009; Rahman dan Siregar, 2012; Setyarno et al., 2006, pertumbuhan aset Sunarto dan Budi, 2009; Kusumajaya, 2011 dan
pertumbuhan laba Sutedja, 2010; Kuswardi, 2012. Penjualan merupakan kegiatan operasi utama perusahaan.
Penjualan perusahaan yang meningkat dari tahun ke tahun memberi peluang perusahaan untuk meningkatkan volume penjualan tahun
sebelumnya dan memperoleh peningkatan laba. Oleh karena itu, semakin tinggi rasio pertumbuhan penjualan perusahaan akan semakin
kecil kemungkinan auditor untuk menerbitkan opini going concern Setyarno et al., 2006. Pertumbuhan juga dapat diartikan sebagai
pertumbuhan total aset dimana pertumbuhan aset masa lalu akan menggambarkan profitabilitas dan pertumbuhan yang akan datang
Taswan, 2003. Aset menunjukkan aktiva yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan. Semakin besar aset maka diharapkan
semakin besar pula hasil operasional perusahaan. Peningkatan aset yang diikuti peningkatan hasil operasional akan menjaga kelangsungan
39 hidup going concern suatu usaha Sunarto dan Budi, 2009. Selain
penjualan dan aset, pertumbuhan penjualan juga dapat diukur dengan pertumbuhan laba. Pertumbuhan laba positive mencerminkan
operasional yang baik, sedangkan pertumbuhan laba negative mengindikasikan akan mengalami kebangkrutan, dimana kebangkrutan
menjadi tolak ukur auditor dalam memberikan opini going concern Sutedja, 2010.
7. Good Corporate Governance